Waspada Obesitas Banyak Ditemukan di Kota Penyangga Ibu Kota, Begini Faktanya
Obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota.
Terdapat fakta peningkatan kasus obesitas di pinggiran ibu kota.
Waspada Obesitas Banyak Ditemukan di Kota Penyangga Ibu Kota, Begini Faktanya
Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya. Saat ini kondisi ketidakseimbangan gizi tersebut tak hanya menyerang orang dewasa, namun juga anak-anak.
-
Siapa yang paling rentan terkena obesitas? Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain.
-
Apa saja ciri khas anak yang mengalami obesitas? Anak dengan obesitas biasanya memiliki berat badan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ini bisa dilihat dari penampilan fisik mereka yang lebih besar dan lebih berisi. Berat badan yang berlebih ini bukan hanya karena lemak tubuh, tetapi juga bisa karena massa otot, tulang, atau air yang berlebih.
-
Apa saja bahaya obesitas pada anak? Berikut adalah beberapa bahaya obesitas pada anak yang perlu diwaspadai. Kolesterol Tinggi dan Tekanan Darah Tinggi Anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Pola makan yang buruk, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang mengakibatkan aterosklerosis. Aterosklerosis dapat mempersempit dan mengeras arteri, sehingga membatasi aliran darah ke organ vital dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke di kemudian hari.
-
Siapa yang paling merasakan dampak sosial akibat obesitas? Anak-anak yang mengalami obesitas pun harus berjuang lebih keras karena mereka juga akan menghadapi perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman sebaya mereka.
-
Apa yang bisa dipicu oleh obesitas pada anak? Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit.
-
Siapa yang berisiko tinggi mengalami obesitas? Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menjadi obesitas juga. Ini bukan berarti obesitas adalah takdir yang tidak dapat dihindari, tetapi genetika dapat mempengaruhi bagaimana tubuh anak menyimpan lemak dan bagaimana nafsu makan mereka diatur.
Yang mencengangkan, obesitas banyak diderita orang yang tinggal di wilayah penyangga ibu kota. Informasi ini berdasarkan data yang didapat dari Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, Senin (24/7) kemarin. Bahkan, dari data yang diperoleh, penderita obesitas menunjukkan tanda-tanda peningkatan secara nasional.
Obesitas meningkat
Disampaikan Dante, kondisi obesitas belakangan semakin menunjukkan tanda peningkatan terutama di wilayah penyangga ibu kota seperti Tangerang, Depok, Bogor. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas), laju obesitas mulanya berada di angka 15,3 persen di tahun 2013, dan kini menjadi 21,8 persen pada 2018 lalu. "Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” kata dia, dilansir dari ANTARA
Pendapatan besar jadi pengaruh
Disebutkan, penyebab naiknya kasus obesitas berasal dari pendapatan masyarakat yang cenderung lebih tinggi dari ibu kota. Hal ini memicu pemilihan makanan dan minuman yang tidak tepat secara standar gizi.
Menurutnya kondisi obesitas tidak akan terjadi jika masyarakat memahami pengetahuan seputar konsumsi makanan yang tepat. “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta," katanya
Perlunya menghitung jumlah kalori makanan sebelum dikonsumsi
Kemenkes kemudian mengajak masyarakat untuk menjadi smart eater dengan cara memilah jenis makanan yang sehat, sehingga dampak buruk seperti obesitas bisa terhindarkan. Selain memilih jenis, masyarakat juga bisa menghitung jumlah kalori dari makanan yang akan dikonsumsi. "Jadi sebelum dia makan, sebelum beli makanan, dia baca dulu kalorinya berapa, sehingga bisa diperhitungkan dampaknya," terang Dante.
- Sebelum 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Orangtua Korban Terlibat KDRT
- Dinkes Kota Tangerang Temukan 20 Ribu Warganya Alami Obesitas, Usianya 20-50 Tahun
- 20 Ribu Warga Kota Tangerang Alami Obesitas, Didominasi Usia 20 hingga 50 Tahun
- Komplikasi Obesitas yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Cara menghitung kebutuhan kalori dalam tubuh
Sementara itu, terdapat cara mudah untuk mengitung jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika kasus obesitas ditemukan pada anak, kita perlu menghitung dengan cara membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter kuadrat). Nantinya hasil status gizi bisa diketahui.