Berkunjung ke Toko Oen Semarang, Restoran Es Krim Legendaris yang Berdiri Sejak Tahun 1922
Pada awal berdirinya, Toko Oen berada di Yogyakarta.
Pada awal berdirinya, Toko Oen berada di Yogyakarta.
Berkunjung ke Toko Oen Semarang, Restoran Es Krim Legendaris yang Berdiri Sejak Tahun 1922
Toko Oen merupakan salah satu restoran legendaris di Kota Semarang. Restoran itu berdiri di kawasan Kota Lama dan menempati sebuah bangunan cagar budaya.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Dimana Entong Tolo melakukan aksinya? Entong banyak mencuri barang berharga dari orang-orang kaya yang tinggal di sekitaran Batavia.
-
Apa itu Toek? Makanan ini sejenis ulat kayu yang berasal dari Kayu Tumung, Kayu Bak-Bak, dan Kayu Etet.
-
Apa yang unik dari Toko Tio Tek Hong? Toko ini kabarnya memakai sitem toserba lebih dulu dari Sarinah Didirikan 1902, Begini Kisah Toko Tio Tek Hong yang Jadi Toserba Modern Pertama di Indonesia Bangunan tersebut kabarnya merupakan merupakan salah satu toko serba ada (Toserba) berkonsep modern pertama di Indonesia.
-
Kapan Tota Timui dilakukan? Untuk mendapat perlindungan Siabat, setiap bayi yang baru lahir dalam kurun waktu tujuh hari atau dua bulan harus menjalani ritual penyucian diri Tota Timui.
-
Mengapa Entong Tolo merampok? Merujuk Indonesia.go.id, sebenarnya Entong Tolo sehari-hari bekerja sebagai pedagang. Ia biasa berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun kebijakan kolonial membuat ia dan banyak keluarga miskin lain semakin menderita.
Mengutip situs Good News From Indonesia, nama Toko Oen diambil dari pendirinya, yaitu Nyonya Liem Gien Nio. Ia merupakan istri dari Tuan Oen Tjoen Hok.
Pada mulanya, Oma Oen hanya membuat kue kering pada tahun 1910. Saat itu lokasi Toko Oen berada di Yogyakarta.
Tak disangka, kue buatan Oma Oen ternyata sangat disukai Belanda. Oma Oen kemudian melebarkan sayap usaha dengan memproduksi es krim pada tahun 1922.
Bahkan Toko Oen bisa membuka cabang di negeri Belanda karena banyak peminat dan penikmat masakan asal negeri kincir angin itu.
Namun kini Toko Oen di Belanda sudah tutup. Merek dagangnya biasanya didaftarkan untuk berjualan bila ada pameran.
Setelah melakukan ekspansi bisnis, Toko Oen kemudian bertransformasi menjadi restoran yang menjual makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup.
Konsep ini bertahan hingga sekarang. Atas kiprahnya di dunia kuliner, Toko Oen disebut sebagai satu-satunya restoran fusion yang menjual masakan Belanda, Indonesia, dan Cina di masa kolonial.
Pada masa 1900-an, Toko Oen punya empat gerai yang berada di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Jakarta, Malang, dan Semarang. Jejak bangunan Toko Oen di Jakarta sudah tak bersisa karena telah dirobohkan dan dibangun kembali untuk fasilitas kantor.
- Sejarah Gudeg, Makanan Manis Gurih Legendaris Yogyakarta yang Menggugah Selera dan Bikin Ketagihan
- Mengenang Kegigihan Mbah Marto Rintis Warung Mangut Lele hingga jadi Kuliner Legendaris di Jogja
- Legenda Kuliner Yogyakarta Mbah Marto Tutup Usia
- Daya Tarik Es Kode yang Legendaris di Tangerang, Setia Obati Dahaga Pelanggan sejak 1960
Sementara itu Pusat Toko Oen yang berada di Yogyakarta kemudian dipindah ke Semarang. Pemintahan tersebut terjadi pada tahun 1936 setelah Opa Oen membeli sebuah gedung yang memiliki ruang panggangan di Semarang dari seorang warga negara Inggris.
Lain halnya dengan Toko Oen di Malang, permasalahan perizinan dan hak paten bangunan maupun merek sudah cukup rumit. Hingga pada tahun 1990 Toko Oen di Malang dijual dan berpindah tangan.
Mengutip situs Good News From Indonesia, beberapa merek kuliner khas Toko Oen telah terdaftar sebagai hak cipta. Cita rasa masing-masing makanannya tidak dapat dijiplak karena punya resep kunci yang khas.
Serasa Masuk Museum
Mengutip YouTube Kukuruyuk, sejak berdirinya Toko Oen menyajikan olahan roti dan es krim khas Belanda yang diperuntukkan bagi orang Belanda yang tinggal di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Toko Oen menambah varian baru seperti Chinese Food, Italian Food, dan juga bistik.
Masuk bangunan Toko Oen Semarang maka pengunjung akan merasakan suasana tempo dulu. Banyak pula menu-menu zaman dulu yang masih dipertahankan sampai sekarang seperti lidah kucing, es krim tropic, lumpia, dan aneka masakan bistik.
Bahkan alat pembuat es krim yang dipakai Toko Oen didatangkan langsung dari Italia sejak toko itu dibuka.
Harga es krim yang dijajakan di Toko Oen berkisar dengan harga Rp35-50 ribu. Kualitas es krim yang dijajakan tak perlu diragukan lagi.