Mengenal Apa Itu Boboko, Intip Pembuatannya yang Masih Tradisional di Awilega Sumedang
Tanpa disadari boboko ada di hampir tiap dapur orang Sunda loh. Yuk kenalan lebih dekat
Tanpa disadari boboko ada di hampir tiap dapur orang Sunda loh. Yuk kenalan lebih dekat
Mengenal Apa Itu Boboko, Intip Pembuatannya yang Masih Tradisional di Awilega Sumedang
Masyarakat Sunda memanfaatkan boboko sebagai salah satu peralatan rumah tangga. Hampir di tiap dapur warganya, bisa dijumpai alat yang terbuat dari anyaman bambu tersebut. Namun tahu kah anda fungsi boboko?
-
Bagaimana cara membuat Lompong Sagu? Melansir dari Liputan6.com, proses pembuatan lompong sagu ini tidaklah sulit. Pertama-tama, lumatkan pisang kepok hingga halus, lalu adonan pisang dicampur dengan gula merah, garam, dan kelapa parut. Langkah selanjutnya, siapkan daun pisang untuk meletakkan adonan. Kemudian, lipat daun sampai seluruh sisinya tertutup rapat. Biasanya panjang bungkusan daun pisang ini mencapai 15 sampai 20 cm. Lalu adonan dipanggang di atas bara api sampai matang dan mengeluarkan aroma harum.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Bagaimana cara membuat Kue Bongko? Pembuatannya sendiri tidak sulit, hanya perlu tepung beras sebagai bahan utamanya. Tepung beras tadi diolah lebih dulu hingga teksturnya berubah menjadi bubur tetapi lebih padat. Lalu, campurkan dengan santan, perasan air pandan, dan juga gula aren. Lalu, adonan dikukus selama beberapa menit.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Bagaimana cara membuat Golok Sulangkar? Pembuatan golok khas Kecamatan Petir Golok khas Kecamatan Petir atau tepatnya di Desa Seuat memiliki cara yang unik dan dibagi ke dalam dua tahapan. Pertama, besi dari pijakan kuda maupun ranjang tua dikumpulkan dan dipanaskan. Setelahnya besi tersebut ditempa sampai setengah jadi. Kemudian tahap kedua, pengerjaan dilakukan oleh orang berbeda untuk memperhalus golok dan membuat motif serta ukiran di sarungnya.
-
Bagaimana cara kerupuk klenteng Bojonegoro diproduksi? Sejak diproduksi pertama kali hingga sekarang, produsen konsisten menggunakan bahan-bahan alami untuk membuat kerupuk. Proses penggorengannya pun masih dilakukan secara tradisional di atas tungku api.
Dalam bahasa Sunda, boboko adalah semacam wadah besar untuk menyimpan beras dengan bentuk yang menyerupai ember.
Tak sedikit warga juga menjadikan boboko sebagai tempat untuk menyimpan nasi yang sudah matang.
Boboko jadi perkakas rumah tangga yang banyak digunakan, karena fungsinya yang penting untuk mengelola kebutuhan makanan.
Tempat Beras dan Nasi yang Aman
Mengutip budaya-indonesia.org, boboko sebenarnya adalah wadah multi fungsi yang digunakan para ibu di Jawa Barat untuk menyimpan beras.
Selain itu, fungsi utamanya adalah sebagai tempat mencui beras dan menyimpan nasi. Boboko memiliki rongga kecil, karena pembuatannya yang dianyam.
Rongga ini bisa membantu para ibu untuk mencuci beras dalam jumlah yang banyak, karena air lama kelamaan menyusut. Rongga juga akan membantu mendinginkan nasi, karena adanya perputaran sirkulasi udara tanpa harus membuka bagian atasnya.
Mudah untuk Digunakan
Tidak diketahui persis kapan boboko mulai dibuat oleh warga di Jawa Barat, namun diperkirakan keberadaannya sudah sejak zaman kerajaan.
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
- Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
- Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
- Mengenal Nyumbun, Tradisi Menangkap Kerang Khas Suku Duano di Jambi
Para nenek moyang sudah memikirkan agar alat tersebut bisa digunakan dengan nyaman. Ini terlihat dari adanya batang bambu yang melingkar di bagian atas, agar mudah dibawa.
Kemudian di sisi bawah juga diberi bambu yang lebih besar dan tinggi, agar boboko tidak langsung menyentuh tanah saat disimpan.
Melihat Proses Pembuatan Boboko Secara Tradisional di Dusun Ciawilega
Salah satu sentra pembuatan boboko yang kesohor di Jawa Barat ada di Dusun Awilega, Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.
Di sana, banyak warganya memproduksi boboko serta anyaman bambu secara rumahan tradisional.
Untuk membuat satu boboko, dibutuhkan beberapa batang bambu yang sudah dipotong pipih untuk selanjutnya dianyam.
Penganyaman Dilakukan Berhati-hati
Untuk menganyamnya tak bisa sembarangan, karena dikhawatirkan merusak simpulnya.
Prosesnya diawali dengan memotong ruas bambu, lalu dibuang bagian bukunya atau bagian cincin harus dibuang karena keras. Bambu kemudian dibelah dan dibuat menjadi lembaran.
Setelahnya lembaran disusun setelah mendapat ukuran sekitar 0,5 cm, lalu dianyam. Setelah terbentuk, bagian atasnya diberi bambu keras yang melingkar, serta di bagian bawahnya diberi kaki dari bambu sebagai pijakan.
Satu Hari Biasanya Jadi Dua Boboko
Salah seorang warga dalam kanal YouTube tersebut mengatakan bahwa dalam satu hari hanya bisa membuat dua buah boboko.
Ini karena prosesnya yang sulit, terutama bagian mengikat tali di sisi bambu atas yang melingkar.
“Sehari biasanya dapat dua boboko, ini susah bagian nganyam talinga, sambil ditusuk. Kalau tidak hati-hati tertusuk nanti,” terangnya, mengutip YouTube Pelosok Sumedang.