Korban Pelaku Pemerasan, Ini 4 Fakta Terbaru Kasus Polisi Tembak Polisi di Sukoharjo
Pada hari Selasa (19/4), warga Sukoharjo dikejutkan dengan kabar seorang anggota polisi yang menjadi korban penembakan. Sehari berselang, fakta di balik kasus tersebut akhirnya terkuak. Sebenarnya apa yang terjadi?
Pada hari Selasa (19/4), warga Sukoharjo dikejutkan dengan kabar seorang anggota polisi yang menjadi korban penembakan. Peristiwa itu berupa penembakan terhadap seorang anggota Polres Wonogiri.
Diduga penembakan ini dilakukan oleh seorang oknum anggota Resmob Polresta Surakarta yang dilakukan di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.Karena peristiwa ini, anggota Polres Wonogiri yang terluka sempat dilarikan ke RS Al Hidayah Boyolali sebelum akhirnya dipindah ke RS Moewardi di Solo. Pihak kepolisian langsung mendalami kejadian tersebut.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Masih didalami. Kabid Propam dan tim masih di lapangan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy dikutip dari ANTARA pada Rabu (20/4).
Berikut ini adalah beberapa fakta terbaru mengenai kasus penembakan itu:
Korban Pelaku Pemerasan
©2015 Merdeka.com
Sehari berselang, fakta kasus penembakan itu perlahan-lahan terkuak. Ternyata korban dari penembakan itu merupakan Bripda PPS. Bripda PPS merupakan pelaku tindak pidana pemerasan yang ditembak anggota Resmob Polresta Surakarta saat penangkapan pada Selasa (19/4).
“Jadi saat itu akan dilakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan dengan para rekannya,” kata Iqbal dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/4).
Laporan Korban
©2022 Merdeka.com/Freepik
Kombes Iqbal mengatakan, peristiwa itu bermula dari laporan yang diduga korban pemerasan ke Polresta Surakarta. Waktu itu, korban pemerasan tersebut mengaku difitnah oleh oknum Bripda PPS bersama beberapa rekannya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, anggota Resmob Polresta Surakarta melaksanakan upaya penangkapan di wilayah Makamhaji, Sukoharjo. Dalam aksi pemerasan itu, PPS beraksi bersama empat rekannya yang merupakan warga sipil masing-masing SNY (22) warga Kabupaten Semarang, ES (36) warga Pati, serta RB (43) dan TWA (39), warga Kota Surakarta.
Komplotan ini diduga memeras korban WP, warga Laweyan Kota Surakarta, agar memberikan sejumlah uang dengan ancaman akan dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan perselingkuhan di sebuah hotel.
Sudah Sesuai Prosedur
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Walaupun pada akhirnya harus melepaskan tembakan, Kombes Iqbal mengatakan bahwa upaya yang dilakukan Resmob Polresta Surakarta untuk menangkap komplotan itu sudah sesuai prosedur. Anggota Resmob sudah dua kali memberi tembakan peringatan, namun tidak dihiraukannya.
Bahkan, para pelaku yang menggunakan sebuah mobil nekat menabrak mobil petugas yang akan melakukan penangkapan. Maka dari itu petugas melakukan tindakan terukur dengan mengarahkan tembakan ke mobil. Tembakan tersebut diketahui melukai Bripda PPS yang kabur bersama komplotannya itu.
Polisi Bermasalah
©2015 Merdeka.com
Setelah dibawa ke RS Al Hidayah Boyolali, pihak rumah sakit kemudian melaporkan adanya korban penembakan itu ke Polres Boyolali. Dari pemeriksaan Polres Boyolali, terungkap kalau korban ternyata anggota polisi.
Atas kejadian ini, Kombes Iqbal mengatakan seluruh anggota komplotan pemerasan itu sudah ditangkap. Sementara itu Bripda PPS sendiri merupakan polisi bermasalah di Polres Wonogiri.
“Yang bersangkutan sudah beberapa kali menjalani sidang kode etik atas berbagai pelanggaran,” kata Kombes Iqbal dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/4).
(mdk/shr)