Melihat Sisi Unik Gereja Santo Yusup Ambarawa, Ada Simbol Ayam Jago hingga Jam Berusia 100 Tahun
Dulu gereja itu digunakan sebagai tempat ibadah para tentara Belanda.
Dulu gereja itu digunakan sebagai tempat ibadah para tentara Belanda.
Melihat Sisi Unik Gereja Santo Yusup Ambarawa, Ada Simbol Ayam Jago hingga Jam Berusia 100 Tahun
Gereja Santo Yusup di Ambarawa, Kabupaten Semarang, merupakan sebuah gereja tua yang telah berusia ratusan tahun. Dulu gereja itu digunakan sebagai tempat ibadah para tentara Belanda.
Mas Awig, salah seorang umat Gereja Santo Yusup, mengatakan bahwa gereja itu lebih dikenal dengan nama Gereja Jago karena di atap gereja ada simbol ayam jago.
Ia bercerita, gereja itu mulai dibangun pada 27 April 1923. Bangunan gereja itu jadi seutuhnya pada 27 April 1924.
-
Siapa yang melukis wajah Santo Yusuf? Hasil analisis tersebut menyimpulkan bahwa hampir semua bagian lukisan dibuat oleh Raffaello Sanzio, tetapi bagian wajah dari Santo Yusuf dibuat oleh orang yang berbeda.
-
Siapa Suguru Geto? Suguru Geto adalah seorang mantan penyihir yang berbalik menjadi penjahat. Dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan kutukan, makhluk-makhluk gaib yang menyerang manusia.Dia ingin membunuh semua manusia yang tidak memiliki kekuatan sihir dan menciptakan dunia baru bagi kutukan.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Apa yang ditemukan di Terowongan Yerkapi, Hattusha? Hieroglif berusia 3.500 ribu tahun ditemukan di Terowongan Yerkapi, Hattusa, bekas ibu kota Kekaisarisan Het.
-
Siapa Cecep? Cecep Abdullah berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda 26 tahun ini sempat viral di media sosial lantaran berkeliling kampung untuk membersihkan masjid.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
Dahulu di belakang gereja itu ada sebuah sekolah bernama St Joseph College. Gereja itu dibangun untuk melayani para murid yang bersekolah di St. Joseph College.
Di gereja itu, terdapat patung yang cukup langka. Mas Awig mengatakan kalau patung itu hanya ada tiga di dunia.
“Satu di Katedral Notre Dame di Paris, di Gereja Santo Yusup Ambarawa ini, dan satu yang lebih kecil di susteran Semarang. Rata-rata patung-patung di sini sudah berumur 100 tahun,” kata Mas Awig dikutip dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe.
Di gereja itu terdapat sebuah jam dinding mekanik berusia 100 tahun buatan Jerman. Jam dinding itu berada di puncak bangunan menara gereja setinggi 30 meter. Untuk menuju ke puncak menara, pengunjung harus menaiki sebuah tangga beralaskan kayu.
Mas Awig menjelaskan bahwa jam itu akan berbunyi setengah jam sekali. Jam itu digerakkan oleh peralatan mekanik yang juga telah berusia ratusan tahun.
“Seminggu sekali peralatan ini akan kami reset agar tetap terus bergerak,” kata Mas Awig.
Dari puncak menara jam dinding itu, pengunjung bisa melihat pemandangan Kota Ambarawa. Mas Awig mengatakan, gereja itu tidak diratakan pada zaman Jepang karena keberadaan menara pandang yang bisa mengawasi setiap jengkal pergerakan musuh.
- Sadis! Suami Tega Aniaya Istrinya hingga Tewas, Ada Luka Sayatan Pisau di Leher
- Menikmati Lezatnya Bebek Songkem, Kuliner Khas Madura Simbol Penghormatan untuk Para Ulama
- Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara
- Berusia 332 Tahun, Begini Kisah Beduk di Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu yang Suaranya Konon Terdengar Sampai Cirebon
Berdasarkan cerita, dulu tentara Jepang pernah melubangi salah satu bagian tembok menara itu dan dari sana mereka menembakkan bom ke rumah-rumah penduduk.