Sejarah Unik Gua Sunyaragi, Tempat Meditasi Sultan hingga Ruang Pembuatan Senjata
Salah satu situs yang menjadi andalan pariwisata di Kota Cirebon adalah Gua Sunyaragi. Bangunan yang didominasi oleh susunan batu karst yang unik ini ternyata menyimpan sejarah unik.
Gua Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi merupakan sebuah situs bersejarah di Kota Cirebon yang digunakan oleh para sultan di masa lalu untuk bermeditasi dan mengatur strategi perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Menurut buku Purwaka Caruban Nagari yang ditulis oleh Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon tahun 1720, penamaan Sunyaragi berasal dari kata Sunya yang artinya “Sepi” dan Ragi yang artinya “Raga” versi Carub Nagari.
-
Apa yang ditemukan di situs sejarah di Desa Ngloram? Di tengah situs itu terdapat tumpukan batu yang berundak. Di sana terdapat makam yang tak diketahui pemiliknya. Di bawahnya terdapat tumpukan bata yang membatasi punden dengan bidang kosong. Di sebelah kiri agak ke bawah terdapat gundukan bata yang disebut dengan Punden Ngloram.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
Bisa diartikan jika Gua Sunyaragi merupakan tempat bagi para raja untuk bermeditasi, menenangkan atau mengendalikan raga.
Sejarah Berdirinya Gua Sunyaragi
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari Wikipedia, Gua Sunyaragi didirikan pada 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen yang merupakan cicit dari Sunan Gunung Jati dan ditujukan bagi para pembesar keraton dan prajurit keraton di Cirebon dalam meningkatkan ilmu kanuragan dan memperdalam teknik berperang.
Jika diamati, bangunan di kawasan seluas 15 hektare tersebut merupakan perpaduan antara gaya Indonesia di zaman kerajaan dengan beberapa ornamen Islam, Hindu dan Tiongkok sebagai bangsa pendatang yang yang pernah menetap lama dalam menjalankan industri perniagaan.
Pernah Digunakan Sebagai Tempat Pembuatan Senjata
Di lokasi yang terletak di jalan utama pantura Cirebon menuju Jawa Tengah ini juga pernah digunakan oleh para prajurit Kerajaan Cirebon untuk membuat berbagai senjata untuk melawan penjajah Belanda di sebuah ruangan khusus, berteknologi ventilasi dan kedap suara di masa lau.
Konon menurut laman Cagar Budaya Kemdikbud, ruangan tersebut bernama Gua Pandekemasan yang digunakan oleh Sultan bersama pasukannya untuk membuat berbagai senjata tajam seperti, keris, pusaka, tombak dan lain sebagainya.
"Saat itu teknologi Gua Sunyaragi sudah terbilang maju karena memiliki sistem sirkulasi udara, sirkulasi air yang rumit teknologi maju. Termasuk situs yang dirusak itu jadi pintu keluar Sultan Matangaji saat Gua Sunyaragi dikejar Belanda," ungkap Rafan S. Hasyim, seorang Fiolog Cirebon.
Pernah Menyelamatkan Sultan dari Kejaran Belanda
Wikipedia ©2020 Merdeka.com
Dikutip dari Liputan6, salah satu Sultan yang sangat vokal untuk melawan kekejaman rezim Belanda adalah Sultan Muhammad Sofiudin atau lebih dikenal dengan Sultan Matangaji. Di zaman itu Sultan Matangaji selalu merepotkan Belanda dengan segala strateginya.
Ia juga yang menginisiasi agar Kota Cirebon memiliki sebuah bunker bawah tanah sebagai tempat perlindungan. Diketahui jika Gua Sunyaragi pernah menjadi penyelamat dari Sultan Matangaji ketika Ia memimpin perang gerilya dan memasuki ruangan bertirai khusus yang tembus ke Karyamulya, Cirebon.
"Tirai yang di belakangnya ada jalan rahasia. Dari Gua Sunyaragi menuju pintu keluar di Karyamulya ini terdapat jalan atau lorong bawah tanah yang tentu saja saat ini sudah runtuh," kata dia di Cirebon.
Pernah Menjadi Kompleks Taman Air
Pada kanal nativeindonesia.com disebutkan jika dahulunya Gua Sunyaragi berada di tengah Danau Djati. Hal tersebut dibuktikan dari konstruksinya yang sebagian besar berbentuk taman air dengan kolam-kolam berukuran sedang yang mengelilingi gua, hingga beberapa air mancur yang mempercantik tampilannya.
Saat ini Danau Djati sudah mengering dan menjadi bagian dari jalan by pass, Brigjen Dharsono, Kota Cirebon dan masuk kedalam kawasan jalur pantura, penghubung antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.