3 Fakta Bojonegoro Produsen Kayu Jati Dunia pada Masa Silam, Dibeli Mahal Negara-negara Eropa
Kayu jati asal Bojonegoro sangat diminati negara-negara lain karena kualitasnya yang bagus
Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi bagian dari penghasil kayu jati andalan dunia. Mantan Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan bahwa pada tahun 1600-1900an atau pada masa kolonial Hindia Belanda di Indonesia, Bojonegoro merupakan produsen kayu jati kelas dunia.
Mengutip laman prc-initiative.org, pohon jati merupakan saksi sejarah perjalanan dan dinamika daerah Bojonegoro. Seno Gumira Ajidarma dalam novelnya yang berjudul Naga Bumi mengisahkan petualangan pendekar tanpa nama yang menjelajahi Pulau Jawa, Kamboja, Myanmar, hingga Tiongkok. Dikisahkan, si pendekar tanpa nama ini melewati hutan jati dan sungai di Bojonegoro.
-
Di mana letak Negeri Atas Angin di Bojonegoro? Atas Angin adalah sebutan untuk kawasan perbukitan di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Kenapa kerupuk klenteng Bojonegoro terkenal? Kerupuk ini diburu banyak orang. Kerupuk sering hadir di meja makan sebagai lauk pelengkap. Bahkan tak jarang ia jadi lauk utama. Rasa kerupuk yang gurih membuat nafsu makan bertambah.
-
Air terjun apa saja yang ada di Bojonegoro? Melansir dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum 7 air terjun di Bojonegoro yang wajib dikunjungi. 1. Air Terjun Goa Kikik Wisata air terjun Bojonegoro pertama yang wajib dikunjungi adalah Air Terjun Goa Kikik. Air Terjun Goa Kikik adalah salah satu air terjun paling terkenal di Bojonegoro. Dikelilingi oleh hutan hijau yang rimbun, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan memiliki kolam alami di bawahnya. Suasana tenang dan sejuk membuat Air Terjun Ngebel menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati alam. Wisata air terjun ini cocok untuk mengisi hari libur Anda bersama keluarga. 2. Air Terjun Krondonan Selanjutnya, wisata air terjun Bojonegoro yang juga tidak boleh dilupakan untuk dikunjungi adalah Air Terjun Krondonan. Air Terjun Krondonan menawarkan panorama spektakuler dengan aliran air yang jatuh dari tebing setinggi sekitar 30 meter. Terletak di Desa Karanggondang, air terjun ini memberikan pengalaman yang memukau saat Anda melihat dan mendengar gemuruh air yang jatuh. Air terjun ini memiliki keunggulan yaitu tempatnya yang masih sangat asri. 3. Air Terjun Kedung Peti Wisata air terjun Bojonegoro yang wajib dikunjungi dan menjadi salah satu air terjun yang indah adalah Air Terjun Kedung Peti. Air Terjun Kedung Peti adalah surga alam tersembunyi dengan suasana yang damai. Tersembunyi di tengah hutan, air terjun ini memiliki dua tingkat dengan kolam-kolam yang jernih di setiap tingkatnya. Trekking ke Air Terjun Setawing juga menjadi bagian petualangan yang menarik. Jika Anda ingin merasakan pengalaman berjelajah di alam, maka air terjun ini adalah jawabannya. 4. Air Terjun Kedung Maor Selanjutnya, wisata air terjun di Bojonegoro yang tidak boleh Anda lupakan adalah Air Terjun Kedung Maor. Air Terjun Kedung Maor memiliki ciri khas karena aliran air yang membentuk huruf "S" saat jatuh dari tebing. Air terjun ini menyajikan pemandangan yang menakjubkan dan area sekitarnya cocok untuk piknik atau berkemah. Anda bisa datang dengan rombongan keluarga atau teman-teman dekat untuk menikmati keindahan alam di sini. 5. Air Terjun Sumberejo Wisata air terjun Bojonegoro yang tidak boleh Anda lupakan adalah Air Terjun Sumberejo. Air Terjun Sumberejo memiliki keunikan karena aliran air yang terlihat seperti berjatuhan dari langit. Terletak di Desa Sumberejo, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 25 meter dan menjadi destinasi favorit untuk wisatawan yang mencari keindahan alam Bojonegoro. Air terjun ini memiliki suasana yang masih sangat asri sehingga bisa menjadi opsi bagi Anda jika ingin menenangkan diri di tengah kesibukan di hari kerja. 6. Air Terjun Clebung Bubulan Wisata air terjun di Bojonegoro yang wajib Anda kunjungi adalah Air Terjun Clebung Bubulan. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang indah dan cocok untuk bersantai sambil menikmati alam. Anda tidak boleh melupakan air terjun ini jika ingin mendapatkan pengalaman menarik berwisata di alam yang masih sangat asri. Air Terjun Clebung Bubulan juga sering dipakai para pesepeda untuk beristirahat sambil menikmati alam yang indah 7. Air Terjun Kedungcinet Selanjutnya, wisata Air terjun Bojonegoro yang tidak boleh Anda lewatkan adalah Air Terjun kedungcinet. Terjun Kedungcinet menawarkan kombinasi pemandangan alam yang memesona dan nuansa yang damai. Dengan tinggi sekitar 15 meter, air terjun ini memiliki kolam yang memungkinkan Anda untuk berenang atau sekadar merendam kaki. Jika Anda ingin menikmati sebuah tempat wisata alami yang menakjubkan sekaligus berenang di kolam yang segar, maka air terjun ini adalah jawabannya.
