Mulai dari Temanggung hingga Kudus, Begini Sejarah Peradaban Tembakau di Jawa Tengah
Masyarakat Jawa percaya tembakau sudah hadir jauh masa sebelum kedatangan Penjajah Portugis.
Masyarakat Jawa percaya tembakau sudah hadir jauh masa sebelum kedatangan Penjajah Portugis.
Mulai dari Temanggung hingga Kudus, Begini Sejarah Peradaban Tembakau di Jawa Tengah
Nicotiana Tabacum atau lebih dikenal dengan nama tembakau adalah tanaman yang dipuja dalam peradaban suku asli Amerika.
Tanaman ini dibawa ke Eropa setelah ekspedisi Christopher Colombus ke Amerika pada akhir tahun 1480-an. Sejak saat itu tembakau menjadi komoditas paling berharga di Eropa.
Para penjajah bangsa Eropa membawa benih tembakau pada wilayah yang dijajahnya. Salah satunya adalah kawasan Nusantara. Diduga benih tembakau pertama kali dibawa ke Nusantara oleh bangsa Portugis.
-
Apa yang dimaksud dengan tebak-tebakan? Tebak tebakan adalah permainan di mana seseorang memberikan petunjuk atau pertanyaan, dan orang lain harus menebak jawabannya.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
-
Apa itu Tembang Batanghari Sembilan? Tembang Batanghari Sembilan adalah jenis musik tradisional yang menggunakan vokal manusia dan gitar akustik. Musik ini memiliki ciri khas yang unik dari daerahnya sendiri.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
-
Apa jenis tebak-tebakan yang dimaksud dalam teks ini? Tebak-tebakan adalah jenis permainan kata-kata atau pertanyaan yang dirancang untuk menguji kecerdasan, kreativitas, atau keterampilan pemikiran kritis seseorang.
-
Siapa Teuku Nyak Makam? Teuku Nyak Makam merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia yang meninggal dalam kondisi yang tragis pada masa penjajahan Belanda.
Sementara itu masyarakat di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah, percaya bahwa tembakau sudah ada di sana jauh sebelum kedatangan Portugis. Saat itu masyarakat memanfaatkan tembakau sebagai tanaman obat-obatan.
Terlepas dari perdebatan mengenai asal sejarahnya di Indonesia, saat ini tembakau sudah menjadi bagian yang kuat dalam tradisi Jawa. Masyarakat Temanggung percaya bahwa tembakau merupakan warisan peradaban mereka.
Mereka pun menjaga tradisi menanam tembakau secara turun-temurun. Berdasarkan cerita tutur masyarakat, tradisi ini dimulai oleh seorang tokoh setempat bernama Ki Ageng Makukuhan.
“Suatu ketika Ki Ageng Makukuhan ini sakit. Dalam sakit itu ia mendapat wahyu untuk memetik daun yang ditanam dari hasil butiran benih itu. Setelah itu dipetik dan digunakan untuk pengobatan beliau,” kata Budayawan Temanggung, Sutopo.
Setelah mengonsumsi tanaman itu, Ki Ageng Makukuhan langsung sembuh dari sakitnya. Saat itulah ia berucap,"Oh ini godong tambaku (obatku).”
Kata “tambaku” ini seiring waktu lebih dikenal dengan nama “tembakau”.
Dikutip dari kanal YouTube Espos Indonesia, penanaman tembakau dalam skala yang lebih luas di Pulau Jawa baru dimulai pada era Kolonialisme Belanda. Pada tahun 1650, VOC mengalihfungsikan beberapa kawasan untuk perkebunan tembakau. Beberapa kawasan itu seperti Kedu, Bagelen, Malang, dan Priangan.
Saat penerapan kebijakan Sistem Tanam Paksa pada pemerintahan Raffles, penanaman tembakau semakin masif dilakukan. Pada saat itu, tembakau digunakan untuk bahan baku cerutu.
Tren kapitalisasi tanaman tembakau mulai bergeser pada akhir era Kolonialisme. Pada tahun 1870, produksi lintingan rokok kretek berskala rumahan berkembang di Kudus, Jawa Tengah. Puluhan tahun kemudian, pabrik rokok kretek besar pertama kali didirikan.
- Ganjar: Apakah Menurut Anda Pemerintah Ini Koruptif, Jawabannya Iya
- Hilang Hampir Sepekan Usai Pamit Pergi dengan Teman, Pelajar Ditemukan Tewas Mengenaskan
- Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa
- Bungkukkan Badan, Ganjar Terbata-Bata Pamitan dan Ucapkan Terima Kasih ke Warga Jateng
Pada tahun 1908 seorang saudagar bernama Nitisemito mendaftarkan merek rokok kretek Tjap Bal 3. Mulai saat itu, merek-merek rokok legendaris mulai bermunculan. Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan.
Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Hal inilah yang ditemukan di daerah dataran tinggi Kedu yang meliputi Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Bahkan jauh di Blora, terdapat varietas tembakau dengan fisiologi dan cita rasa yang khas.
Tak heran tembakau Jawa menjadi salah satu varietas paling kompleks dalam khasanah pertembakauan internasional. Sekitar seratusan jenis tembakau Jawa punya rasa dan aroma yang beragam.