Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Masyarakat percara dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Masyarakat percaya dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Di sebelah selatan Kota Semarang, ada sebuah objek wisata alam bernama Goa Kreo. Saat berada di pintu masuk Goa Kreo, pengunjung disambut ratusan kera ekor panjang. Bahkan untuk menyambut tamu, pengelola wisata menyiapkan atraksi panjat pinang khusus kera.
-
Bagaimana cara menuju Goa Kreo? Akses menuju Goa Kreo sangat mudah karena bisa dijangkau dengan kendaraan pribadi. Rute yang dapat ditempuh adalah dengan mengikuti jalan raya menuju Gunung Pati, kemudian keluar di pintu tol Kandri. Goa Kreo berada sekitar 200 meter setelah pintu tol Kandri, sehingga objek wisata ini sangat mudah diakses.
-
Apa yang ditawarkan Goa Kreo selain pemandangan alam yang memukau? Objek wisata Goa Kreo menyuguhkan pemandangan alam yang memukau bagi siapa pun yang berkunjung. Bukan hanya itu, tempat wisata ini juga memiliki nilai sejarah yang menarik untuk dipelajari.
-
Mengapa Goa Kreo begitu populer? Objek wisata Goa Kreo ini sangat populer dikarenakan keindahan alamnya yang menarik serta suasana yang tenang.
-
Dimana tepatnya Goa Kreo berada? Goa Kreo merupakan salah satu objek wisata di Semarang yang populer. Terletak di Jalan Raya Goa Kreo, Kandri, Kecamatan Gunung Pati.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
-
Apa yang digambarkan oleh pahatan batu kuno di Gua Sireh? Para peneliti baru-baru ini menemukan dua pahatan antropomorfik yang menggambarkan pejuang dari kelompok suku asli berkonflik dengan kelas penguasa dan suku-suku lain.
Meskipun hidup liar, kera ekor panjang di Goa Kreo tidak pernah mengganggu wisatawan. Mereka cukup jinak dan bersahabat untuk manusia.
Untuk menuju mulut gua, wisatawan harus menuruni ratusan anak tangga. Sesampainya di bawah, wisatawan akan melewati sebuah jembatan. Setelah jembatan itulah wisatawan sampai di mulut gua.
Gua Kreo memiliki kedalaman 25 meter dan tinggi 2,5 meter. Masyarakat percaya dulu gua itu digunakan sebagai petilasan oleh Sunan Kalijaga saat ia hendak mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.
Danu Kasno, pengelola wisata Goa Kreo mengatakan, pada saat tiba di Gua Kreo, Sunan Kalijaga melakukan ritual semedi memohon petunjuk pada Tuhan Yang Maha Kuasa agar kayu yang ia bawa bisa sampai ke Demak.
Saat semedi itu Sunan Kalijaga dihampiri empat ekor kera. Mereka hendak membantu Sunan Kalijaga membawa kayu jati menuju Demak. Namun Sunan Kalijaga tidak memperbolehkannya.
- Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran
- MKD Soal Dugaan Aliran Dana Korupsi BTS Mengalir ke DPR: Kalau Masyarakat Punya Bukti Silakan Lapor
- Keseruan Ganjar Pranowo Ikut Kirab Malam Satu Suro di Solo, Berlangsung Khidmat
- Hati-Hati, Tak Patuh Menerobos Palang Pintu Kereta di Perlintasan Sebidang Bisa Kena Sanksi
Mayoritas pengunjung mendatangi Goa Kreo untuk liburan, menikmati keindahan alam, sekaligus melestarikan warisan sejarah Goa Kreo. Tak hanya warga lokal, mereka juga datang dari luar Semarang. “Saya sudah sering sekali ke sini sejak tahun 2001. Sarana untuk liburan, apalagi sekarang tempatnya sudah semakin bagus,” kata Sanwar, salah seorang pengunjung asal Demak.
Selain pemandangan indah serta udara sejuk, pengunjung juga bisa menikmati hamparan danau Waduk Jatibarang yang mengelilingi Goa Kreo. Waduk dengan luas 189 hektare serta luas tangkapan 54 kilometer persegi ini berfungsi sebagai penampung air pengendali banjir, budidaya ikan, serta destinasi wisata.