Fakta Baru Kasus Dugaan Pelecehan Mantan Rektor UP Edhie Toet, Tujuh Korban Tak Berani Lapor Polisi
Jumlah korban itu diungkapkan tim pengacara kedua korban lainnya; DF dan RZ, Yansen Ohoirat.
Jumlah korban itu diungkapkan tim pengacara kedua korban lainnya; DF dan RZ, Yansen Ohoirat.
- Fakta Baru Kasus Bocah 4 Tahun Disandera di Pospol Pejaten, Korban Dicabuli Pelaku
- Korban Tewas Akibat Kebakaran Gudang Elpiji di Bali Bertambah 13 Orang
- Polisi Sudah Periksa 15 Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor UP
- Pengakuan Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Alami Trauma: Menutup Diri dan Rasanya Cemas Lihat Kampus
Fakta Baru Kasus Dugaan Pelecehan Mantan Rektor UP Edhie Toet, Tujuh Korban Tak Berani Lapor Polisi
Korban pelecehan mantan rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno ternyata tidak hanya dua orang. Tetapi ada sembilan orang.
Jumlah itu diungkapkan tim pengacara kedua korban; DF dan RZ, Yansen Ohoirat. Dia menceritakan, jumlah korban itu diketahui ketika melakukan siaran langsung melalui media sosial.
Jumlah Korban Sembilan
Saat itu, Yansen membahas tentang kasus dugaan pelecehan seksual dilakukan Edie Toet Hendratno. Terungkap bahwa ada korban-korban lain. Namun, hanya dua orang yang berani melapor polisi.
"Ada sembilan korban dan yang berani melaporkan hanya dua korban," kata Yasen dalam keterangannya dikutip, Kamis (20/6).
Tidak Berani Lapor Polisi
Yasen mengatakan, tujuh orang lain enggan melaporkan polisi mantan rektor Universitas Pancasila tersebut.
"Tapi tujuh dari itu tidak berani, dalam hal ini ya konsekuensi hukum yang mereka pikirkan juga akan berdampak, apalagi yang mereka laporkan ini adalah seorang petinggi, begitu, itu makanya dari tujuh ini belum ada yang melaporkan. Tapi kami sudah pegang datanya," ucap Yansen.
Pelecehan Dialami Korban Lebih Parah dari Dua Korban Lain
Yasen menyebut bentuk pelecehan yang diterima para korban beragam. Yansen tak mendetailkan secara rinci, hanya saja pelecehan dilakukan terlapor ada yang lebih parah dialami kedua korban.
"Ada yang sama, ada yang lebih dari itu. Teman-teman bisa mengartikan saja yang lebih dari itu seperti apa," kata Yansen.