Fakta-fakta pelaku pemerkosaan di jembatan penyeberangan
IHT akhirnya ditembak karena berusaha menyerang polisi saat ditangkap.
Polisi menembak mati IHT, pemerkosa karyawati di jembatan penyeberangan orang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sebelum ditembak, polisi dan pelaku kejar-kejaran dari Slipi, Jakarta Barat hingga Wijaya, Jakarta Selatan.
IHT akhirnya ditembak karena berusaha menyerang polisi saat ditangkap. Jenazah IHT selanjutnya dibawa ke RS Polri.
"Pelaku tewas saat akan ditangkap oleh petugas," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti, Jumat (27/11),
Berikut fakta-fakta pemerkosa karyawati di JPO:
-
Bagaimana bentuk JPO Asia Afrika? Dari tampilan luar, JPO Asia Afrika memiliki bentuk dengan nilai seni khas lawas. Sepintas, desainnya serupa bangunan kuno peninggalan penjajahan Belanda.
-
Siapa yang diimbau oleh BPJS Kesehatan untuk mendukung keberlangsungan Program JKN? Rizzky juga mengimbau keberlangsungan Program JKN harus tetap terjaga, hal ini tentu membutuhkan dukungan semua pihak termasuk peserta BPJS Kesehatan dengan rutin membayar iuran JKN.
-
Kenapa ucapan selamat naik jabatan penting? Maka dari itu, mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari orang lain mengenai kerja kerasnya pun akan begitu berarti.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan dan pemerintah di Provinsi Maluku menjamin kepesertaan JKN bagi pekerja di Provinsi Maluku? Khusus untuk segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), selain menggandeng Pengawas Ketenagakerjaan Pemerintah Provinsi Maluku untuk menegakkan kepatuhan badan usaha dalam kepesertaan Program JKN, BPJS Kesehatan juga bekerjasama dengan Dinas Perizinan Provinsi dan Kab/Kota untuk mempersyaratkan kepesertaan JKN kepada badan usaha yang mengajukan permohonan perizinan.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Bagaimana Jenderal Sayidiman menghadapi kenyataan pencopotan jabatannya? Meski, Sayidiman legowo dalam menghadapi kenyataan itu.
Pelaku bekerja timer bus dan residivis
Polisi menembak mati pemerkosa karyawati di jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan saat akan ditangkap di Wijaya, Jakarta Selatan. Pelaku diketahui berinisial ITH (29).
"Pelaku kami lacak yakni timer bus dan juga residivis kasus penganiayaan dan kekerasan. Dihukum sejak Oktober 2013 di Polres Jaksel dulu," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti di RS Polri, Jumat (27/11).
Khrisna menambahkan, pelaku diduga sudah sering melakukan perampokan dan pemerkosaan. Dalam setiap beraksi, pelaku selalu mengancam korbannya dengan senjata tajam.
"Ini biadab. Selain merampok dia mengancam dengan senjata tajam dan juga menyetubuhi di JPO," katanya.
Pelaku ditembak dalam kondisi mabuk
Saat akan dibekuk di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, pelaku melakukan perlawanan.
"Pelaku kami lakukan upaya paksa penangkapan saat tersangka dalam kondisi mabuk dan melawan petugas," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti di RS Polri, Jumat (27/11).
Saat ini jenazah pelaku sedang diotopsi di Rumah Sakit Kramatjati. Menurut Khrisna, pelaku sangat sadis saat beraksi. Dia juga mengancam korban dengan senjata tajam.
"Ini biadab. Selain merampok, dia (pelaku) mengancam senjata tajam dan juga menyetubuhi di JPO," tutur Khrisna.
Tewas setelah ditembak di dada dua kali
Polisi tak mau berkompromi saat menangkap pemerkosa karyawati berinisial RJ di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pondok Pinang. Pelaku ITH dihadiahi timah panas karena mencoba melawan.
"Awalnya petugas mau melumpuhkan tersangka, akhirnya tewas dengan dua tembakan di dada oleh Resmob di lapangan karena diskresi kepolisian," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti di RS Polri, Jumat (27/11).
Menurut Khrisna, keberadaan pelaku berhasil diidentifikasi setelah korban mengenali wajahnya. Dengan sigap Tim Resmob Polda Metro dan Reskrim Polres Jakarta Selatan melakukan pengejaran.
"Ditreskrium Polda Metro Jaya akan menindak tegas penjahat jalanan. Tidak ada toleransi terhadap pelaku kejahatan seperti ini," tegasnya.
Hasil penyelidikan diketahui ITH merupakan residivis kasus penganiayaan yang baru keluar penjara November 2014 lalu. Pria yang biasa menjadi timer bus di Lebak Bulus ini juga gemar menenggak minuman keras.
"Jadi dengan ini kami nyatakan kasus perkosaan dan perampokan yang terjadi di JPO telah terungkap. Pelaku tewas dan dihentikan demi hukum," tandasnya.
Sempat kejar-kejaran dengan polisi
Polisi menembak mati terduga pemerkosa seorang karyawati di jembatan penyeberangan orang (JPO) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Terduga pelaku ditembak mati petugas setelah berusaha kabur dan melawan petugas saat akan diamankan.
"Kronologis kita berawal dari pendalaman saksi korban dengan ciri-ciri pelaku. Dari ciri-ciri itu tim sebar jaring dan rantaian beberapa orang dan diambil gambar," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti, Jumat (27/11).
Menurut Khrisna, saat petugas menunjukkan foto pria yang juga seorang residivis, korban mengiyakan bahwa dia pelakunya. Dari keterangan korban itu polisi kemudian berusaha menangkap terduga pelaku di kawasan Slipi.
Saat penangkapan sempat terjadi kejar-kejaran seperti dalam film action. Pelaku dicegat di kawasan Slipi dan akhirnya baru bisa dihentikan di daerah Jalan Wijaya, Kebayoran Baru.
"Pelaku di daerah Slipi dan dia disuruh berhenti tidak mau. Kebut dan kejar di Jalan Wijaya belakang. Tersangka melakukan perlawanan dengan sebilah golok," ujar Khrisna.
Terduga pelaku yang diketahui berinisial ITH kemudian ditembak dadanya dua kali oleh petugas. ITH pun tewas tersungkur.
Terungkap setelah foto pelaku ditunjukkan ke korban
Polisi mendapat kepastian kalau ITH adalah pelaku pemerkosaan setelah penyidik berkomunikasi dengan korban.
"Pelaku teridentifikasi hasil penunjukan foto oleh penyidik kepada korban dan sudah dikonfirmasi korban," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Khrisna Murti, Jumat (27/11).
Saat penangkapan sempat terjadi kejar-kejaran seperti dalam film action. Pelaku dicegat di kawasan Slipi dan akhirnya baru bisa dihentikan di daerah Jalan Wijaya, Kebayoran Baru.
"Pelaku di daerah Slipi dan dia disuruh berhenti tidak mau. Kebut dan kejar di Jalan Wijaya belakang. Tersangka melakukan perlawanan dengan sebilah golok," ujar Khrisna.