-
Di mana NU Bojonegoro didirikan? Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro lahir di Padangan pada tahun 1938 Masehi. Pemrakarsanya Kiai Hasyim Padangan.
-
Kapan Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Ada sejumlah daerah yang sempat menjadi Ibu Kota Jawa Timur selain Kota Surabaya. Daerah-daerah ini menjadi pusat pemerintahan Jatim sejak 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949.
Jati Berkualitas
Pada masa kolonial Belanda, Bojonegoro merupakan daerah termiskin di Karesidenan Rembang. Meski demikian, pihak kolonial memberi perhatian khusus kepada Bojonegoro karena daerah ini memiliki sumber daya alam melimpah dan bernilai tinggi. Salah satunya hutan jati dengan kualitas terbaik di dunia.
Peneliti Poverty Resource Center Initiative, Aw Syaiful Huda menceritakan bahwa pada zaman dulu kayu jati dari Bojonegoro banyak dipakai sebagai bahan bangunan keraton, perumahan, benteng pertahanan, kapal niaga, kapal perang dan lainnya.
Kayu jati dari Bojonegoro diekspor ke Eropa dan memiliki nilai jual sangat mahal. Ekspor kayu jati ini menambah pundi-pundi keuangan negara pihak kolonial Belanda.
Saksi Sejarah
Saat ini, di kawasan hutan Padangan masih terdapat pohon jati yang ditanam pada tahun 1857. Saat ini usianya telah mencapai 167 tahun dengan diameter lebih dari 550 centiemeter.
Pada 1994 sebuah kayu balok ditemukan di Sungai Bengawan Kawasan Ledok Kulon. Kayu ini lalu diangkat warga secara gotong-royong menuju Tempat Penimbun Kayu (TPK) di Desa Sukorejo, Bojonegoro.
- Rahasia di Balik Kenikmatan Ledre Pisang Bojonegoro, Dulu Simbol Kelaparan Kini Jadi Kuliner Khas yang Banyak Diburu Wisatawan
- Idenya Muncul saat Sakit, Pebisnis Asal Bojonegoro Berhasil Rintis Bisnis Obat Tradisional yang Harganya Selangit
- 3 Fakta Bojonegoro Kota Penting bagi Jawa Timur Sejak Dulu, Pernah Jadi Ibu Kota Provinsi
- Jadi Kudapan Khas Pandeglang, Ini Fakta Menarik Kue Jojorong yang Sudah Ada Sejak Kesultanan Banten
Mengutip Instagram @bojonegorohistory, kayu sepanjang 17 meter dengan diameter 45 centimeter ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.
Pada 2015 silam, 80 warga bergotong-royong memindahkan kayu jati berbentuk balok ini dengan cara dipikul sekaligus menggunakan bantuan gerobak dari TPK Sukorejo menuju alun-alun Bojonegoro. Kayu ini kemudian dikenal dengan sebutan Monumen Mbah Balok.
Keberadaan Mbah Balok menjadi salah satu penanda bahwa daerah Bojonegoro pernah menjadi bagian dari penghasil kayu jati andalan dunia.
Kondisi Alam Bojonegoro
Pohon jati tumbuh bagus di Bojonegoro karena kondisi alamnya keras, tandus, bahkan berbatu. Pada musim kemarau, kekeringan terjadi di banyak wilayah Bojonegoro. Sementara pada musim penghujan, banjir melanda daerah ini.
Pohon jati seolah menjadi representasi kehidupan warga Bojonegoro yang keras dan penuh ujian, salah satunya menghadapi kondisi bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti dan rutin terjadi setiap tahun.
Dari Bojonegoro, kata aktivis sosial dan lingkungan Aw Syaiful Huda, lahirlah sosok-sosok pejuang yang hebat dengan idealisme kuat. Seperti Arya Penangsang, Aria Sosrodilaga, Raden Ayu Tirtonoto dan lain sebagainya.