Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun
Bangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.
Bangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.
Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun
Pada zaman dulu, Semarang merupakan salah satu pelabuhan penting di Pulau Jawa. Bahkan keberadaan Pelabuhan Semarang telah tercatat oleh penjelajah asal Portugis, Tome Pires, pada tahun 1531.
Sisa-sisa kejayaan Pelabuhan Semarang pada zaman dulu adalah sebuah menara tua bernama Menara Syahbandar Sleko. Mengutip Kemdikbud.go.id, menara yang dibangun pada pertengahan abad ke-18 itu dibangun di tepi Kali Semarang.
-
Di mana Menara Syahbandar di Kampung Melayu Semarang berada? Bangunan lain yang tampak masih berdiri megah di Kampung Melayu Semarang adalah bangunan Menara Syahbandar.
-
Apa fungsi Menara Syahbandar di Kampung Melayu Semarang? Menara ini dibangun pada tahun 1825 dan berfungsi sebagai menara pengawas serta kantor Kongsi perniagaan Belanda.
-
Apa itu Menara Suar? Menara suar adalah struktur navigasi yang berfungsi untuk membantu kapal dalam menentukan lokasi dan arah saat berlayar, terutama di perairan yang berbahaya. Menara suar adalah bangunan tinggi yang dilengkapi dengan lampu sorot yang berputar, biasanya ditempatkan di tepi laut.
-
Kapan Menara Siger diresmikan? Bangunan ini telah diresmikan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
-
Bagaimana bentuk menara Masjid Sememen? Dilansir dari Liputan6.com, Menara Sangga Buwana itu sangat mirip dengan Menara Panggung Sangga Buwana milik Keraton Surakarta Hadiningrat. Menara itu berbentuk heksagonal yang memiliki arti arah mata angin dan empat unsur alam yaitu air, api, angin, dan tanah.
-
Mengapa Menara Siger dibangun? Berdirinya Menara Siger juga mendongkrak potensi pariwisata Provinsi Lampung yang otomatis meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Oleh Belanda, bangunan itu diberi nama Kleine Boom en Uitkijk. Dari sinilah ditetapkan titik nol kilometer Kota Semarang hingga saat ini.
(Foto: YouTube Eko Suprayitno)
Bangunan Menara Sleko terdiri atas susunan masa empat kubus. Dulunya bangunan itu berfungsi sebagai pelabuhan kecil yang dilengkapi menara pandang untuk mengatur bongkar muat pedagang kecil. Selain itu, bangunan yang dilengkapi gardu pandang ini juga punya halaman untuk istirahat pedagang.
(Foto: YouTube Eko Suprayitno)
Pada zaman dulu, kapal-kapal yang hendak masuk ke Kota Semarang harus mendapat izin dari Menara Sleko. Di menara inilah retribusi ditarik dari para pedagang yang masuk ke Kota Semarang.
(Foto: YouTube Eko Suprayitno)
Kini, bangunan Menara Syahbandar Sleko sudah tidak dalam kondisi yang sama seperti dahulu. Seluruh atap menara, jendela, dan pintu telah hilang dan yang tersisa hanyalah bangunan batu bata yang rapuh.
Dari arah Kali Semarang, terlihat lahan bangunan Menara Sleko semakin menyempit karena muncul bangunan-bangunan baru yang berada di pinggir kali.
Demi menjaga eksistensi bangunan cagar budaya itu, Pemkot Semarang bersama PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina melakukan pemugaran pada Menara Syahbandar. Pemugaran telah dilakukan sejak Desember 2022.
(Foto: YouTube Eko Suprayitno)
- Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu
- Sudah Ada sejak Zaman Belanda, Ini Fakta Menarik Kelok 9 yang Hubungkan Sumatra Barat dan Riau
- HUT TNI ke-78: Sejarah TNI, Beserta Tugas Pokok dan Fungsinya
- 5 Fakta Rencana Pembangunan Tol Cianjur, Bantu Wisatawan Nyaman ke Puncak
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu begitu antusias menyambut pemugaran itu. Mengingat bangunan itu memiliki arti penting dalam sejarah perkembangan Kota Semarang.
(Foto: YouTube Eko Suprayitno)
"Peran PGN dalam revitalisasi Menara Syahbandar ini menjadi penyemangat untuk semakin mempercantik dan menata kawasan Kota Lama Semarang. Wilayah di sekitar sini bisa memungkinkan menjadi pusat kuliner atau parkir, karena selama kami kesulitan parkir,"
kata Hevearita, mengutip ANTARA pada Kamis (26/10).