Serunya Tradisi Ngubyag saat Kemarau di Ciamis, Tangkap Ikan di Sungai Pakai Tangan Kosong untuk Eratkan Silaturahmi
Saking serunya, tradisi Ngubyag sampai diikuti oleh warga luar kota.
Saking serunya, tradisi ngubyag sampai diikuti oleh warga luar kota.
Serunya Tradisi Ngubyag saat Kemarau di Ciamis, Tangkap Ikan di Sungai Pakai Tangan Kosong untuk Eratkan Silaturahmi
Warga di Ciamis, Jawa Barat, beramai-ramai mengikuti tradisi Ngubyag di kawasan Sungai Citanduy.
Ngubyag sendiri merupakan tradisi setempat yang biasa dilaksanakan saat musim kemarau seperti sekarang.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Ngitung Batih di Trenggalek? Ngitung batih adalah menjumlah anggota keluarga per rumah. Arti ini juga berkaitan dengan jumlah uba rampe takir plonthang yang akan disiapkan. Misalnya keluarga A berjumlah 7 orang, maka perlu dibuat takir plonthang sebanyak tujuh buah.
-
Mengapa tradisi Nyawalan di Ciamis melibatkan berbagai kesenian tradisional? Dalam bahasa Sunda, nyawalan artinya merayakan bulan Syawal atau bulan kemenangan di Hari Raya Idulfitri. Sisi menarik dari nyawalan adalah seluruh pengisi acaranya berasal dari warga setempat dengan memakai dandanan ala masyarakat tradisional Sunda.
-
Apa yang unik dari Desa Budaya Pampang? Desa ini menjadi tempat tinggal tetap masyarakat Suku Dayak Apokayan. Kampung ini juga menjadi salah satu objek wisata budaya di Kalimantan Timur, tepatnya di Kota Samarinda.
-
Di mana tradisi Ngitung Batih dilakukan? Mitos Masyarakat Desa Dongko Kabupaten Trenggalek masih mempercayai mitologi Kanjeng Ratu Kidul sebagai penguasa laut selatan Jawa.
-
Apa itu Tradisi Ngunjung? Secara bahasa, Ngunjung artinya mendatangi atau mengunjungi makam nenek moyang yang berpengaruh di desa tersebut.
-
Bagaimana tradisi Ngirab di Cirebon dilakukan? Mengutip beautiful-indonesia.umm.ac.id, upacara ini dilakukan dengan berziarah ke petilasan Sunan Kalijaga oleh masyarakat di wilayah sekitar Sungai Derajat.
Salah satu yang menjadi daya tarik dari tradisi ini adalah cekatannya warga saat menangkap ikan di sungai walau tanpa bantuan alat apapun.
Ngubyag masih dilestarikan lantaran memiliki makna sosial yang mendalam. Berikut ulasan selengkapnya.
Mengenal Ngubyag
Dalam bahasa Sunda, Ngubyag sendiri merupakan tradisi menangkap ikan secara tradisional di sungai maupun kolam yang dilakukan beramai-ramai dan tanpa bantuan alat pancing.
Warga selalu antusias dalam mengikuti tradisi ini, sehingga pelaksanaannya menyita perhatian masyarakat.
Peserta akan berbondong-bondong terjun ke Sungai Citanduy untuk menangkap berbagai jenis dan ukuran ikan.
Jadi tradisi di Desa Cijulang
Mengutip kanal YouTube Liputan6, salah satu daerah yang masih menjalankan tradisi ini di Ciamis adalah di Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti karena dilintasi Sungai Citanduy.
Warga berebut menangkap berbagai jenis ikan seperti nilem, baung, sampai lalawak dengan tangan kosong.
“Kalau nyelam gini paling satu menit, biasanya dapat ikan Baung, nilem, sama ini lalawak,” kata seorang warga bernama Eri.
Bisa Menangkap hingga 4 kg Ikan
Eri mengatakan, dalam sekali menyelam dirinya bisa mendapat hingga empat kilogram ikan khas Sungai Citanduy.
Walau begitu dirinya mengaku harus tetap berhati-hati lantaran kedalaman Sungai Citanduy bisa mencapai 6 meter.
“Ini dalamnya sampai enam meter, dan kalau Ngubyag di musim hujan airnya suka deras,” katanya lagi.
- Uniknya Tradisi Dudus di Serang, Warga dan Pengguna Jalan Disiram Air Kembang untuk Tolak Bala
- Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
- Mengenal Cembengan, Tradisi Tebu Manten yang Jadi Mulainya Gilingan PG Madukismo
- Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit
Diikuti Warga Luar Kota
Tradisi Ngubyag sendiri rupanya sudah menjadi daya tarik di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Pasalnya, terdapat warga dari kota lain yang ikut serta meramaikan tradisi Ngubyang di Sungai Citanduy.
“Ini pesertanya ada yang dari Cijulang, juga ada yang dari Ciawi, Tasikmalaya,” kata Endang yang merupakan Kades Cijulang.
Sarat Makna
Tradisi Ngubyag memiliki makna sosial yang kuat sebagai perekat hubungan antar masyarakat.
Di sini, warga dari berbagai daerah berkumpul dan menangkap ikan bersama untuk selanjutnya dimakan berbarengan di pinggir sungai.
Mengutip laman Budaya Indonesia, tradisi ini mengandung unsur silaturahmi sehingga masyarakat bisa tetap kompak agar tradisi Ngubyag terus lestari.
Ngubyag juga diketahui popular di wilayah lainnya seperti Cianjur, Pangandaran, dan Garut. Biasanya, ini juga dijadikan ajang untuk berbagi rezeki bagi warga yang memiliki kolam ikan atau balong.
Warga secara beramai-ramai dipersilakan mengambil ikan-ikan yang dimiliki tuan rumah di balong. Ikan yang didapat boleh dikonsumsi pribadi maupun dijual kembali.