Tak Bisa Dipindah, Begini Nasib Situs Yoni yang Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo
Selain Situs Yoni tersebut, diperkirakan masih ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang terkubur di sana.
Situs itu juga sering dijadikan tempat ibadah warga penganut Hindu.
Tak Bisa Dipindah, Begini Nasib Situs Yoni yang Terdampak Jalan Tol Jogja-Solo
Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo terus dikebut. Namun pada beberapa tempat, pembangunan tersebut terhalang oleh keberadaan situs penting. Salah satunya adalah sebuah Situs Yoni yang berada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten.
Selain Situs Yoni tersebut, diperkirakan masih ada benda-benda peninggalan sejarah lain yang terkubur di sana. Lantas seperti apa nasib situs tersebut?
-
Di mana Tol Jogja-Solo akan dibangun melayang? Di kawasan Ring Road Utara Yogyakarta, jalan tol itu rencananya dibuat melayang.
-
Dimana Situs Yoni Karang Gede berada? Hal ini dibuktikan dengan adanya Situs Yoni Karang Gede di Pedukuhan Ngireng-Ireng.
-
Apa yang bisa dinikmati pengendara di sepanjang Jalan Tol Jogja-Solo? Selain memberikan kenyamanan serta efisiensi dalam perjalanan, jalan tol itu juga memanjakan pengendara dengan keindahan pemandangan yang memukau di sepanjang perjalanan. Apabila cuaca sedang cerah, di sisi kanan akan terlihat pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Selain itu di sepanjang perjalanan pengendara akan disuguhkan oleh hamparan persawahan yang luas.
-
Apakah Yoni Gambar di Jombang melambangkan apa? Konsep Hindu mengenal yoni sebagai lambang Parwati/Dewi Uma, pasangan Dewa Siwa. Adapun, Dewa Siwa dilambangkan dengan lingga.
-
Di mana Yoni Gambar berada? Daerah-daerah terluar dari ibu kota Kerajaan Majapahit ditandai dengan keberadaan beberapa yoni, salah satunya Yoni Gambar di Desa Japanan, Kecamatan Sedah, Kabupaten Jombang.
-
Bagaimana sistem satu arah diterapkan di tol fungsional Solo-Yogyakarta? Untuk tanggal 5-11 April, tol Solo-Yogyakarta ruas Kartasura-Klaten akan diberlakukan satu arah untuk pemudik arah selatan. Sedangkan tanggal 12-15 April diberlakukan sebaliknya, untuk arus balik dari Yogyakarta ke Solo.
Sebelumnya, situs tersebut terkena patok pembangunan jalan tol. Namun karena bagian dari peninggalan budaya, situs purbakala tersebut tak bisa dipindah. Maka terpaksa dilakukan perubahan desain jalan tol saat melewati situs purbakala tersebut.
Mengutip YouTube Agus Bintarto, saat proyek tol melewati situs tersebut, dibuatlah jembatan, di mana situs tersebut tepat berada di bawah jembatan.
Dari catatan yang ada, batu Yoni tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke 8-9 Masehi. Batu itu melambangkan kesuburan dan merupakan salah satu batu klasik zaman Hindu-Buddha.
Saat ini sudah terlihat kontruksi jalan tol dibuat melayang saat melewati situs purbakala tersebut. Pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo dimungkinkan melewati situs peninggalan masa lalu sehingga kalau ditemukan lagi peninggalan main maka pembangunan jalan tol kembali akan dilakukan penyesuaian.
Saat kanal YouTube Agus Bintarto mengunjungi situs tersebut pada akhir Oktober lalu, tampak di sekeliling situs sudah dipasang tembok yang terbuat dari seng. Tak hanya sebagai situs purbakala, ternyata Yoni tua itu juga menjadi tempat ibadah warga penganut Hindu.
- Menguak Fakta Situs Watu Kelir, Pintu Gerbang Menuju Kompleks Percandian Dieng
- Mengagumi Indahnya Situ Cipanten Majalengka, Airnya Jernih Berwarna Biru Alami
- Menguak Fakta Artefak Kuno di Situs Kerto Bantul, Diduga Peninggalan Majapahit
- Menelusuri Lokasi Diduga jadi Tempat 'Nyabu' di Blok G, Botol dan Sedotan Mirip Bong Berserakan
Keberadaan Situs Yoni tersebut agak jauh terpencil dari jalan raya. Belum tahu apakan nanti kalau tol sudah jadi akan ada akses jalan beraspal yang menuju situs tersebut atau tidak.