Dulunya Disebut "Stasiun Tahu", Ini Sejarah Halte Kalimenur Tempat Tergulingnya KA Argo Semeru
Halte kereta api non aktif ini berlokasi di Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Bangunan halte masih asli peninggalan Belanda
Dulu Disebut "Stasiun Tahu", Ini Sejarah Halte Kalimenur Lokasi Anjloknya KA Argo Semeru
Pada 17 Oktober 2023, terjadi insiden kecelakaan kereta api di mana KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir anjlok di km 520+4, tepatnya di depan Halte Kalimenur.
-
Kapan Kamari lahir? Ini dia foto bayi cantik putri Jennifer Coppen yang lahir bulan Agustus kemarin.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan aliran Kali Temon deras? Mengutip situs Jadesta Kemenparekraf RI, pada musim penghujan atau kemarau, aliran Kali Temon cukup deras. Selain itu, Kali Temon memiliki aliran sungai yang relatif lebar.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Di mana letak obyek wisata Kali Talang? Obyek wisata itu berlokasi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Maka tak heran lokasi anjloknya kereta api tersebut jadi perbincangan. Dilansir dari Wikipedia, Halte Kalimenur merupakan halte kereta api non aktif yang berlokasi di Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Halte ini diperkirakan dibangun pada masa yang sama dengan pembangunan rel kereta api Surabaya-Cilacap pada tahun 1887. Hingga masa revolusi, Halte Kalimenur menjadi tempat pemberhentian yang ramai penumpang di mana waktu itu kereta api masih menggunakan tenaga lokomotif uap.
Foto: Facebook Kota Jogja
Uniknya lagi, halte ini dulu mendapat julukan Stasiun Tahu, karena mayoritas penumpang adalah para penjual tahu dari Desa Tuksono yang hendak berjualan tahu ke Kota Yogyakarta atau Kutoarjo.
Pada masa revolusi sekitar tahun 1948, Halte Kalimenur pernah dibom oleh Belanda hingga hancur. Djawatan Kereta Api (DKA) kemudian membangun kembali dan meresmikan Stasiun Kalimenur sebagai tempat pemberhentian kereta pada tahun 1954.
Foto: Facebook Kota Jogja
Namun sejak tahun 1974, Halte Kalimenur tidak beroperasi lagi. Posisinya dinilai tidak strategis, sepi penumpang, dan berada di tikungan besar.
Walaupun sempat terkena bom, arsitektur bangunan Halte Kalimenur sampai sekarang masih asli peninggalan Belanda.
Saat ini Halte Kalimenur dijadikan sebagai tempat istirahat oleh warga maupun pecinta kereta api yang hendak melihat atau memotret kereta api yang sedang menikung di Tikungan Kalimenur.
Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, Halte Kalimenur dicat ulang pada November 2021 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo bersama warga sekitar. Pengecetan itu dilakukan dalam rangka Festival Pacak Sepuran oleh dinas terkait.