Gejala Nokturia dan Penyebabnya, Gangguan Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Gangguan nokturia dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.
Gangguan nokturia dapat mengurangi kualitas tidur seseorang.
Gejala Nokturia dan Penyebabnya, Gangguan Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Setiap orang pasti menginginkan tidur dengan cukup dan berkualitas. Berkualitas dalam hal ini adalah tidur yang nyenyak tanpa gangguan hingga bangun di esok pagi. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, maka kesehatan tubuh dapat terjaga dengan baik.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Salah satunya, orang yang sering bangun tengah malam untuk buang air kecil. Ini adalah kondisi yang cukup banyak dialami oleh sebagian orang. Kondisi ini disebut dengan nokturia.
-
Apa saja gejala dehidrasi? Gejala dehidrasi termasuk rasa haus yang kuat, kulit kering, dan sensitif, yang dapat menyebabkan iritasi dan reaksi alergi.
-
Apa aja gejala lidah kebas? Beberapa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan adanya lidah kebas antara lain adalah perasaan kesemutan, sensasi terbakar, mati rasa lidah, atau perasaan seperti terkena jarum-jarum.
-
Apa itu Geplak Gula Jawa? Geplak Gula Jawa merupakan varian geplak yang memiliki ciri khas bentuk serta cita rasa yang berbeda dari geplak pada umumnya. Penampilannya sangat sederhana, warnanya cokelat tua, dan bentuknya lonjong dengan garis-garis di sisinya. Makanan ini biasanya ditaburi dengan tepung ketan sangrai.
-
Apa itu Gajeuma? Gajeuma menjadi alat musik yang berfungsi sebagai pengiring lagu-lagu tradisional yang ada di Mentawai. Tiap daerah di Indonesia memiliki alat musik tradisional yang beragam dan unik. Tak jarang alat musik ini menjadi salah satu ikon atau ciri khas dari suatu daerah tersebut.
-
Apa saja gejala kudis di jari tangan? Beberapa gejala kudis yang mungkin dialami termasuk gatal parah yang lebih buruk di malam hari, ruam merah berlekuk atau bercak-bercak yang bisa muncul di berbagai bagian tubuh seperti pergelangan tangan, sela-sela jari, perut, siku, atau area kelamin.
-
Apa saja gejala umum dari saraf kejepit? Beberapa gejala umum dari saraf kejepit adalah: • Rasa sakit yang tajam, sakit, atau terbakar, yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Misalnya, jika saraf di punggung bawah terjepit, rasa sakit bisa terasa di kaki. • Mati rasa atau menurunnya sensasi pada area yang disuplai oleh saraf. Ini terjadi karena tekanan pada saraf menghambat aliran darah dan oksigen ke sel-sel saraf. • Kesemutan atau parastesia di tangan atau kaki. Kesemutan biasanya terjadi jika saraf terus-menerus mendapat tekanan. Jika sering terjadi tanpa sebab yang jelas, ini bisa jadi tanda saraf kejepit. • Otot di area tubuh tertentu jadi lemah. Ini menunjukkan bahwa saraf motorik yang menggerakkan otot mengalami tekanan berlebihan. Jika disertai dengan masalah koordinasi atau kesulitan bernapas, ini bisa menandakan adanya penyakit lain yang lebih serius.
Pengertian Nokturia
Sebelum dijelaskan gejala nokturia, perlu dipahami pengertiannya.
Gejala Nokturia
Gejala nokturia secara umum yaitu terbangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil.
Nokturia juga dapat disertai dengan frekuensi buang air kecil yang lebih banyak dari biasanya. Berikut adalah gejala nokturia yang perlu diperhatikan:
1. Bangun beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil: Penderitanya seringkali terganggu tidur karena harus sering bangun untuk buang air kecil di malam hari. Ini juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan gangguan tidur.
