5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
Foto: YouTube Liputan6
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah sempat surut pada pertengahan Februari lalu.
-
Apa dampak utama dari banjir Demak? Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
-
Bagaimana kondisi banjir di Demak? Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu. Banjir seolah tak pernah berhenti menghantui warga di pesisir Pantura bagian Kabupaten Demak, Kudus, hingga Grobogan.
-
Siapa yang terdampak akibat banjir Demak? Hingga Jumat (9/2), banjir di sejumlah titik belum juga surut. Bahkan wilayah yang tergenang semakin meluas. Ketinggian air di berbagai tempat juga bervariasi mulai dari 1-3 meter. Kabid Penganangan Kabid Penganangan Kedaruratan BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, mengatakan, akibat banjir ini sebanyak 14.579 kk dengan 56.579 jiwa terdampak. Jumlah ini tersebar di tujuh kecamatan di Demak.
-
Mengapa banjir di Demak semakin parah? Tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya sempat diperbaiki oleh Kementerian PUPR nyatanya tidak mampu menahan debit air sungai akibat intensitas hujan yang sangat tinggi dalam sepekan.
Tercatat puluhan ribu warga harus mengungsi akibat banjir itu. Mereka harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman karena rumah-rumah mereka terendam air.
Tak hanya itu, sejauh ini tercatat ada tiga orang meninggal dunia akibat bencana ini yaitu seorang wanita lansia, seorang pemuda usia 16 tahun, dan seorang balita berusia 18 bulan.
Lantas apa saja fakta-fakta terkait banjir besar Demak ini? berikut selengkapnya:
1. Banjir Belum Surut
Sudah lima hari puluhan ribu warga terdampak banjir bertahan di pengungsian karena banjir belum juga surut. Sementara itu jalur pantura Demak-Kudus masih lumpuh dan belum bisa dilewati kendaraan. Karena ketinggian air mencapai 2-3 meter, truk yang terjebak banjir tidak bisa dievakuasi.
Warga di Kecamatan Karanganyar, meminta pemerintah segera memperbaiki tanggul Sungai Wulan yang jebol agar banjir bisa segera surut.
“Belum bisa. Itu paling harus menunggu satu minggu. Mohon untuk secepatnya tanggul sungai bisa segera teratasi, dan juga tanggul irigasi di sana,” kata salah seorang warga.
2. Tiga Orang Meninggal
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Sulastri, seorang nenek korban banjir, warga Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Demak, pada Minggu (12/2) pagi.
Korban diduga tewas akibat terjatuh dari lantai dua dan terseret arus banjir. Suami korban baru tersadar isrtinya tidak ada di rumah pada Sabtu (11/2) tengah malam.
Jenazah korban ditemukan 400 meter dari rumahnya.
Sebelumnya ada dua korban meninggal, yaitu MR, seorang balita berusia 18 bulan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, dan seorang pemuda berusia 16 tahun warga Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam yang dibantu tewas di atas genangan air.
- Terjang Dua Desa Sekaligus, Ini Fakta Banjir Bandang di Parigi Moutong Sulawesi Tengah
- 5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
- Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah
- Fakta Terbaru Dampak Kekeringan di Jateng, Warga Makin Sulit Dapat Air Bersih
3. Warga Bertahan di Tanggul Sungai
Ratusan warga korban banjir lebih memilih bertahan di tanggul sungai tak jauh dari rumah mereka dari pada harus tinggal di posko-posko pengungsian yang telah disediakan petugas.
Mereka membangun tenda pengungsian seadanya dengan menggunakan karung yang biasa mereka gunakan untuk menjemur padi.
Mereka yang kebanyakan laki-laki lebih memilih bertahan di tenda untuk menjaga harta benda mereka. Saat ini mereka butuh tenda, alas tidur, dan makanan.
“Anak-anak in ikan butuh seperti baju, selimut, obat nyamuk, terus tikar. Apalagi kalau hujan, parah, becek, mereka nggak bisa tidur,” kata Mudhofar, salah seorang korban banjir, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (13/2).
4. Penanganan Tanggul Jebol Butuh Waktu Tiga Hari
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, bisa selesai dalam jangka waktu tiga hari ke depan.
"Saat ini, progres pengerjaannya sudah 20 persen dari panjang tanggul jebol sekitar 20 meter. Di lokasi pengerjaan juga sudah ada lima alat berat," ujar Basuki di sela-sela kunjungan ke lokasi bencana.
Ia mengungkapkan kendala perbaikan tanggul jebol, di antaranya akses karena dipakai mengungsi sehingga tanahnya lembek, sehingga alat berat harus hati-hati.
Foto: YouTube Liputan6
5. Pemilu Susulan Bagi Korban Banjir
Terkait banjir Demak, beberapa skenario disusun oleh KPU untuk tetap menyelenggarakan Pemilu di Demak. Apalagi ada 106 lokasi pencoblosan yang kini terendam banjir.
“Dalam perkara di Demak, teman-teman sudah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelaksanaan pemilu bisa berjalan dengan lancar. Tetapi situasinya memang sulit. Maka dilakukan pemilu susulan jadi salah satu opsi selain relokasi,” kata anggota Bawaslu Lolly Suhenty.