Sederet Kasus Bunuh Diri dan Pembunuhan di Jogja dalam Sepekan Terakhir, Bikin Merinding
Trigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Trigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Sederet Kasus Bunuh Diri dan Pembunuhan di Jogja dalam Sepekan Terakhir, Bikin Merinding
Berikut adalah rentetan kasus pembunuhan maupun bunuh diri di Jogja dalam beberapa sepekan terakhir.
Pembunuhan Mutilasi di Sleman
Kasus pertama merupakan pembunuhan mutilasi yang terjadi di Sleman. Korban adalah seorang mahasiswa asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung, berinisial R. Sebelumnya korban sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya. Namun justru di hari berikutnya tepatnya Rabu (12/7), salah satu potongan tubuh korban ditemukan di Dusun Kelor, Turi, Sleman, tepatnya di aliran Sungai Bedog. Polisi langsung bergerak dengan mencari pelaku pembunuhan. Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan tongtrong dibunyikan? Jika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB sore, maka tongtrong akan dibunyikan sebanyak lima kali. Begitu seterusnya.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Bagaimana Buleng dilakukan? Buleng diawali dengan memperkenalkan judul cerita, dilanjutkan dengan menyebutkan silsilah raja, menggambarkan sekilas keadaan kerajaan, menggambarkan konflik-konflik yang terdapat dalam cerita, lalu diakhiri dengan penjelasan pesan moral yang terkandung dalam cerita.
Mahasiswa Tewas Gantung Diri
Pada Minggu (9/7) seorang mahasiswa asal Bantul ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya di Sleman. Ia ditemukan tewas oleh ayahnya sendiri yang berniat mengantar makanan. Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup.
Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
Ibu Rumah Tangga Tewas di Dalam Sumur
Pada Rabu (12/7), seorang ibu rumah tangga berinisial YEW (44) ditemukan tewas di dalam sumur di Dusun Karanganjir, Desa Sumberarum, Moyudan, Sleman. Korban ditemukan tewas di dalam sumur dengan kedalaman empat meter. Kejadian ini bermula saat korban yang kondisinya sakit-sakitan dirawat keluarga di rumahnya. Pada malam sebelumnya ia berada di kamarnya. Namun pada pukul 00.20, korban tidak ada di kamar. Setelah dicari di sekitar rumah, ternyata korban telah ditemukan dalam posisi tertelungkup di dalam sumur.
Berdasarkan pemeriksaan luar pada jenazah di RS Charitas Klepu, tim identifikasi dari Polresta Sleman dan Polsek Moyudan tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Sementara dari keterangan keluarga, korban diyakini frustasi atas sakit yang dideritanya. Korban sebelumnya diketahui telah menderita sakit kronis dan menolak untuk berobat kembali. Kondisi itulah yang diduga yang menjadi sebab korban melakukan tindakan bunuh diri.
Ibu Rumah Tangga di Sleman Gantung Diri
Masih di hari yang sama, Rabu (12/7), seorang ibu rumah tangga ditemukan tewas gantung diri di gudang rumahnya di Padukuhan Pundong II, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Hasil visum tidak ditemukan adanya kekerasan pada tubuh korban. Korban pertama kali ditemukan oleh suaminya. Saat pulang kerja pada pukul 16.00, sang suami pulang ke rumah dan mendapati suasana rumah sepi dan kamar juga sepi. Ia kemudian langsung menuju ke gudang. Di sana ia melihat istrinya dalam keadaan terduduk dengan posisi sudah diam terikat tali plastik tambang warna hijau di kayu rangka plafon gudang.
- Mencicipi Mangga Garifta Khas Jawa Timur, Warna Menggoda Cita Rasanya Manis Asam Menyegarkan
- Tips Merawat Kulit Sensitif, Jaga Kebersihannya dan Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung
- Meninggal Tak Wajar, Ini Fakta di Balik Tewasnya Bocah Perempuan di Semarang
- Arti Warna Aura dan Penjelasannya, Gambarkan Kepribadian Seseorang
Melihat sang istri tampak sedang duduk, suami itu membopong tubuh korban dan menidurkannya di ruang tamu. Saat itu ia mengira istrinya masih hidup. Berdasarkan keterangan saksi, korban terakhir terlihat dan mengobrol pada pukul 13.00 WIB. Hasil visum dari tenaga kesehatan menyebutkan korban meninggal dunia karena gantung diri. Sejauh ini, pihal kepolisian masih mendalami penyebab korban bunuh diri. Dari keterangan saksi, tidak ada riwayat sakit atau masalah rumah tangga.
Pria di Bantul Gantung Diri Diduga Depresi
Tak cukup sampai di situ, pada Senin (10/7) seorang pria berinisial EBW (30) asal Kapanewon Dlingo, Bantul, juga diduga memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut. Atas kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau pada masyarakat untuk tidak mengakhiri hidup dengan cara yang tidak baik.