2. Buang air kecil lebih banyak: Selain sering terbangun di malam hari, penderita nokturia juga mengalami frekuensi buang air kecil yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Kelelahan / tingkat energi rendah di siang hari: Karena sering terbangun di malam hari, nokturia dapat menyebabkan kelelahan dan tingkat energi yang rendah di siang hari. Penderita mungkin merasa lelah, lesu, dan sulit berkonsentrasi selama aktivitas sehari-hari.
Penyebab Nokturia
Setelah dijelaskan gejala nokturia, berikutnya akan dijelaskan penyebabnya.
- Mana yang Buat Tidur Lebih Nyenyak antara Mandi Air Dingin atau Mandi Air Hangat di Malam Hari?
- 6 Hal yang Perlu Dihindari Sebelum Tidur Demi Jaga Kualitas dan Bisa Terlelap dengan Nyenyak
- 7 Dampak Buruk Tidur Setelah Sahur, Bisa Ganggu Kualitas Tidur Hingga Pencernaan
- Ini Penyebab Mengapa Napas Kita Terdengar Sangat Keras ketika Tidur
Nokturia adalah kondisi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penyebab, yaitu sebagai berikut:
1. Poliuria nokturnal: Poliuria adalah kondisi ketika seseorang mengalami produksi urine yang berlebihan, sehingga menyebabkan nokturia. Hal ini bisa terjadi akibat konsumsi cairan berlebihan sebelum tidur, kebiasaan minum alkohol atau kafein sebelum tidur, atau adanya gangguan pada ginjal seperti diabetes, gagal ginjal, atau sindrom ginjal polikistik.
3. Pembesaran prostat: Pembesaran prostat pada pria yang disebabkan oleh kondisi seperti hiperplasia prostat jinak atau kanker prostat dapat menyebabkan nokturia. Prostat yang membesar dapat menekan kandung kemih dan mengganggu aliran urine, sehingga menyebabkan seringnya buang air kecil terutama pada malam hari.
4. Infeksi saluran kemih: Infeksi pada saluran kemih, termasuk kandung kemih atau uretra, dapat menyebabkan nokturia. Ketika saluran kemih terinfeksi, gejala yang sering muncul adalah perasaan ingin buang air kecil yang sering dan mendesak, termasuk saat malam hari.
5. Masalah fungsi ginjal: Gangguan fungsi ginjal seperti penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal dapat menyebabkan nokturia. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik akan mempengaruhi produksi urine dan kemampuan untuk mengatur jumlah urine yang diproduksi, sehingga menyebabkan seringnya buang air kecil di malam hari.
Pencegahan Nokturia
Selain gejala nokturia, penting juga dipahami bagaimana cara mencegah gangguan ini.
Pencegahan nokturia, yaitu kondisi sering buang air kecil pada malam hari, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Kurangi jumlah cairan yang dikonsumsi menjelang tidur. Mengurangi jumlah air atau minuman yang dikonsumsi menjelang tidur dapat membantu mengurangi frekuensi buang air kecil di malam hari. Sebaiknya batasi minum air atau minuman setidaknya satu jam sebelum tidur.
2. Hindari minuman beralkohol. Minuman beralkohol dapat berperan sebagai diuretik, yaitu zat yang merangsang produksi urine dan memicu keinginan untuk buang air kecil lebih sering. Dengan menghindari minuman beralkohol, kita dapat mengurangi dampak nokturia.
3. Hindari makanan diuretik. Beberapa makanan seperti kafein, makanan pedas, dan makanan tinggi garam dapat memiliki efek diuretik pada tubuh. Oleh karena itu, menghindari makanan-makanan tersebut menjelang tidur dapat membantu mengurangi nokturia.
4. Latihan kegel. Latihan kegel adalah latihan yang dapat menguatkan otot-otot dasar panggul, termasuk otot panggul yang mendukung kandung kemih. Melakukan latihan kegel secara rutin dapat membantu mengontrol aliran urine dan mengurangi nokturia.
Pencegahan nokturia dapat dilakukan dengan mengatur pola makan dan kebiasaan hidup sehari-hari. Menjadikan langkah-langkah di atas sebagai bagian dari rutinitas dapat membantu mengurangi kejadian nokturia yang mengganggu tidur malam.