Kisah Mbah Slamet dari Wonogiri, Dirikan Warung di Tengah Hutan yang Dipercaya Angker
Mbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Mbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Foto: YouTube Jejak Richard
Kisah Mbah Slamet dari Wonogiri, Dirikan Warung di Tengah Hutan yang Dipercaya Angker
Di sebuah jalan raya yang membelah kawasan hutan Gunung Tunggangan di Wonogiri, ada sebuah warung yang berdiri menyendiri. Tak ada warung-warung lain di sana.
Pemilik warung itu adalah Mbah Slamet. Tak hanya warung, Mbah Slamet sendiri juga menjadikan bangunan satu-satunya di pinggir jalan itu sebagai rumahnya.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa saja yang ada di petilasan Mbah Joget? Di petilasan itu ada beberapa makam yang salah satunya adalah makam dari Mbah Joget. Tak jauh dari makam itu, dibangun sebuah bangunan yang digunakan sebagai rumah penjaga petilasan itu.
-
Di mana petilasan Mbah Joget berada? Di kawasan perbukitan Kota Semarang, tepatnya di daerah Klipang, Semarang Timur terdapat sebuah petilasan bersejarah. Warga menyebutnya petilasan Mbah Joget.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Dalam sebuah video yang diunggah pada 11 Mei 2024 lalu, pemilik kanal YouTube Jejak Richard berkesempatan mengunjungi warung tersebut.
Mbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Di sebelah rumahnya, Mbah Slamet mendirikan kandang untuk hewan ternaknya. Saat ini, Mbah Slamet sudah berusia 76 tahun dan sudah dikaruniai 13 anak.
Pada awalnya, Mbah Slamet hanya tinggal berdua di tempat tersebut bersama dengan istrinya. Namun saat ini ia sudah ditemani anak menantunya dan tiga orang cucu.
Saat awal-awal tinggal di tempat itu, Mbah Slamet sering sekali mendapat gangguan seperti gangguan gaib, orang mabuk, dan gangguan lainnya.
Satu fakta menakutkan tentang rumah Mbah Slamet, tepat pada lereng bawah rumahnya, terdapat makam korban pembunuhan. Jasad korban pembunuhan itu hanya dikubur di sana dan hanya diberi tanda batu.
Mbah Slamet bercerita, saat awal-awal tinggal di sana ia pernah didatangi sesosok arwah lewat alam mimpi. Arwah itu meminta Mbah Slamet agar meninggalkan tempat itu. Tapi nyatanya Mbah Slamet tetap tinggal di sana.
Mbah Slamet mengaku berani tinggal di sana karena terdesak keadaan ekonomi. Pada awalnya ia tinggal di daerah bawah kawasan Gunung Tunggangan itu. Di sana ia mendirikan warung dan usahanya berjalan lancar.
“Saat itu timbul tetangga nggak tahu kenapa, tiap malam Jumat di halaman saya pasti ada menyan-nya. Lama-kelamaan warung saya jadi sepi. Saat itu saya punya utang Rp23 juta. Saya sudah jual motor sama TV tapi masih punya utang Rp18 juta,” kata Mbah Slamet.
- Kisah Wanita Paruh Baya Tinggal di Tengah Hutan, Kurung Anak Puluhan Tahun di Rumah karena Sakit
- Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam
- Kisah Mbah Soyo dari Wonogiri, Sesepuh Desa yang Pilih Tinggal Seorang Diri di Puncak Bukit
- Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Pada suatu hari, Mbah Slamet dan anaknya pergi ke kawasan hutan Gunung Tunggangan itu. Di sana mereka berjualan minuman dan rokok.
Belum ada satu jam, jualan mereka habis. Ia akhirnya turun lagi untuk membawa jualan. Sama halnya dengan yang pertama, jualan mereka yang berikutnya selaku habis terjual.
“Lama kelamaan saya bawa nasi bungkus. Alhamdulillah saya jualan dari pagi sampai jam 9 pagi nasi bungkus saya habis 9 bungkus,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.