Bocah Tewas Usai Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek
Kasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Kasus tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
- Pembunuh Bocah Dililit Lakban di Cilegon Terancam 15 Tahun Penjara
- Heru Sebut Rusunawa Rawa Bebek Lokasi Bocah Jatuh Sudah Dibatasi Kaca dan Teralis
- Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras
- Bocah TK Dibunuh di Buton Selatan, Mayat Ditemukan Tanpa Pakaian di Lubang Batu
Bocah Tewas Usai Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek
Seorang bocah laki-laki berinisiak QAK (6), meninggal dunia Usai jatuh dari lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (25/6) petang. Kasus tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
"Walaupun keluarganya tak mau diusut, namun kami tetap melakukan pemeriksaan. Kami sudah memanggil keluarga korban dan saksi-saksi yang merupakan teman korban," kata Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (26/6).
Jatuh saat Tunggu Guru Ngaji
Menurut Panji, informasi diperoleh kepolisian, korban terjatuh saat sedang menunggu guru mengajinya datang. Korban menunggu bersama teman-temannya.
"Kemudian korban bersandar di salah satu jendela yang ada angin-anginnya gitu. Ternyata jendelanya sudah lapuk sehingga akhirnya terjatuh," ujar Panji, demikian dikutip Antara.
Korban Luka di Kepala dan Hidung
Kepolisian memastikan peristiwa ini murni musibah berdasarkan keterangan saksi dan rekaman kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian.
Korban meninggal dunia dan mengalami luka di bagian kepala, namun pihak keluarga tidak mau melakukan autopsi karena murni musibah.
Kesaksian ART
Sementara itu, asisten rumah tangga korban, Arum menuturkan korban keluar dari rumah sekitar pukul 16.00 WIB untuk mengaji di lantai 8 rusun tersebut.
"Saya tidak tahu peristiwa jatuhnya korban karena sedang mengasuh adiknya yang sedang tidur. Saya tahunya dari petugas keamanan dan petugas kebersihan kalau korban jatuh dari lantai 8," kata Arum.
ART Lemas Lihat Kondisi Korban
Arum mengaku lemas dan tidak bisa berkata apa-apa saat mengetahui korban terjatuh dari lantai 8.
"Saya lemas dan tidak bisa berkata apa-apa karena saya lihat kondisinya sudah berdarah di hidung dan bagian belakang (kepala)," kata Arum.