Mengenal Gejala Narsistik, Gangguan Mental yang Perlu Diwaspadai
Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa dirinya paling penting, sangat membutuhkan perhatian, dan kekaguman berlebihan. Selain itu, gangguan ini juga kerap menyebabkan kurangnya empati terhadap orang lain.
Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa dirinya paling penting, sangat membutuhkan perhatian, dan kekaguman berlebihan. Selain itu, gangguan ini juga kerap menyebabkan kurangnya empati terhadap orang lain. Meski memiliki kepercayaan diri yang tinggi, orang yang mengidap gangguan ini lemah terhadap kritik sekecil apapun.
Melansir dari Mayo Clinic, gangguan kepribadian narsistik kerap menimbulkan masalah di kehidupan sehari-hari seperti di tempat kerja atau sekolah. Umumnya, orang dengan gangguan narsistik akan merasa tidak bahagia atau kecewa ketika tidak mendapatkan pujian.
-
Kapan sebagian besar gangguan mental kronis dimulai? Hampir setengah gangguan mental kronis dimulai sebelum usia 14 tahun.
-
Kenapa gangguan mental pada lansia perlu ditangani? Gangguan mental pada lansia, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi seperti penurunan kualitas hidup, masalah kesehatan fisik, dan bahkan risiko percobaan bunuh diri.
-
Apa saja gangguan mental yang bisa dialami lansia? Gangguan mental pada lansia memiliki berbagai jenis, di antaranya adalah: 1. Depresi 2. Gangguan Kecemasan 3. Bipolar Disorder 4. Skizofrenia
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Apa ciri khas Gambang Rancag? Melagukan pantun jadi ciri unik kesenian asli Betawi ini Nyaris Tenggelam, Seni Betawi Kuno Ini Unik Karena Padukan Pantun dengan Gambang Kromong
Pengidap gangguan kepribadian narsistik juga memiliki perasaan yang mudah tersinggung. Bahkan, cenderung mudah depresi ketika mereka dinasihati oleh orang lain. Berikut penjelasan mengenai penyakit narsistik dan gejalanya yang dilansir dari Mayo Clinic:
Mengenal Gejala Narsistik
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Sebagaimana kita tahu, gangguan kepribadian narsistik kerap menyebabkan pengidap merasa paling hebat daripada orang lain. Biasanya, orang gangguan tersebut juga membutuhkan pujian secara terus menerus dan berlebihan. Selain itu, ada beberapa gejala narsistik lainnya, di antaranya:
• Membesar-besarkan prestasi dan bakat
• Meremehkan orang lain atau merasa superior
• Memanfaatkan orang lain hanya untuk kepentingan individu
• Berperilaku arogan, angkuh, dan iri dengan prestasi orang lain
• Kesulitan menjaga hubungan yang sehat
• Mudah terluka dan mengalami penolakan.
Meski memiliki perilaku seperti di atas, orang yang mengidap gangguan kepribadian narsistik sebenarnya memiliki harga diri yang rapuh. Biasanya, orang yang mengalami gangguan ini sangat kesulitan menerima kritik dan saran. Bahkan, kerap menyembunyikan rasa malu dan rasa terhina.
Penyebab Narsistik
©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Peter O'Toole
Pada dasarnya, orang dengan gangguan kepribadian narsistik, cenderung mengalami kesulitan dalam mengatasi masalah kecil. Bahkan, kerap menjadi pribadi tidak sabar atau pemarah, jika tidak mendapatkan perlakuan khusus.
Adapun penyebab gangguan kepribadian narsistik belum diketahui dengan pasti. Namun, ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengidap gangguan ini, salah satunya faktor lingkungan. Ketidaksesuaian dalam hubungan orang tua dan anak seperti pemujaan atau kritik yang berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan narsistik.
Selain itu, gangguan kepribadian narsistik juga bisa disebabkan karena faktor genetik. Hal tersebut karena adanya hubungan antara otak dan perilaku serta kemampuan berpikir yang memainkan peran dalam perkembangan gangguan kepribadian narsistik.
Cara Mengatasi Kepribadian Narsistik
©©2012 Merdeka.com/Shutterstock
Salah satu cara efektif untuk mengatasi kepribadian narsistik adalah melakukan terapi, seperti mengunjungi psikiater, dengan didampingi keluarga. Psikoterapi bertujuan untuk membangun harga diri dan membimbing para pengidap agar memiliki harapan yang realistis.
Pengidap juga disarankan para ahli untuk melakukan beberapa aktivitas positif seperti melakukan gerakan yoga dan meditasi. Selain itu, selalu berupaya untuk membangun komunikasi yang baik dan konsisten dengan keluarga. Dengan menjaga keharmonisan keluarga serta mengurangi tekanan emosional, hal ini bisa menurunkan risiko gangguan kepribadian narsistik.