Angkat Misi Kembalikan Kejayaan Rempah Maluku, UGM Kembangkan Program Ini
UGM berupaya mengembalikan kejayaan rempah Maluku dengan serangkaian proyek penelitian. Proyek ini bekerja sama dengan Pemda Halmahera Utara.
UGM berupaya mengembalikan kejayaan rempah Maluku dengan serangkaian proyek penelitian. Proyek ini bekerja sama dengan Pemda Halmahera Utara.
Angkat Misi Kembalikan Kejayaan Rempah Maluku, UGM Kembangkan Program Ini
Sekitar abad ke-17, kepulauan Maluku terkenal akan hasil rempahnya. Bahkan wilayah itu dijuluki The Spicy Island. Kini, UGM berupaya mengembalikan kejayaan rempah Maluku dengan serangkaian proyek penelitian. Proyek ini bekerja sama dengan Pemda Halmahera Utara.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa itu Rekuh? Rekuh dianggap berbeda dari rujak lain karena isiannya yang tak hanya buah segar, melainkan juga ada tambahan potongan kentang dan tahu goreng.
-
Kapan Pramuka resmi dibentuk? Pada 30 Juli 1961 di Istora Senayan, seluruh tokoh kepanduan di Indonesia menyatakan menggabungkan diri dengan organisasi gerakan Pramuka, dan hari bersejarah ini disebut sebagai hari Ikrar Gerakan Pramuka.
-
Apa saja rempah yang digunakan dalam jamu ini? Bahan-bahan:5 cm jahe 5 cm kunyit 5 butir cengkeh 5 butir kapulaga 2 batang serai 4 cm batang kayu manis 1 sdt perasan jeruk nipis Air secukupnya Gula batu secukupnya
-
Apa saja makanan khas Palembang selain pempek? Namun, selain pempek, ada juga banyak makanan enak lainnya yang patut dicoba. Buat yang penasaran, berikut adalah 4 rekomendasi makanan yang nggak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang.
-
Kenapa rempah vulkanik disebut sebagai "rempah"? Dikatakan rempah, karena keberadaannya melengkapi unsur lava yang mengalir dengan komposisi pecahan kaca dan fragmen kristal.
Direktur Penelitian UGM, Prof. Mirwan Ushada, mengatakan bahwa penelitian itu dilakukan untuk mewujudkan integrasi riset yang berfokus pada pengembangan teknologi maju menuju kesejahteraan dan kedaulatan Indonesia.
“Maluku Utara merupakan ikon provinsi yang sangat lekat dengan rempah. UGM ingin mengembangkan kosmopolis Maluku Utara, itu diksi yang kita usulkan untuk komplementer yang disebut dengan jalur rempah,”
kata Mirwan dikutip dari Ugm.ac.id pada Senin (7/8).
Riset soal rempah di Maluku Utara telah UGM lakukan sejak tahun 2021. Pengerjaannya dilakukan oleh berbagai fakultas antara lain sejarah, kedokteran, kehutanan, arkeologi, dan lainnya. Tak kurang dari 20 peneliti yang dilibatkan. Adapun pendekatan yang dilakukan antara lain kegiatan rekonstruksi, revitalisasi, dan inovasi.
Sementara itu Sekda Halmahera Utara Erasmus J. Papilaya menyebutkan bahwa pala merupakan komoditas unggul di daerahnya, salah satunya adalah pala Dukono yang ukurannya lebih besar dibandingkan pala jenis lainnya.
Walaupun kaya potensi alam, Erasmus mengakui bahwa masyarakat setempat belum bisa memanfaatkan pala dengan optimal. Ia berharap pengembangan komoditas pala di daerahnya dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan pendapatan daerah.
Hingga kini pala masih menjadi primadona dan tumpuan hidup sebagian besar warga Maluku Utara. Salah satunya adalah Jainudin Kambosa, warga Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat. “Kami ada satu kebun sekitar 50 pohon pala. Panen biasanya tiap minggu, tapi hasilnya tidak selalu sama, tergantung kondisi cuaca. Cukup tidak cukup hasilnya disyukuri untuk biaya empat anak sekolah,” ungkap Jainudin.
Peneliti Kosmopolis Rempah UGM, Dr. Sri Margana menjelaskan bahwa budi daya rempah di Maluku Utara saat ini berbeda dibandingkan dulu. Dahulu pala dibudidayakan oleh perusahaan-perusahaan besar, sedangkan sekarang pala dibudidayakan oleh warga secara mandiri. “Budi daya rempah di Maluku sudah tidak dikelola seperti sebelumnya oleh company. Saat ini hanya memelihara dari warisan saja dan tidak ada penanaman kembali,” paparnya.