Uniknya Ngajodang, Cara Memancing Khas Pangandaran Bisa Dapat Banyak Jenis Ikan dalam Satu Waktu
Masyarakat setempat masih mempertahankan Ngajodang karena dianggap efektif dalam menangkap ikan.
Masyarakat setempat masih mempertahankan Ngajodang karena dianggap efektif dalam menangkap ikan.
Uniknya Ngajodang, Cara Memancing Khas Pangandaran Bisa Dapat Banyak Jenis Ikan dalam Satu Waktu
Masyarakat pesisir Pangandaran memiliki banyak tradisi unik, salah satunya Ngajodang. Ini merupakan metode menangkap ikan secara tradisional, baik di tepi pantai maupun sungai.
Ngajodang bisa membantu nelayan mendapatkan ikan lebih dari satu jenis dalam sekali tangkap. Sejumlah kelompok warga di sana masih mempertahankan Ngajodang karena dianggap efektif dalam menangkap ikan.
Tradisi ini sudah berjalan cukup lama sejak zaman nenek moyang terdahulu.
-
Bagaimana cara melaksanakan Tradisi Ngabungbang? Tradisi ini dilakukan pada tanggal 14 Mulud atau 14 Rabiul Awal yang biasanya bertepatan dengan munculnya bulan purnama di luar rumah atau tempat-tempat keramat yang dianggap suci dan memiliki aura kesaktian.
-
Bagaimana cara melakukan tradisi Babangkongan? Salah satu yang unik dari tradisi ini adalah adanya sisi peniruan hewan katak dari para pelaksana tradisi babangkongan.Beberapa orang akan melakukan gerakan termasuk bersuara mirip katak. Orang-orang tersebut kemudian diarak.
-
Bagaimana cara melakukan tradisi ini? Dalam tradisi ini, warga saling melempar lumpur antara satu dengan yang lain.
-
Bagaimana cara melakukan tradisi Paculan? Paculan akan dimulai dengan memasangkan kalung uang kepada kedua mempelai oleh anggota keluarga mereka. Paculan saat ini masih terus dilestarikan oleh warga di wilayah Kecamatan Jawilan dan sekitarnya, sebagai upaya membuka pintu rezeki bagi para pengantin.
-
Bagaimana cara melakukan Tradisi Ujungan? Tradisi ini dilakukan dengan cara saling pukul satu sama lain menggunakan sebilah batang rotan.
-
Bagaimana cara melakukan tradisi Ngitung Batih? Tata Cara Pelaksanaan tradisi Ngitung Batih dibagi dalam tiga tahapan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan, serta tahap penutupan.
Bahan utama dari alat penangkap ikan ini berasal dari bambu yang dibuat memanjang dan dipasangi jaring di ujungnya.
Metode ini dianggap lebih efisien dan tidak menguras tenaga, sehingga masih dipertahankan hingga sekarang.
Karena keunikan dan ketradisionalannya, Ngajodang jadi warisan budaya leluhur yang tak boleh dihilangkan.
Alat Pemancing Ikan Ngajodang
Masyarakat di pesisir Pangandaran memiliki kearifan lokal Ngajodang yang sudah turun-temurun digunakan.
Metode menangkap ikan ini dianggap efektif, karena ikan yang terjaring bisa cukup banyak.
Tradisi ini diketahui menggunakan sebuah alat pancing berukuran besar dan panjang yang dibuat dari bambu dan kayu bernama Jodang.
Kayu dipakai untuk penopang alat pancing, sedangkan bambu berfungsi sebagai joran yang memiliki panjang lebih dari 12 meter.
Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, bagian ujung dari bambu dibuat empat ruas yang kemudian di bagian bawah diberi jaring.
Cara Ngajodang
Karena alat ini dibuat di satu titik, maka Ngajodang tidak fleksibel layaknya alat pancing tunggal yang biasa dibawa pehobi mancing.
Ukurannya yang besar membuatnya hanya bisa digunakan di satu tempat saja, dan tidak bisa dipindahkan.
Ngajodang dikendalikan oleh seorang nelayan, dengan menggerakkan joran bambu panjang. Ia mengarahkan bambu ke area yang dianggap banyak ikannya.
Setelah ditentukan titiknya, joran kemudian diturunkan hingga bagian jaring tenggelam di bawah air. Nelayan hanya tinggal menunggu selama beberapa menit hingga hitungan jam, sebelum alat kembali diangkat.
- Ketupat Kandangan, Perpaduan Lezatnya Ikan Gabus Asap dan Ketupat Khas Kalsel yang Menggoyang Lidah
- Mencicipi Kue Gandus, Kudapan Berbahan Ikan Khas Palembang Dipadukan dengan Taburan Unik
- 6 Jenis Makanan yang dapat Merusak Otak, Kenali Cara Menguranginya
- Ternyata Ikan Bandeng Bisa Mempererat Hubungan Warga Betawi dan Tionghoa, Ini Alasannya
Gunakan Prinsip Jungkit
Sepintas, cara mancing Ngajodang mirip dengan alat berat crane yang digunakan untuk mengangkat benda berukuran besar dan berat.
Satu orang di bagian belakang, menarik bambu sehingga jaring terangkat.
Biasanya, ada nelayan lainnya yang bertugas mengamankan hasil tangkapan dan memindahkannya ke dalam alat yang juga tradisional dan terbuat dari anyaman bambu.
Alat ini kemudian menggunakan prinsip jungkit, dengan penopang di bagian tengah yang bisa dinaikkan maupun diturunkan.
Bisa Mendapatkan Berbagai Jenis Ikan dalam Satu Waktu
Hasil tangkapan dari jodang sangat bergantung pada cuaca dan musim ikan, namun udang maupun beberapa jenis kerang hampir selalu ada dalam sekali tangkapan.
Karena jodang tidak dapat dipindahkan secara fleksibel, maka cukup sulit mendapatkan satu jenis ikan dalam jumlah banyak. Akibatnya, tangkapan jodang biasanya bervariasi dan tidak hanya terdiri dari jenis ikan tertentu.
Variasi hasil tangkapan ini membuat penggunaan jodang menjadi lebih beragam meski tidak selalu banyak. Selain untuk menangkap ikan, jodang juga kerap digunakan sebagai alat untuk membersihkan sampah di sungai maupun laut tempat mengambil ikan.