Mencicipi Geti Wijen, Camilan Tradisional Khas Wonogiri yang Mulai Langka
Biasanya permintaan camilan ini akan meningkat pada hari-hari besar.
Geti Wijen merupakan salah satu kuliner tradisional dari Wonogiri. Camilan ini banyak diproduksi di Dusun Geneng, Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri Kota. Salah satu pembuat kudapan tradisional ini adalah Endar.
“Di sini ada tiga varian rasa yaitu original, kacang, sama mete. Kalau original itu resep warisannya nenek saya, Mbah Atmo. Kalau kacang itu resep warisannya ibu saya, Bu Yati. Terus kalau mete varian saya sendiri,” kata Endar seperti dikutip dari kanal YouTube Wonogiren.
-
Mengapa janin perempuan Wonogiri tersebut mengeras? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Bagaimana Lettu Soejitno gugur? Soejitno mengambil senapan mesin Lewis yang dibawa Harjono dan menembakkannya ke arah musuh di seberang. Nahas, tanpa sepengetahuannya ternyata di wilayah selatan, yakni di Glendeng, Belanda telah memperkuat pertahanan dan mengamankan proses pemasangan jembatan. Soejitno dilempari sebutir granat yang kemudian meledak di dekatnya. Tak hanya itu, mengutip Instagram @tuban_bercerita, peluru juga mengenai badan Soejitno. Ia pun gugur di lokasi perlawanan.
-
Siapa Suguru Geto? Suguru Geto adalah seorang mantan penyihir yang berbalik menjadi penjahat. Dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan kutukan, makhluk-makhluk gaib yang menyerang manusia.Dia ingin membunuh semua manusia yang tidak memiliki kekuatan sihir dan menciptakan dunia baru bagi kutukan.
-
Apa yang dilakukan Mayjen Kunto Arief Wibowo saat ngopi? Ada momen unik saat Kunto Arief justru meminum kopi bukan dengan gelas namun dengan potongan botol air mineral. "Kau mentingin gelasnya apa kopinya?" "Rasa kopi plastik kan ide baru katanya. Ori kopi bening. Ini enak banget cobain," kata Kunto Arief.
-
Apa sebenarnya Sendang Wonodri itu? Sendang Wonodri merupakan sebuah kolam umum yang berada di tengah pemukiman penduduk Kota Semarang.
-
Apa yang dihasilkan dari kerajinan limbah kayu jati di Wonogiri? Eko Lukistyanto punya kemampuan unik yang tak banyak dimiliki orang lain, yaitu mengolah limbah kayu jati menjadi produk seni bernilai tinggi.
Berikut selengkapnya:
Proses Pembuatan Geti Wijen
Melalui sebuah video yang diunggah pada 12 Mei 2024 lalu, tim kanal YouTube Wonogiren berkesempatan mengunjungi pabrik rumahan pembuatan Geti Wijen di Dusun Geneng. Saat itu, Endar tampak sedang membuat camilan berbahan utama biji wijen.
“Tidak usah dikeringkan, tinggal disangrai selama 10 menit. Habis disangrai terus dikasih cairan campuran gula Jawa dan gula pasir. Pencampuran antara wijen dan gula ini namanya proses penjenangan,” kata Endar.
Endar menjelaskan, dalam sehari, ia menghabiskan 25 kilogram biji wijen dan 5 kilogram kacang, tergantung permintaan pasar.
Sudah Diwariskan Tiga Generasi
Setelah disangrai, campuran wijen dan gula Jawa itu sudah bisa dimakan. Namun sebaiknya campuran itu didiamkan terlebih dahulu sampai padat. Setelah itu baru dipotong-potong, dikemas, lalu dijual. Endar mengatakan biasanya Geti Wijen yang ia buat dipasarkan di daerah-daerah sekitar seperti Solo dan Pacitan.
- Mencicipi Pengkang, Jajanan Tradisional Khas Kalimantan Barat Mirip Lemper yang Berisi Udang Ebi
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
- Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
- Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan
“Saya ini generasi ketiga dari tahun 2012. Kesulitan dalam membuat kuliner ini salah satunya adalah harga wijen yang makin hari makin mahal. Itu artinya modalnya harus terus bertambah,” keluhnya.
Ingin Kembangkan Varian Baru
Endar mengatakan, biasanya permintaan camilan ini akan meningkat pada hari-hari besar. Dengan adanya media sosial, ia mengakui bahwa penjualan Geti Wijen semakin mudah. Apalagi selama ini Ia sudah punya pelanggan tetap.
Harga Geti Wijen yang ia jual bervariasi tergantung besar kemasan. Kemasan paling kecil ia hargai Rp6 ribu, sedangkan kemasan paling besar dijual Rp55 ribu.
“Rencana ke depan aku ingin mengembangkan varian rasa cokelat, biar anak-anak muda itu suka. Tapi sampai sekarang belum kesampaian,” tutup Endar dikutip dari kanal YouTube Wonogiren.