Bebatuan Unik Peninggalan Zaman Purba di Pandeglang Ini Berbentuk Gamelan, Ini Keunikan Situs Batu Goong
Sisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Sisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Bebatuan Unik Peninggalan Zaman Purba di Pandeglang Ini Berbentuk Gamelan, Ini Keunikan Situs Batu Goong
Di Kabupaten Pandeglang ada banyak lokasi unik, salah satunya Situs Batu Goong di Kampung Cigadung, Desa Sukasari, Kecamatan Pulosari. Sisi menarik dari tempat ini adalah pada bebatuannya yang memiliki kemiripan dengan salah satu perangkat gamelan.
Jika dilihat sekilas, situs bersejarah Batu Goong memang tampak seperti peninggalan masa purbakala lainnya yang berupa hamparan batu. Namun saat diamati dengan jelas, bebatuan ini ternyata memiliki bentuk seperti alat musik tradisional tersebut.
-
Apa saja wisata alam yang ditawarkan di Pandeglang? Kabupaten Pandeglang, yang terletak di Provinsi Banten memiliki daya tarik yang memikat bagi para pengunjung. Salah satu hal yang membuatnya menonjol adalah keindahan alamnya yang memukau. Mulai dari pantainya hingga kawasan hutan.
-
Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di Desa Wisata Pandean, Trenggalek? Desa Wisata Pandean memiliki Sungai Kanang yang dijadikan jalur wisata river tubing. Tak jauh dari tempat akhir river tubing, ada air terjun tiga tingkat untuk kegiatan canyoning. Perpaduan gemericik air dari lereng pegunungan, panorama bentangan sawah, gemericik aliran sungai dengan batu-batu di tengahnya membuat destinasi river tubing ini jadi pilihan wisata menarik.
-
Apa yang ditawarkan oleh wisata Pangalengan? Wisata Pangalengan penuh dengan tempat terbuka yang sejuk dan menenangkan. Pangalengan, sebuah daerah di Jawa Barat yang mungkin tidak sering didengar tapi menyimpan banyak hal menarik di dalamnya. Pangalengan adalah salah satu destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan.
-
Bagaimana bentuk bebatuan di Situs Batu Panjang? Pengunjung bisa menyaksikan bentuk bebatuan yang menjulang tinggi, berbentuk pipih dan berbaring.
-
Bagaimana Desa Wisata Pandean dapat menjadi objek wisata andalan di Trenggalek? Desa Wisata Pandean jadi salah satu objek wisata andalan Trenggalek saat ini. Lain Dulu, Lain Sekarang Dulu, Desa Pandean khususnya kawasan sungainya penuh sampah. Kawasan ini bahkan terkenal sebagai salah satu kawasan kumuh di Kabupaten Trenggalek. Seiring waktu, warga melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) Dewi Arum Pulosari sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Masyarakat bekerja sama membersihkan sungai dan lingkungan sekitar dari sampah. Melihat potensi sungai Konang, warga kemudian mulai melakukan konservasi pada sungai ini.
-
Apa yang membuat wisatawan betah berlama-lama di Situ Patenggang? Situ patenggang merupakan sebuah danau yang terletak di ketinggian 1685 MDPL. Obyek wisata ini menawarkan keindahan alam serta birunya danau yang menawan. Sehingga akan membuat Anda betah berlama-lama menghabiskan waktu di danau situ patenggang.
Dari bentuk yang tak biasa itu kemudian muncul pertanyaan terkait asal usulnya, namun seluruhnya masih belum terjawab dan masih perlu penelitian lebih lanjut agar misterinya terpecahkan.
Berjarak sekitar 26 kilometer dari pusat kota Kabupaten Pandeglang, situs ini bisa jadi alternatif wisata edukasi dengan nilai sejarah tinggi.
Punya Bentuk Mirip Gamelan
Menukil dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, situs batu Goong di Cigadung, Sukasari, memang memiliki bentuk yang mirip dengan gamelan.
Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Namun bukan seperangkat, melainkan salah satu instrumennya yakni kenong.
Ini terlihat dari bentuk fisiknya yakni bulat silindris, dengan bagian atas yang sedikit cembung sehingga mirip dengan alat musik logam.
Namun, tidak semua batu di situs memiliki bentuk mirip gamelan karena sisanya lebih banyak seperti bebatuan silindris biasa tanpa motif apapun.
Dibuat oleh Bangsa Megalitik
Situs ini sebelumnya diteliti pada 1995 lalu oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Serang, yang saat ini bernama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten melalui kegiatan ekskavasi, pendataan, pemetaan dan penyelamatan lokasi situs pada tahun 1996
Saat itu, ditemukan fakta bahwa Situs Batu Goong merupakan kompleks punden berundak yang merekayasa bentukan alam. Artinya, kebudayaan orang di masa purba batu mengubah bebatuan menjadi bentuk yang saat ini mirip dengan saron gamelan.
Ini berarti, situs Batu Goong sudah berusia jutaan tahun dan kemudian digunakan hingga beberapa masa setelahnya.
- Mengenal Tingkilan, Ketika Warga Kutai Berbalas Pantun Sambil Bermain Musik Gambus
- Sepenggal Cerita Seni Koromong Asal Sumedang, Gamelan Warisan Raja untuk Suburkan Pertanian
- Gamelan Kodok Ngorek Peninggalan Sunan Kalijaga Bentuknya Unik Terbuat dari Kayu Jati
- 30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang
Membentuk Formasi Temu Gelang
Di kompleks Batu Goong, terdapat beberapa artefak, termasuk dua belas batu yang berkumpul dalam satu kelompok.
Foto: Youtube SPI FUDA UIN Banten
Saat ini, batu-batu tersebut dilindungi oleh sebuah cungkup berukuran 5,3 meter x 5,3 meter.
Di bagian tengah, berdiri satu menhir yang dikelilingi oleh sepuluh batu silinder (palinggih) dengan bidang atas yang rata, dan satu artefak berbentuk gong kecil (kenong).
Menhir di tengah-tengah ini tampaknya berfungsi sebagai pusat, sementara batu-batu lainnya ditempatkan mengelilingi pusat tersebut, membentuk formasi yang dikenal sebagai "temu gelang" yang umum ditemukan pada masa tradisi megalitik.
Selain dua belas batu tersebut, ada satu artefak batu yang terletak di luar cungkup, namun masih terpendam.
Peninggalan Lain di Situs Batu Goong
Jadi, secara keseluruhan ada lima belas batu di Kompleks Batu Goong yang sampai sekarang masih memiliki bentuk yang terlihat jelas.
Beberapa batu diduga masih terbenam di dalam tanah, dan akan terus dilakukan upaya pengembangan agar situs Batu Goong menjadi jelas terkait asal usulnya.
Selain bebatuan, di Kawasan Bukit Kaduguling tersebut juga ditemukan beberapa fragmen keramik asing dari masa Dinasti Song (abad ke-12), Dinasti Ming (abad ke-15), dan dari Thailand (abad ke-14), serta kaki arca yang diyakini berasal dari masa klasik (Sudarti, 2013).