Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna
Acara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang
Acara ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang
Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna
Masyarakat Desa Karedok, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, memiliki tradisi unik bernama Ngarot.
Acara ini merupakan pesta adat setempat, yang rutin dilakukan setelah masa panen padi dan palawija.
-
Mengapa Tradisi Panah Kasumedangan menjadi budaya penting di Sumedang? “Ini mulanya berawal dari raja pertama yakni Prabu Geusan Ulun yang membawa Panah Kasumedangan,” kata Ketua Wadah Endong Panah Kasumedangan Bayu Gustia Nugraha, menguntip YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX.
-
Apa yang dilakukan warga dalam tradisi Gusaran dan Ngadokdok? Suara angklung dan kendang gendong mengalun nyaring siang itu. Beberapa warga tampak berkeliling Kampung Cikiray, Desa Salawu, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, sembari membunyikan alat musik tradisional.
-
Kapan Tradisi Panah Kasumedangan menjadi tradisi perang Kerajaan Sumedang Larang? Pada abad ke-15, Panah Kasumedangan pernah populer di kalangan rakyat Sumedang yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan Kerajaan Sumedang Larang. Rajanya, era Prabu Geusan Ulun, mengenalkan ini sebagai tradisi perang dan kehidupan sehari-hari di daerah kekuasaan kerajaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan warga Depok selama tradisi ngubek empang? Ketika itu, warga bersama-sama terjun ke empang atau kolam tanah buatan untuk saling berlomba menangkap ikan.
-
Apa yang dilakukan oleh nelayan Aceh dalam tradisi Khanduri Laot? Khanduri Laot atau biasa disebut Kenduri Laut merupakan sebuah adat istiadat peninggalan nenek moyang yang dipertahankan oleh para nelayan Aceh.
-
Apa itu Tradisi Nengget? Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam. HAl ini bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Sebelumnya Ngarot diadakan selama 2 hari pada 23-24 Desember 2023 lalu, dengan menampilkan sejumlah acara mulai dari menyembelih kerbau, mengadakan kesenian lokal hingga memamerkan hasil panen palawija.
Yuk kenalan lebih dekat dengan tradisi Ngarot khas Desa Karedok, Sumedang.
Merupakan Acara Tolak Bala
Di YouTube Baraya Sumedang, warga setempat menyebutkan jika Ngarot merupakan tradisi tahunan untuk menolak bala.
Alasan mengapa tradisi ini digelar berbarengan dengan masa panen karena warga mayoritas merupakan petani. Ngarot juga termasuk pesta panen sebagai bentuk rasa syukur karena hasil panen yang melimpah di musim itu.
“Ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur ke Gusti Allah, cuma jalannya melalui tradisi ini,” kata warga setempat yang dikutip dari kanal YouTube tersebut.
Menyembelih Kerbau
Salah satu yang ditunggu oleh masyarakat adalah meuncit munding, atau dalam bahasa Indonesia artinya menyembelih kerbau.
Satu ekor kerbau besar disembelih di area yang sudah disiapkan. Di tengah acara, seorang tokoh masyarakat yang sudah dipercaya akan menyembelih kerbau sebagai upaya tolak bala.
“Meuncit munding itu harus ada, mungkin gampangnya untuk tolak bala, menghilangkan kesusahan di masyarakat, nah dagingnya dibagikan dan kepalanya dikubur,” terang warga setempat.
Hadirkan Kesenian Khas Desa Karedok
Sebagai tradisi khas desa setempat, acara ini juga didukung dengan hadirnya kesenian lokal Sunda ala Desa Karedok seperti jaipongan, karawitan atau bangreng (ronggeng khas Sumedang).
- Mengenal Tradisi Perang Tomat di Lereng Gunung Slamet, Wujud Syukur dari Panen Buah Melimpah
- Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan
- Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
- Mengenal Ngalungsur Geni, Tradisi Pembersihan Benda Pusaka di Kabupaten Garut
Mengutip kanal YouTube Pelosok Sumedang, kesenian ini menghadirkan iringan musik tradisional Sunda berupa alunan kecapi, rampak kendang yang meriah dan lantunan sinden yang menyanyi lembut.
Kemudian terdapat kalangan pria yang berjoget di bawah panggung mengikuti alunan musik yang dimainkan dan kerap jadi pusat perhatian.
Pameran Hasil Panen
Acara yang juga menyita perhatian masyarakat adalah hadirnya “pameran” hasil panen padi dan palawija oleh petani.
Bentuknya bermacam-macam, mulai dari buah, sayuran, padi sampai umbi-umbian yang semuanya dimasukan ke dalam wadah.
Hasil panen palawija dan padi itu digantung di dalam tenda dan dituliskan alamat sesuai asal dari tanaman ini, seperti RT atau RW.
Punya Makna Gotong Royong
Mengutip jurnal yang ditulis oleh Deni Zein dan Elan berjudul “Upacara Adat Ngarot: Spiritualitas dan Gotong Royong Masyarakat Sumedang” di laman Universitas Ahmad Dahlan, disebutkan bahwa tradisi Ngarot memiliki makna yang mendalam.
Deni dan Elan menyebut jika tradisi Ngarot kental dengan nilai kebersamaan dan gotong royong. Kebersamaan terlihat jelas saat warga berkumpul di satu tempat untuk berdoa dan menyantap sajian bakakak hayam (ayam bakar utuh) sebagai hidangan tradisi.
Lalu sisi gotong royong hadir saat warga mempersiapkan acara, meramaikan acara, dan menyelesaikan acara. Di sana mereka saling membantu agar upacara adat ini terselenggara dengan lancar.
Adapun kata Ngarot berasal dari istilah ngaruwat, atau ruwatan yang berarti melaksanakan doa dan kegiatan adat untuk keselamatan dan keberkahan bersama.