Dikenal Angker, Ini 4 Fakta Menarik Seputar Hutan Jati Blora
Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terdapat kawasan hutan jati yang terkenal angker. Kendaraan yang melewati hutan itu juga harus berhati-hati karena di sana kerap terjadi kecelakaan. Namun di samping keangkerannya, Hutan Jati Blora menyimpan banyak hal menarik.
Di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terdapat kawasan hutan jati yang terkenal angker. Kendaraan yang melewati hutan itu juga harus berhati-hati karena di sana kerap terjadi kecelakaan.
Tak hanya itu, beberapa kali pula ditemukan bus yang tersesat masuk jauh ke dalam hutan. Tak jelas apa yang menjadi penyebab bus itu bisa keluar dari jalur utama, masuk ke jalan kecil perkampungan, dan kemudian sudah terjebak di antara lebatnya pohon jati.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Banyak warga yang mengaitkan peristiwa itu dengan lokasi hutan yang kerap kali digunakan sebagai tempat pesugihan. Namun di samping keangkerannya, Hutan Jati Blora menyimpan banyak hal menarik.
Apa saja hal yang menarik ditelisik dari Hutan Jati Blora? Berikut selengkapnya:
Bus Terjebak di Hutan
©2021 Liputan6.com
Fenomena aneh yang terjadi di Hutan Jati Blora adalah beberapa kali ditemukan bus dan truk terjebak di dalam hutan yang lebat. Salah satu kejadian itu terjadi pada 2012. Waktu itu ada satu bus dan dua truk yang nyasar ke tengah hutan.
Petugas Polsek Todanan, Blora, Briptu Trio menceritakan, peristiwa itu bermula saat jalur pantura yang menghubungkan Rembang-Juwana-Pati, macet total pada pukul 02.00. Waktu itu, sopir bus melihat truk di depannya berhenti dan berupaya menyalip.
Namun saat itu jalan menanjak. Kenek bus menahan sopir untuk memberi kesempatan pada truk untuk menanjak lebih dulu. Saat giliran mendaki tanjakan, supir bus tiba-tiba mati. Akhirnya bus melorot turun. Saat sudah berhenti, mereka turun dan memeriksa bus.
“Mereka pikir masih berada di pantura. Tetapi yang terjadi justru berada di tengah hutan. pohon jati besar di sekeliling bus. Sementara jalur tempat bus berada adalah jalan kecil, jalan kampung,” kata Briptu Trio dikutip dari Merdeka.com.
Batu Peninggalan Perang Dunia II
©2021 Liputan6.com
Pada 2017, Eko Arifianto, seorang pemerhati sejarah, pernah mengambil beberapa batu peninggalan Jepang yang berada di Hutan Jati Blora. Pada salah satu batu, terdapat tulisan “Djawa Taika Renga” yang artinya “Masa Keemasan Jepang di Jawa”.
Sebagai Ketua Komunitas Jelajah Blora, Eko mengungkapkan banyak peninggalan Jepang saat Perang Dunia II yang tertinggal di Hutan Jati Blora. Dia mengatakan, di zaman Jepang banyak orang mati di kawasan hutan itu karena mereka pada berebut sumber minyak. Ia pun percaya bahwa peristiwa kecelakaan kendaraan yang kerap terjadi ada kaitannya dengan persoalan gaib di tempat itu.
“Di situ pernah ada beberapa temuan tengkorak kepala manusia yang ditemukan warga. Sayangnya dulu saya tidak mendokumentasikannya karena warga keberatan,” kata Eko dikutip dari Liputan6.com.
Dimanfaatkan jadi Kerajinan
©Blorakab.go.id
Pohon jati dari Hutan Blora dimanfaatkan warga sekitar untuk kerajinan. Setelah pohonnya ditebang oleh perhutani, gembol akar dari pohon itu dimanfaatkan pengrajin lokal menjadi berbagai kerajinan bernilai seni tinggi.
Dilansir dari Blorakab.go.id, sentra kerajinan akar jati terletak di Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora. Di sana, setidaknya ada 50 pengusaha kerajinan akar jati dengan berbagai macam kreasi. Selain di sana, pusat pengrajin akar jati juga terdapat di Desa Cabak, Kecamatan Jiken.
Ada Lintasan Rel Tua
©Blorakab.go.id
Selain dikenal akan keangkerannya, ternyata Hutan Jati Blora juga dijadikan tempat wisata. Di Kecamatan Cepu, wisatawan dapat menjelajahi luasnya Hutan Jati Blora dengan kereta api wisata. Sebenarnya, kereta api di sana digunakan untuk mengangkut hasil kayu jati. Tapi juga ada kereta api khusus yang mengangkut wisatawan.
Dengan menggunakan kereta api uap, wisatawan diajak berkeliling hutan jati sembari menyaksikan tempat pembibitan pohon jati, ke tempat hutan jati tua dan muda, kemudian ke pusat penebangannya.