Kisah Dicky Ambon, Preman Sadis dari Jogja yang Dibunuh Pasukan Kopassus di Penjara
Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai penjahat kelas kakap
Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai penjahat kelas kakap
Kisah Dicky Ambon, Preman Sadis dari Jogja yang Dibunuh Pasukan Kopassus di Penjara
Pada 23 Maret 2013, terjadi peristiwa penembakan di Lapas Cebongan. Saat itu, 17 orang tak dikenal menyerbu Lapas Cebongan. Kelompok itu berhasil masuk lapas setelah mengancam petugas lapas dengan senjata api.
Kelompok itu kemudian melakukan penembakan kepada empat orang tahanan yang terlibat dalam kasus penganiayaan anggota Kopassus hingga tewas di Hugo’s Café, Depok, Sleman. Salah satu dari tahanan yang tewas itu adalah Hendrik Benyamin Angel Sahetapi alias Dicky Ambon.
-
Siapa Fredy Pratama? "Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kerusuhan Ambon? Situasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai. Mereka ditakuti karena kemampuannya sebagai sniper atau penembak jitu. Dari gedung-gedung yang ditinggalkan karena kerusuhan, para sniper beraksi menghabisi warga yang tidak berdosa dari dua kelompok.
-
Apa yang menjadi ciri khas kain tenun di Ambon? Dalam menghasilkan kain tenun, mereka tak hanya menenun motif yang telah diwariskan secara turun-temurun dari leluhur, melainkan juga berkreasi dengan motif dan corak baru.
-
Apa yang terjadi pada saat kerusuhan di Ambon? Penulis: Arsya Muhammad Tahun 2001, konflik bernuansa SARA membakar Ambon. Kota yang ratusan tahun dikenal karena kerukunan beragama, tiba-tiba berlumuran darah akibat ulah para provokator. Teror dan pembunuhan terjadi di mana-mana. Suasana Ambon seperti Sarajevo di Bosnia.
-
Siapa Donny Borgon? Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi Donny Borgon, seorang warga negara Inggris, menjadikan sepeda sebagai alat transportasi untuk keliling dunia. Ia bersepeda dari China menuju Australia. Pada akhir pekan lalu, ia tiba di Semarang.
-
Di mana SDN Ambon berada? Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan.
Semasa hidupnya, Dicky Ambon merupakan gembong preman di wilayah Yogyakarta. Ia merupakan salah satu preman yang dikenal sangat ganas di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak sekali aksi mengerikan yang ia lakukan.
Beberapa catatan kriminalnya antara lain tindakan asusila pada wanita, pencurian, perampokan, dan pembunuhan. Pada tahun 2002, ia terlibat aksi pengeroyokan pada salah satu pemuda kelompok suku lain yang menyebabkan tewasnya korban pada tahun 2002 di Jalan Solo, Yogyakarta. Karena peristiwa itu ia ditangkap dan dijebloskan ke penjara dengan masa tahanan 5 tahun.
Setelah keluar dari penjara, Dicky justru menjelma menjadi semacam ketua preman untuk pemuda-pemudi dari timur di Yogyakarta. Dilansir dari Historyofcirebon, wilayah kekuasaannya membentang di sepanjang Jalan Solo.
Pada 19 Agustus 2007, ia melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita. Saat itu korban dibohongi sudah ditunggu pacarnya di sebuah kafe. Korban menurut dan mau diajak pergi oleh Dicky. Namun di tengah jalan Dicky memerkosa wanita itu. Atas kasus tersebut Dicky mendapat hukuman 3,5 tahun penjara.
Setelah bebas dari penjara, nama Dicky justru lebih bersinar. Ia sudah dianggap sebagai penjahat kelas kakap. Tongkrongannya adalah diskotik dan bar besar di Yogyakarta.
Pada suatu hari, Dicky sedang ikut pesta di diskotik bersama teman satu gengnya, Yohanes Juan Mambait alias Juan, Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi, dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi.
Mereka terlibat keributan dengan seorang TNI yang juga anggota Kopassus bernama Sersan Kepala Heru Santosa yang kala itu sedang melakukan penyamaran.
Dalam keributan itu, Sersan Heru Santosa dikeroyok Dicky dan teman-temannya dan ditusuk menggunakan sebilah belati. Karena peristiwa ini, Dicky dijebloskan ke penjara, tepatnya di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Bukannya menyesali perbuatannya, Dicky justru berbangga diri di dalam penjara dan merasa hebat karena telah membunuh seorang anggota Kopassus.
Kebanggaan Dicky telah membunuh anggota Kopassus kemudian berubah jadi kengerian. Pada Sabtu 23 Maret 2013 dini hari, segerombolan orang mensabotase Lapas Cebongan dan mencari Dicky dan kawan-kawannya.
Mereka memberondong Dicky dan kawan-kawannya dengan senjata hingga tewas. Setelah puas membunuh, segerombolan orang itu dengan tenang meninggalkan lapas untuk melarikan diri.
Berita ini sampai juga pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia murka atas peristiwa tersebut dan menganggap bahwa pembunuhan itu merupakan tindakan menentang dan melawan negara.
Tak terlalu lama setelah kemurkaan Presiden SBY, sebanyak 11 tentara dari Kopassus menyerahkan diri. Mereka mengaku bertanggung jawab atas kematian Dicky dan kawan-kawan di Lapas Cebongan.