Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta
Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.
Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta
Kali Angke jadi sungai sungai lain yang identik dengan Jakarta. Sungai ini menjadi penyeimbang sirkulasi air, sekaligus pencegah banjir sejak masa silam.
Di balik kehadirannya, Kali Angke memiliki sejumlah fakta yang menarik untuk disimak.
Terlebih, sungai ini amat bersejarah bagi perkembangan Jakarta dari beragam aspek sosial.
-
Apa contoh kalimat fakta yang menunjukkan ciri khas dari negara Indonesia? Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lima pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Jawa.
-
Apa yang diyakini Anies tentang Jawa Tengah? “Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12). Sehingga, Anies pun menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'Kandang Banteng' bisa saja berubah. Menurutnya Jateng bukan hanya milik satu partai saja.
-
Kapan Kali Ngalang terbentuk? Geosite Kali Ngalang merupakan perselingan lapisan batuan yang disusun oleh batu pasir, batu pasir gampingan, dan serpihan sedimen laut dangkal yang terbentuk dari 20 juta tahun yang lalu.
-
Apa peran kakek Anies Baswedan di masa perjuangan kemerdekaan? Kakek Anies dulu juga dikenal sebagai seorang tokoh nasionalis dan jurnalis pejuang kemerdekaan.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
Dahulu sungai ini sempat jadi lokasi kelam bagi etnis Tionghoa, sampai jadi penghias wajah Batavia. Sampai sekarang, fungsi irigasi ini masih vital bagi tata ruang ibu kota.
Yuk simak cerita di balik Kali Angke yang melegenda di Jakarta.
Lintasi Tiga Provinsi di Pulau Jawa
Mengutip laman Pemprov DKI Jakarta, Kali Angke diketahui memiliki panjang hingga 9.125 KM. Hulunya berada di wilayah Cikeumeuh, Kota Bogor, Jawa Barat dan bermuara di laut Jakarta.
Sungai ini membentang mulai dari wilayah Bogor, Jawa Barat, sebagian Provinsi Banten sampai berhilir di Jakarta Utara.
Di Banten, Kali Angke melewati dua wilayah, yakni Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Sayangnya, Kali Angke masih kerap tak kuat menahan luapan air sehingga sering menyebabkan banjir.
Jadi Penghias Batavia
Walau tak luput dari bencana banjir, namun Kali Angke bisa dikatakan sebagai penghias wajah ibu kota.
Ini terlihat dari banyaknya flora yang tumbuh di Kali Angke seperti rengas yang biasa digunakan untuk furniture, pandan kapur, bambu tali, putat, pulai, kecapi dan waru.
Di beberapa titik, Kali Angke juga tampak tertata rapi dan masih hijau. Sehingga mampu menyerap volume air dan menahan lajunya sebagai pencegah banjir.
- Fakta Jalan Legendaris Gunung Gelap di Garut, Warga Tak Berani Melintas saat Malam hingga Konon Jadi Tempat Pembuangan Mayat
- Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek yang Tewaskan 12 Orang
- 5 Fakta Menarik Malang Kabupaten Tertua di Jawa Timur, Daerah Penting Sejak Zaman Kerajaan
- Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri
Punya Banyak Arti Nama
Umumnya nama sungai memiliki satu arti, namun hal berbeda bisa ditemui di Kali Angke. Arti nama Angke rupanya punya beragam nama.
Menurut Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, Angke yang dimaksud berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya sungai yang dalam.
Lalu ada juga yang mengatakan jika Angke berasal dari Tubagus Angke yang merupakan pangeran Jayakarta ke-2.
Tak sedikit sejarah yang mencatat penamaan Angke yang berasal dari pembantaian etnis Tionghoa oleh pasukan VOC akibat persaingan kongsi dagang.
Jadi Tempat Genosida Etnis Tionghoa
Merujuk laman Kelurahan Angke, sungai ini rupanya identik dengan kasus pembantaian terbesar etnis Tionghoa oleh pasukan VOC. Ketika itu VOC mulai banyak mengalami kerugian karena perang dan kalah saing dengan Inggris yang memegang pasar rempah Asia.
Mereka mengumpulkan golongan etnis Tionghoa yang memiliki usaha dan mulai diserang perlahan.
Mulanya warga Tionghoa dipersulit izin menetap di Batavia, kemudian di tengah kondisi terdesak mereka semakin dipersulit untuk menjalan usaha dan beraktivitas.
Kejadian ini juga diperkuat lewat peraturan Gubernur VOC pada 1740, Valckeneir, yang akhirnya membantai para warga Tionghoa karena memprotes kebijakan sulitnya izin tinggal.
Banyak dari jenazah warga Tionghoa yang dibuang ke Kali Angke hingga menyebabkan kali itu dipenuhi darah.
Berdasarkan catatan sejarah, sedikitnya 7.000 etnis Tionghoa dibantai oleh VOC.