Raja Mangkunegara IX Solo Meninggal Dunia, Ini 4 Faktanya
Raja Kraton Mangkunegara Solo, KGPAA Mangkunegara IX meninggal dunia di Jakarta pada Jumat dini hari (13/8) pukul 02.50 WIB. Sebenarnya seperti apa sosok Raja Kraton Mangkunegaran Surakarta itu semasa hidupnya?
Raja Kraton Mangkunegara Solo, KGPAA Mangkunegara IX meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (13/8) dini hari pukul 02.50 WIB. Kabar duka ini telah dikonfirmasi oleh Humas Pura Mangkunegara Solo, Joko Pramudya. Namun ketika ditanya apakah KGPAA Mangkunegara IX meninggal di rumah sakit atau di rumah, ia tidak berani menjawabnya.
“Meninggalnya tadi sekitar jam 02.50 WIB. Tapi untuk lebih jelasnya, buat media nanti akan disampaikan melalui rilis,” kata Joko dikutip dari Liputan6.com.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lahir sebagai putra kedua dari Mangkunegara VIII, pada masa mudanya ia bernama Pangeran Kusuma. Ia kemudian menikah dengan Sukmawati Soekarnoputri dan jadi menantu Presiden Soekarno. Namun pernikahan itu berakhir perceraian.
Lalu bagaimana kisah Mangkunegara IX semasa hidupnya? Berikut selengkapnya:
Jadi Putra Mahkota
©2021 Brilio.net
Lahir pada 18 Agustus 1951 dengan nama Pangeran Kusuma, Mangkunegara IX adalah anak kedua dari tujuh bersaudara dari keturunan Mangkunegara VIII. Dalam tatanan Kraton Mangkunegara, dia memiliki nama GPH Sujiwakusuma. Dia kemudian diangkat menjadi putra mahkota menggantikan kakaknya, KPA Prabu Kusumo yang wafat.
Naiknya tahta GPH Sujiwakusuma menjadi Mangkunegara IX tak terlepas dari gejolak. Pernah suatu hari situasi di Istana Mangkunegara tegang sehingga beberapa petugas keamanan berjaga-jaga di sekitar istana. Ketegangan itu berakhir setelah Mangkunegara IX menyatakan diri tetap memimpin Pura Mangkunegaran.
Pandai Memainkan Kesenian Tari
©2021 Brilio.net
Sebagai seorang raja, Mangkunegara IX mahir dalam memainkan kesenian tari dengan peran “bambangan”, yaitu seorang ksatria lemah lembut dan halus yang selalu bertempur dengan para raksasa yang kasar dan emosional.
Berhubung harus mencapai tingkat karakter yang halus dan lembut, sebenarnya peran sebagai “bambangan” ini sulit dimainkan dan harus latihan terus-menerus. Namun Mangkunegara IX mampu memainkan peran karakter ini dengan baik.
Peduli pada Budaya
©2021 Brilio.net
Selain jago dalam kesenian tari, Mangkunegara IX juga dikenal peduli terhadap nilai-nilai budaya. Pada tahun 1993, dia memprakarsai istananya untuk area bermain anak dari berbagai provinsi.
Meninggal Dunia
©2021 Brilio.net
Pada Jumat (13/8), Mangkunegara IX meninggal dunia di Jakarta karena penyakit jantung. Berdasarkan informasi yang beredar di sejumlah grup WhatsApp, jenazah akan dibawa ke Solo melalui jalur darat.
Rencananya jenazah tiba di Pura Mangkunegaran pada pukul 11.30. Ia rencananya akan dimakamkan di Astana Girilayu pada Minggu (15/8) dengan adat Mataram.