Bentuk Kubah Lava Barat Daya Gunung Merapi Alami Perubahan, Ini Penjelasan BPPTKG
Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Bentuk Kubah Lava Barat Daya Gunung Merapi Alami Perubahan, Ini Penjelasan BPPTKG
BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran.
Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Berdasarkan foto udara pada 24 Juni 2023, volume kubah barat daya Merapi terukur sebesar 2.465.900 meter kubik, dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik.
Sementara itu, pada kubah lava tengah teramati titik panas tertinggi mencapai 500 derajat celsius, dan kubah lava tengah mencapai 199,7 derajat celsius.
Agus mengatakan, dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi mengeluarkan sekali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.700 meter. Sementara itu guguran lava teramati ada 117 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Dalam sepekan, Gunung Merapi teramati mengalami 20 kali gempa awan panas guguran (AP), 79 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), tiga kali gempa low frekuensi (LF), 228 kali gempa fase banyak (MP), 1969 kali gempa guguran (RF), 82 kali gempa hembusan (DG), dan empat kali gempa tektonik (TT).