Situs Gunung Padang Ternyata juga Ada di Jateng, Ini 4 Faktanya
Hingga saat ini, Situs Gunung Padang yang berada di Jabar masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Namun ternyata di jateng juga ada Situs Gunung Padang yang lain. Lantas seperti apa penampakan Situs Gunung Padang di Jateng? Apakah ada kaitannya dengan Situs Gunung Padang di Jabar yang kita kenal selama ini?
Hingga saat ini, Situs Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Cianjur, Jawa Barat, masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Mereka bertanya-tanya, melakukan penelitian hingga bertahun-tahun, dan menemukan temuan baru terkait bangunan yang disebut sebagai situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara itu.
Namun belum selesai urusan di Jawa Barat, ternyata di Jawa Tengah ada situs Gunung Padang yang lain. Situs itu tersembunyi di balik hutan belantara yang tumbuh di Kecamatan Majenang, Cilacap. Butuh perjuangan ekstra untuk mencapai situs tersebut. Untuk menuju ke sana, para peneliti harus berjalan kaki hingga satu jam lamanya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lantas seperti apa penampakan Situs Gunung Padang di Jateng? Apakah ada kaitannya dengan Situs Gunung Padang di Jabar yang kita kenal selama ini? Berikut selengkapnya:
Diduga Peninggalan Padjadjaran
©2022 liputan6.com
Juru Kunci Gunung Padang Cilacap, Ganda Sasmita mengatakan situs itu merupakan peninggalan Kerajaan Padjadjaran. Di situs itu terdapat batuan panjang berbentuk heksagonal yang tertumpuk begitu saja. Ia mengatakan batuan itu dulunya merupakan kayu yang akan digunakan untuk membangun Kerajaan Padjadjaran.
Namun karena tidak jadi dipakai, kayu itu teronggok begitu saja dan lambat laun berubah menjadi batu. Dulunya, batuan tersebut masih tampak indah dan membentuk latar menarik dengan tinggi 14 meter dan lebar 12 meter.
Ganda menambahkan, pada awalnya penunggu tempat itu tidak memperbolehkan keberadaan situs itu dipublikasikan. Namun lambat laun sang penunggu memperbolehkannya.
“Saya menjaga cerita ini agar lingkungan di sekitar situs tetap terjaga,” kata Ganda dikutip dari Liputan6.com pada 19 Maret 2016.
Alasan Dinamakan Gunung Padang
©2022 liputan6.com
Sebelum dinamakan “Gunung Padang”, situs itu bernama Gunung Cendana, karena banyaknya kayu cendana di tempat itu. Namun pada suatu hari warga melihat ada cahaya merah memancar di atas bukit itu.
Siti Juhariyah (58) mengatakan kalau ia biasa berdoa di tempat itu jika punya keinginan. Dia menjelaskan untuk bisa berdoa di tempat itu, pengunjung harus ambil air wudhu dari Sungai Cikahuripan untuk membersihkan diri.
“Banyak warga yang datang ke sana untuk sekedar berdoa minta rezeki, dilancarkan jodoh, dan usahanya,” kata Siti Juhariyah.
Terbentuk Jutaan Tahun Lalu
©2022 liputan6.com
Menurut Muhammad Aziz, dosen Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Situs Gunung Padang Cilacap terbentuk 5,2-12 juta tahun yang lalu. Ia menjelaskan situs itu merupakan batuan beku yang berupa retas andesit dengan pola struktur kekar kolom akibat adanya tegasan ketika mendingin dan mengkerut. Struktur kekar kolom itu kemudian membentuk pola prisma segi lima, empat, enam, maupun delapan yang banyak dijumpai di tempat itu.
Aziz menyebutkan, struktur batuan yang terbentuk mirip dengan batuan yang ada di Situs Gunung Padang Jawa Barat. Namun batuan yang ada di Situs Gunung Padang Cilacap murni terbentuk karena proses alam.
“Formasi ini sudah umum ditemukan dan banyak di tempat lain,” kata Gali Purnama Parikesit, mahasiswa program studi Geologi Unsoed.
Bukan Karya Manusia
©2022 liputan6.com
Aziz menegaskan kalau batuan di Situs Gunung Padang Cilacap terbentuk murni karena proses fenomena geologi. Penjelasannya, situs itu terbentuk akibat adanya tegasan ketika mendingin dan mengkerut.
Sehingga dapat disimpulkan tak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa batu itu merupakan hasil peradaban manusia, khususnya di era Kerajaan Padjadjaran. Namun hingga kini situs itu disakralkan oleh warga.
“Situs batuan ini dominan berbentuk pola segi enam dan delapan. Batuan itu tidak seperti hasil karya peradaban manusia di era megalitikum,” kata Aziz.