Disebut Mirip Dieng hingga Piramida, Ini 4 Fakta Menarik Gunung Sadahurip di Garut
Salah satu tempat wisata di Garut yang punya eksotisme tinggi adalah Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah. Bahkan karena keindahannya, sebagian orang kerap menyebut Gunung Sadahurip sebagai "Dieng"nya Kabupaten Garut.
Kabupaten Garut menyimpan begitu banyak potensi pariwisata alam.Terletak di wilayah pegunungan serta dekat dengan samudra, Kota Intan menawarkan banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Salah satu tempat wisata di Garut yang punya eksotisme tinggi adalah Gunung Sadahurip yang terletak di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah. Bahkan karena keindahannya, sebagian orang kerap menyebut Gunung Sadahurip sebagai "Dieng"nya Kabupaten Garut.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Gunung tersebut juga sempat menjadi sorotan karena bentuknya yang mirip dengan piramida di Mesir. Penasaran seperti apa fakta di balik keindahan gunung tersebut? Berikut ulasannya.
Memiliki Keindahan Alam bak di Dieng
Baru-baru ini, sebutan “Dieng"nya Garut tengah populer setelah Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengungkapkan keindahan gunung berbentuk kerucut tersebut.
Menurutnya, wisata alam yang berada di ketinggian 1.300 mdpl itu tak kalah indah dari objek wisata Dieng yang berada di Kabupaten Wonosobo, Jawa tengah.
“Mungkin sebagian orang tak asing lagi ketika mendengar objek wisata alam dataran tinggi "Dieng". Objek wisata ini banyak diburu oleh para wisatawan baik lokal maupun internasional yang hendak menikmati tenggelamnya matahari (Sunset) di ketinggian dan terbitnya matahari (sunrise),” ujar Helmi seperti dikutip dari garutkab.go.id.
Miliki Potensi Wisata
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman di Gunung Sadahurip
©2021 garutkab.go.id/editorial Merdeka.com
Helmi menerangkan jika Gunung Sadahurip memiliki potensi wisata yang luar biasa. Oleh karena itu pihaknya akan mengembangkan destinasi wisata ini untuk meningkatkan kedatangan pengunjung. Hal ini tentu saja akan berdampak terhadap pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
Pemkab Garut juga akan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mengembangkan infrastruktur jalan agar lebih mudah diakses, serta menambah fasilitas objek wisata seperti tempat anjungan dan tempat swafoto.
“Saya mengapresiasi kinerja Kades (Kepala Desa) bersama Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Karangtengah serta masyarakat dengan swadaya yang ada objek wisata ini sudah punya nilai jual," imbuhnya.
Sempat Diduga Piramida
Fakta menarik lain dari Gunung Sadahurip adalah bentuknya yang mirip dengan piramida di Mesir. Bahkan karena bentuknya yang unik tersebut, muncul klaim dari beberapa pihak yang mengatakan jika gunung tersebut merupakan piramida asli Indonesia sisa peninggalan masa lalu.
Klaim tersebut sempat ramai dibahas di tahun 2011 hingga 2012. Hal itu membuat Pemerintah Indonesia melakukan penelitian bersama beberapa pihak seperti tim ahli geologi dan antropologi dari Institut Teknologi Bandung dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk membuktikan kebenarannya.
Terbentuk dari Magma Gunung Purba
Seperti dilansir dari jabarprov.go.id, bentuk yang mengerucut dan menyerupai piramida dari Gunung Sadahurip dipengaruhi oleh energi dan volume magma di dalam tanah.
Hal tersebut turut dibenarkan oleh peneliti vulkanologi Badan Geologi, Sutikno Bronto dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sujatmiko. Menurut keduanya, Gunung Sadahurip terbentuk hasil proses erupsi gunung purba.
Hal tersebut pun membantah klaim bahwa Gunung Sadahurip merupakan peninggalan aktivitas masyarakat di zaman purba.
"Banyak gunung api yang berbentuk piramid, bentuk piramid bukan berarti ada bangunan piramid yang tersembunyi di gunung api itu. Jadi Gunung Sadahurip merupakan struktur yang tersusun oleh lava andesit dan material di gunung tersebut merupakan batuan beku," kata Sutikno beberapa waktu lalu.