Uniknya Batik Kukun, Pohon Bermotif Batik Alami yang Jadi Buah Tangan Khas Tangkuban Parahu
Warga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun. Hasilnya bisa dibuat vas bunga cantik, asbak sampai wadah pensil unik.
Seorang Youtuber sekaligus penjelajah asal Skotlandia, Dale Philip, membagikan momen saat ia tengah berkunjung ke kawasan wisata Tangkuban Parahu di Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Di sana, ia menikmati pemandangan kawah beserta pemandangannya yang indah serta menikmati segelas minuman Bandrek. Namun, saat berkeliling ia menemukan penjual cendera mata yang terbilang unik yakni pohon batik alami.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari kerajinan batik kayu di Desa Wisata Krebet? Penduduknya mayoritas bermata pencaharian sebagai perajin yang membuat aneka produk kayu dengan finishing batik.
-
Apa yang menarik dari wisata Tangkuban Perahu? Tangkuban Perahu termasuk destinasi populer yang selalu menarik banyak pengunjung. Tangkuban Perahu adalah gunung yang di dalamnya terdapat kawah warna yang tampak cantik nan anggun.
-
Mengapa Tangkuban Perahu menjadi tempat wisata yang menarik? Tempat wisata ini tidak hanya populer di kalangan wisatawan lokal, tapi juga wisatawan dari luar negeri. Disebut Tangkuban Perahu karena bentuk gunung ini yang dikatakan seperti perahu yang terbalik.
-
Kenapa Batik Lasem terancam punah? Seiring waktu, eksistensi batik Lasem semakin terancam. Apalagi para pemuda saat ini makin jarang yang ingin belajar membatik. “Anak muda zaman sekarang terutama setelah lulus SMA mencari pekerjaan di pasar modern. Tidak ada yang mau bekerja membatik seperti ini,” kata Lastini (54), salah seorang perajin batik Lasem.
-
Apa yang membuat Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata yang menarik di Lembang? Gunung ini memiliki udara yang sejuk ditambah dengan pemandangan kawah yang luar biasa.
-
Mengapa Tangkuban Perahu menarik untuk dikunjungi? Banyak orang penasaran untuk mengunjungi Wisata Tangkuban Perahu karena keindahan alamnya yang memikat serta beragam aktivitas wisata alam yang dapat dilakukan.
Sesuai jenisnya, terdapat motif berulang indah yang terdapat di batang kayu berukuran cukup besar. Setelah dikuliti, motif serupa batik ini rupanya alami dan berasal dari pigmen di unsur kayu tersebut.
Usut punya usut, ini merupakan oleh-oleh autentik khas kawasan wisata Gunung Takuban Parahu yang unik dan langka.
Motif Alami di Kayu
Menurut sang penjual di kanal Youtube Dale Philip itu, motif yang tercipta merupakan alami dari tumbuhan tersebut. Sepintas, pohonnya mirip dengan pinus karena memiliki tekstur kasar mirip sisik.
Warga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun, dan dibuat oleh manusia. Diketahui pohon berasal dari kawasan Ciater.
“This is growing for around twenty kilometers to the north (pohon ini tumbuhnya sekitar 20 kilometer dari sini),” kata warga setempat yang mendampingi Dale, dikutip dari kanal YouTubenya, Kamis (19/9).
- Imutnya Motif Batik Lokatmala Khas Sukabumi, Gambarkan Persahabatan Nenek dengan Seekor Kucing
- Perajin Batik Tulis Khas Bayat Klaten Ini Bawa Misi Ramah Lingkungan
- Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006
- Intip Indahnya Batik Khas Kuningan, Ada Motif Kuda sampai Bokor Emas
Kulit Batang Pohon Harus Dikupas
Agar motif indahnya terlihat, batang dari pohon kukun itu harus dikupas menggunakan pisau besar atau golok. Motif berwarna cokelat kehitaman langsung terlihat, di atas kayu bagian dalam yang berwarna putih.
Batangnya berukuran cukup besar, dengan diameter luas sekitar 5 sampai 7 sentimeter. Pengupasan cukup menggunakan tenaga, karena ketebalan kulit batang dan tekstur yang cukup keras.
Untuk panjangnya juga beragam, dan akan menyesuaikan dengan produk yang ingin dijual kepada pelanggan.
Jadi Tempat Lilin hingga Vas Bunga Cantik
Untuk modelnya, batang akan dibuat berbagai kerajian dengan fungsi hiasan dan kegiatan sehari-hari. Beberapa yang dibuat di antaranya tempat pensil dan pulpen, wadah lilin, asbak sampai vas bunga. Untuk harganya tergantung motif dan ukuran, dengan harga berkisar Rp500 ribu.
“For flower vase, the price is one hundred fifty, but if for ashtray small, only one hundred. Burning makes the motif even brighter (vas bung aini harganya Rp150 ribu, kalau asbak Rp100 ribu saja. Dibakar ini supaya motifnya cerah),” tambah warga di sana.
Jadi Buruan karena Langka
Mengutip situs Indonesia Kaya, suvenir ini jadi salah satu yang paling dicari oleh para wisatawan di kawasan Tangkuban Parahu. Pengunjung asal luar kota biasanya mencari vas bunga hingga asbak untuk digunakan di rumah.
Keunikannya juga mencuri perhatian wisatawan asing. Mereka biasanya menyukai vas bunga, lilin dan wadah pensil.
Saking tingginya penjualan, kerajinan batik kukun ini sering kali ludes bahkan saat bentuknya masih setengah matang atau dalam keadaan basah.