Keseruan Festival Upacara Adat di Sleman, Tonjolkan Nilai-Nilai Adiluhung Budaya Lokal
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap daerah yang ada di Sleman.
Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap daerah yang ada di Sleman.
Keseruan Festival Upacara Adat di Sleman, Tonjolkan Nilai-Nilai Adiluhung Budaya Lokal
Rabu (19/6), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyelenggarakan Festival Upacara Adat 2024 yang diikuti perwakilan dari 17 kapanewon se-Kabupaten Sleman. Acara itu digelar di Lapangan Kantor Kapanewon Cangkringan.
-
Apa itu Festival Sekerat? Tapi, di Kabupaten Kutai Timur, ada festival budaya Suku Kutai yang tidak dilaksanakan di Sungai. Tapi digelar di tepi laut atau Pantai. Namanya Festival Sekerat yang dilaksanakan di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
-
Kapan Festival Tabot dilakukan? Acara ini akan dilaksanakan setiap tahun baru 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam.
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Apa yang dirayakan dalam Festival Tabot? Festival Tabot yang digelar setiap 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam ini bukan hanya sekedar acara biasa. Acara ini merupakan rekreasi atau memperingati peristiwa tragis yang dialami oleh Cucu Nabi Muhammad bernama Hasan Hussein.
-
Dimana Festival Tabot diselenggarakan? Pesta budaya Bengkulu yang diselenggarakan rutin setiap bulan Muharram ini menjadi salah satu potensi destinasi wisata religi yang paling dinanti.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Nusantara akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.
Festival yang dipusatkan dan diinisiasi Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Sleman itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa. Pembukaan dilakukan secara simbolis dengan pemukulan gong.
Danang mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari usaha bersama untuk melindungi, memelihara, dan melestarikan beberapa upacara adat yang ada di setiap kapanewon.
Dengan adanya kegiatan ini, Danang mendorong agar masyarakat dapat mengenal lebih jauh upacara adat dari setiap kapanewon yang ada di Sleman.
“Saya yakin setiap kapanewon punya tradisi upacara adat yang hampir setiap tahunnya dilaksanakan di wilayah masing-masing. Sehingga ini menjadi tugas kita bahwa upacara adat tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi bagaimana agenda ini dikemas dalam sebuah acara festival agar dapat dinikmati seluruh masyarakat Sleman,”
ujar Danang dikutip dari ANTARA.
Danang mengatakan, upacara ini juga menjadi media edukasi bagi anak muda tentang kebudayaan lokal Sleman. Apalagi dalam setiap penampilannya, terdapat makna dan nilai-nilai kehidupan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia berharap, pelaksanaan festival ini dapat kembali dilanjutkan dengan melibatkan kelompok-kelompok budaya dari berbagai usia, sehingga pesan yang disampaikan akan lebih mudah dipahami, baik oleh pemeran ataupun penonton.
- Mencicipi Apem Wonolelo, Kue Unik dari Sleman yang Lahir dari Tradisi Masyarakat Desa
- Mengenal Festival Bhumi Atsanti di Magelang, Kolaborasi Seniman Lintas Daerah Ajak Kepedulian Masyarakat Terhadap Isu Lingkungan
- Jangan Lewatkan Keseruan Festival Gunung Watu Pecah, Pertunjukan Seni dan Budaya Lokal Jember
- Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
Sementara itu, Sekretaris Disbud Kabupaten Sleman, Arif Marwoto mengatakan, Festival Upacara Adat dilaksanakan sebagai upaya penguatan nilai kearifan lokal.
“Selain itu penyelenggaraan kegiatan ini juga untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap upacara adat yang dimiliki pada masing-masing kapanewon. Serta mewariskan nilai-nilai kearifan lokal pada generasi muda,” kata Arif dikutip dari ANTARA pada Rabu (19/6).
Ia mengatakan, bentuk kegiatan ini berupa penampilan berbagai upacara adat yang ada di Sleman dalam bentuk arak-arakan dan penampilan di depan dewan juri.
Festival ini dilaksanakan selama dua hari yaitu dari tanggal 19-20 Juni 2024. Seluruh peserta akan dinilai oleh dewan juri yang merupakan seniman dan budayawan lokal.