Polisi temukan bukti baru, tabir kematian Akseyna akan terungkap
Penyidik menemukan barang bukti itu dari hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan selama beberapa bulan.
Penyidik Polda Metro Jaya menemukan satu barang bukti baru terkait kasus kematian mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori alias Ace (18). Bukti ini diharapkan dapat membuka tabir gelar kematian Akseyna yang diduga kuat dibunuh.
"Kami menemukan satu barang bukti yang mungkin bisa membuka tabir gelap ini," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti di Jakarta, Sabtu. Demikian dikutip dari Antara (5/12).
Krishna mengatakan, penyidik menemukan barang bukti itu dari hasil penyelidikan mendalam yang dilakukan selama beberapa bulan.
"Barang bukti belum bisa disampaikan kepada publik," ungkap Krishna.
Krishna menjelaskan penyidik kepolisian akan merangkai barang bukti itu dengan sejumlah petunjuk dan penelusuran jaringan lain.
Sebelumnya, mahasiswa jurusan Biologi UI Akseyna Ahada Dori ditemukan tewas di Danau Kencana pada 26 Maret 2015.
Warga menemukan Akseyna meninggal dunia dengan kondisi menggendong tas berisi batu bata yang diduga sebagai pemberat agar korban tenggelam. Penyidik menemukan surat wasiat yang diduga palsu di indekos Akseya berisi permintaan agar keluarga maupun pihak lainnya tidak mencari keberadaan korban.
Baca juga:
Alberto tewas gara-gara rebutan pemadu lagu karaoke
Tusuk teman mabuk, Brando ditangkap usai 6 jam kabur
Tahu pacar hamil, Ende tega bunuh dan buang jasadnya ke sungai
Pembunuh pedagang pasar ditangkap, diduga pecatan TNI
Pembunuh Ipang saat tawuran di Johar Baru diringkus di Surabaya
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.