Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kepulauan Seribu di pinggiran Jakarta ternyata menyimpan khazanah kuliner yang terpendam. Tak hanya sebagai makanan, tak sedikit di antaranya yang menyimpan cerita di balik kelezatannya seperti pada kue ka.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut dekat Semenanjung Guanahacabibes, Kuba? Gambar yang dihasilkan alat pemindaian itu menunjukkan batu-batu yang tersusun secara simetris dan halus yang serupa dengan struktur pembangunan kota, menurut laporan BBC pada saat itu.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Dimana letak Pulau Kakaban? Pulau Kakaban adalah pulau kecil yang masuk kawasan Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
-
Bagaimana Kota Bawah Laut di Kuba ini ditemukan? Pada tahun 2000, peralatan sonar peneliti dari perusahaan Kanada, Advanced Digital Communications (ADC) menangkap serangkaian struktur aneh di dasar laut ketika mereka sedang melakukan survei perairan di lepas pantai Semenanjung Guanahacabibes, Kuba.
-
Dimana letak Pulau Seribu? Terdiri dari deretan pulau-pulau kecil, Pulau Seribu adalah destinasi tepat ketika Anda ingin menikmati suasana eksotis pantai dan laut. Menikmati panorama pantai dan bawah laut di Indonesia tak akan lengkap jika belum mengunjungi Pulau Seribu. Terdiri dari sekumpulan pulau yang terletak di utara Kota Jakarta, Pulau Seribu menyajikan wisata bahari yang akan menyegarkan pikiran Anda dengan pesonanya.
-
Apa yang ditawarkan oleh Pulau Seribu? Menikmati panorama pantai dan bawah laut di Indonesia tak akan lengkap jika belum mengunjungi Pulau Seribu. Terdiri dari sekumpulan pulau yang terletak di utara Kota Jakarta, Pulau Seribu menyajikan wisata bahari yang akan menyegarkan pikiran Anda dengan pesonanya.
Di daerah asalnya, Pulau Harapan, gugusan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, kue ini jadi primadona masyarakat karena kelezatannya. Cita rasa manis sedikit gurih, dan bertekstur lembut jadi yang paling dominan melekat.
Kue ka juga jadi cukup langka, karena biasanya tersaji saat pesta hajat nelayan seperti saat menyambut kepulangan mereka dari melaut. Kue ini jadi warisan kebudayaan khas masyarakat pesisir Jakarta yang perlu dilestarikan.
Mirip kue lapis
Mengutip YouTube Lembaga Kebudayaan Betawi, Kamis (21/12), kue ka memiliki bentuk mirip kue lapis.
Lapis demi lapisnya, memiliki kekhasan sendiri karena bagian atas dan bawahnya biasanya akan bertekstur lebih kering dibanding bagian tengah.
Kue ka dibuat dengan bahan-bahan berupa tepung ketan, mentega, santan, susu kental manis, telur, susu bubuk, vanili, daun pandan dan gula secukupnya.
Dipanggang atas dan bawah
Cara membuat kue ka ini terbilang unik karena tidak dikukus, melainkan dipanggang di bagian atas dan bawah.
Biasanya warga setempat akan menuangkan adonan ke loyang mirip panci, lapis demi lapis. Sehingga proses memasaknya memakan waktu yang cukup lama.
Namun kematangannya akan semakin sempurna lantaran posisi arang juga akan ditaruh di bagian atas loyang, sehingga adonan yang dibuat bisa memiliki tingkat kematangan yang sama.
Proses pemasakan menggunakan arang juga membuat kue ka memiliki aroma yang menggugah selera.
Sensasi memakan lapisan demi lapisan
Tak sedikit warga kepulauan Seribu atau Pulau Harapan menyantap kue ini lapis demi lapis.
Cara makan seperti ini akan memberikan sensasi tersendiri dan bisa dengan mudah dicelup ke dalam kopi hangat.
Namun tak jarang warga juga memakannya secara langsung, karena biasanya kue ini akan diiris kotak-kotak mirip kue bolu.
- Ngumbai Lawok, Cara Masyarakat Pesisir Lampung Ungkapkan Rasa Syukur Kepada Penguasa Laut
- Mengenal Emali, Sang Pemburu Kepala Manusia untuk Persembahan di Alam Kubur dari Nias
- Melihat Keseruan Tradisi Sedekah Bumi di Demak, Kaya Hasil Tangkapan Laut
- Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Makna kue ka menurut masyarakat Kepulauan Seribu
Menurut masyarakat sekitar, kue ka tak sekedar santapan camilan. Kue ini memiliki makna yang melekat di setiap orang yang memakannya.
Lapis demi lapis kue menggambarkan siklus kehidupan manusia, mulai dari lahir, anak-anak, remaja, dewasa, tua dan kembali habis atau meninggal.
Itu mengapa kue ini jadi salah satu sajian yang biasa dihadirkan di acara-acara penting masyarakat setempat.
Jadi sajian untuk menyambut nelayan pulang melaut
Kue ka juga jadi sajian utama upacara penyambutan nelayan pulang ke daratan setelah berbulan-bulan mencari ikan. Dalam tradisi masyarakat pesisir Pulau Seribu, tradisi ini dinamakan pulang babang.
Mengutip ANTARA, tradisi pulang babang adalah hajatan tahunan rutin yang digelar masyarakat Pulau Seribu. Tradisi itu dilakukan mana kala warganya ada yang kembali, setelah mencari ikan di tengah laut.
Dalam setiap pelaksanaannya, pesta rakyat ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti arak-arakan pawai, bazar kuliner, pementasan kebudayaan lokal, acara teater sampai mengelilingi pulau-pulau di gugusan Jakarta.