Kisah Dermaga Santolo, Sisa Kejayaan Rempah Zaman Belanda di Garut yang Masih Ada
Selain mengenang kejayaan rempah zaman Belanda, dermaga ini cocok untuk lokasi menikmati senja.
Selain mengenang kejayaan rempah zaman Belanda, dermaga ini cocok untuk lokasi menikmati senja.
Kisah Dermaga Santolo, Sisa Kejayaan Rempah Zaman Belanda di Garut yang Masih Ada
Berbicara sejarah, wilayah Garut menyimpan berbagai peninggalan kolonial Belanda yang masih tersisa. Salah satunya adalah dermaga tua di wilayah Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana letak Pantai Karang Gantungan? Adapun lokasi persis Pantai Karang Gantungan berada di Jalan Surade – Ujung Genteng, Desa Pasir Pipis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
-
Di mana Danau Tolire berada? Danau Tolire Mengutip situs Indonesia Kaya, nuansa mistis campur haru mewarnai cerita asal-usul Danau Tolire.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Di mana Situ Sangiang berada? Yuk, kenalan lebih dekat dengan Situ Sangiang yang terletak persis di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran.
-
Dimana lokasi pantai yang memiliki garis pantai melengkung? Pantai Sarangan memiliki garis pantai yang pendek dengan bentuk melengkung.
Dermaga ini berada persis di seberang pantai, dan memerlukan transportasi perahu untuk menjangkaunya. Biasanya, para nelayan akan menawarkan kunjungan ke dermaga Belanda dengan tarif yang disepakati.
Walau sudah ratusan tahun, bentuk dermaga ini masih utuh dan kokoh, dengan struktur tumpukan batu cadas yang dilapisi semen. Pemerintah kolonial ketika itu menggunakan dermaga ini untuk pengiriman rempah ke Eropa.
Dibuat seperti dam
Mengutip kanal YouTube Adrasa ID, dermaga ini memiliki bentuk seperti dam atau bendungan kecil. Desainnya dibuat mirip letter U, dengan lubang-lubang setengah lingkaran di bagian tengahnya.
Karena dimakan usia, sebagian dermaga sudah runtuh dan mengelupas. Namun bangunan ini masih terbilang kokoh saat dilintasi pengunjung.
“Dahulu dermaga ini difungsikan untuk parkir kapal dan perahu yang mengangkut rempah menuju Eropa,” kata kreator video di kanal tersebut.
Dibangun tahun 1910
Mengutip laman pda.or.id, dermaga di Pulau Santolo ini dulunya dibangun tahun 1910 dengan tujuan membangun perekonomian di wilayah selatan Garut.
Setelah dibangun dermaga, banyak kapal-kapal besar yang berlabuh untuk mengangkut hasil rempah dari para petani lokal. Hasil bumi pun jadi tidak sulit terjual karena memiliki akses transportasi laut.
Dermaga ini dibangun di pulau seluas lima hektare, dengan konstruksi memanjang sekira 100 meter dan lebar sekitar 50 meter. Dermaga ini bisa menampung sekitar 50 perahu pengangkut.
Angkat komoditas rempah lokal
Salah satu keuntungan dibangunnya dermaga ini adalah terangkatnya komoditas rempah lokal seperti kina, teh hingga karet. Dahulu di wilayah selatan Garut banyak perkebunan karet, namun akses pengangkutannya belum maksimal.
- Kisah Danau Cilala, Jadi Tempat Santai Warga Bogor dengan Ragam Cerita Misterius
- Kisah di Balik Desa Malingmati Bojonegoro, Konon Maling yang Nekat Beraksi di Sini Selalu Tertangkap
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Kisah Sayur Lalap Khas Sunda yang Jarang Diketahui, Pernah Selamatkan Orang Belanda di Zaman Perang
Kebun-kebun karet itu berada di kecamatan Cikelet seluas 7.984 hektare, Cisompet 3.659 hektare dan di Pameungpeuk seluas 664 hektare.
Karet kemudian menjadi komoditas strategis andalan Belanda di Garut karena melimpah. Dari sana, kawasan itu dikenal sebagai pengahasil karet terbesar di residen Priangan (Jawa Barat).
Jadi spot foto yang menawan
Saat ini kawasan tersebut jadi lokasi andalan untuk berswafoto. Keberadaannya di tengah laut membuatnya menjadi titik eksotis dengan pemandangan yang indah.
Paling bagus adalah berfoto di pagi hari dan sore hari, karena di dua waktu itu semburat matahrari menampakkan sisi maksimalnya.
Tak sedikit juga warga yang bermain air di sana, dan menjadikan dermaga sebagai titik yang aman.
Fenomena perpindahan air laut
Terakhir, di dermaga Santolo, pengunjung bisa melihat fenomena unik yakni perpindahan air laut dari Pantai Sayang Heulang menuju Pantai Santolo.
Fenomena ini tampak unik, karena biasanya air mengalir dari sungai ke laut. Namun ini dari laut ke laut.