Prodi Antropologi UGM Masuk 100 Besar Dunia, Ini Fakta di Baliknya
Pencapaian itu cukup membanggakan karena sangat jarang program studi di Indonesia yang masuk 100 besar dunia
Pencapaian itu cukup membanggakan karena sangat jarang program studi di Indonesia yang masuk 100 besar dunia
Prodi Antropologi UGM Masuk 100 Besar Dunia, Ini Fakta di Baliknya
Universitas Gadjah Mada kembali memperoleh pencapaian positif yang bikin bangga. Pada Kamis (18/4), Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) menduduki peringkat 51 dunia, dengan kata lain masuk dalam peringkat 100 besar dunia.
-
Apa yang dipelajari dalam Antropologi Budaya atau Sosial? Antropologi budaya atau sosial fokus pada studi kehidupan sosial dan budaya manusia. Ini mencakup penelitian tentang kepercayaan, nilai-nilai, norma, ritual, bahasa, organisasi sosial, dan berbagai aspek budaya lainnya yang membentuk kehidupan masyarakat.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Mengapa Universitas Gadjah Mada menjadi universitas terbaik di Indonesia? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kapan UGM memulai penelitian tentang rempah di Maluku Utara? Riset soal rempah di Maluku Utara telah UGM lakukan sejak tahun 2021.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM Prof Setiadi mengatakan bahwa pencapaian itu membanggakan karena sangat jarang program studi di Indonesia yang masuk 100 besar dunia.
“Bagi FIB, pencapaian ini menjadi pemicu sekaligus pembelajaran agar prodi lain bisa masuk kategori yang sama,” kata Prof Setiadi dikutip dari ANTARA.
Berikut selengkapnya:
Menurut Prof Setiadi, Prodi Antropologi UGM sangat pantas masuk dalam peringkat tersebut karena sangat produktif dalam publikasi dan riset-riset kolaboratif di level internasional.
Dia menilai, Prodi Antropologi UGM punya tradisi ilmiah yang sangat membanggakan karena riset-risetnya telah dipublikasikan dan berkolaborasi dengan berbagai negara. Selain itu, bidang pertukaran kerja sama dosen dan mahasiswa juga rutin dilakukan.
Ia menyadari bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari keunggulan penilaian dari sisi akademik, publikasi, jumlah sitasi, dampak, hingga kualitas lulusan yang dihasilkan. Dukungan yang diberikan FIB UGM dalam ketersediaan dana riset, membuka peluang kerja sama, serta pengembangan SDM untuk studi lanjut sangat mendukung prodi tersebut semakin maju dan bertaraf internasional.
“Apalagi kita di FIB sudah memiliki kewajiban untuk menetapkan dosen wajib lulus S3 dan rekrutmen dosen baru juga wajib sudah bergelar doktor,” kata Setiadi.
Dari sisi SDM, Setiadi menyebutkan saat ini Prodi Antropologi memiliki lima orang guru besar, 11 orang dosen bergelar doktor, dan empat dosen tengah menempuh pendidikan S3.
"Diharapkan awal tahun 2025, 100 persen dosen Antropologi sudah berlatar belakang doktor semua," katanya dikutip dari ANTARA.
Terkait dengan upaya mendorong publikasi riset, Setiadi mengungkapkan bahwa FIB UGM dalam lima tahun terakhir rutin menggelontorkan dana hibah penelitian untuk semua dosen. Bahkan untuk saat ini fokus hibah penelitian diprioritaskan pada pendanaan penelitian kolaboratif internasional, nasional, dan antar-universitas.
"Kami selalu mendorong dosen mengambil hibah penelitian internasional dengan mengalokasikan anggaran lebih besar. Hibah ini bebas diambil oleh semua dosen FIB. Harapannya publikasi internasional kita semakin bertambah," ujar Setiadi.
- Ilmuwan Ungkap Bagaimana Manusia Akhirnya Bisa Jago Lari, Ternyata Hasil Evolusi Manusia Purba Melakukan Ini
- Pertama di Asia, Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
- Masih Langka di Dunia Akademik Indonesia, Ini Fakta Unik Program Studi Pengobatan Tradisional UNY
- Antropologi adalah Ilmu yang Mempelajari Perilaku Manusia, Berikut Penjelasannya
Komitmen Hasilkan Antropolog Handal
Dilansir dari Ugm.ac.id, pendidikan antropologi di UGM diarahkan untuk menghasilkan antropolog yang punya kemampuan handal dalam mengkaji dinamika masyarakat dan budaya melalui pendekatan inklusif, reflektif, dan dialektis.
Inklusif artinya para antropolog tidak hanya berfokus pada masyarakat dan fenomena budaya tertentu saja, namun juga melihat realitas bahwa masyarakat terhubung secara dinamis dengan masyarakat dan fenomena budaya lainnya.
Reflektif artinya para antropolog tidak memandang masyarakat dan budaya lain hanya sekadar fakta di luar diri para antropolog, namun juga sebagai pengalaman yang melekat pada diri mereka sendiri.
Dialektis artinya antropolog tidak hanya melahirkan karya analisis budaya, namun juga kritik budaya sebagai reaksi terhadap pemikiran dan praktik budaya yang ada.