9 Amalan Sunnah Idul Adha yang Baik Dilakukan, Kumandangkan Takbir
Momen Idul Adha dapat Anda manfaatkan secara maksimal dengan manjalankan amalan-amalan sunnah penambah pahala.
Momen Idul Adha dapat Anda manfaatkan secara maksimal dengan manjalankan amalan-amalan sunnah penambah pahala.
9 Amalan Sunnah Idul Adha yang Baik Dilakukan, Kumandangkan Takbir
Idul Adha adalah hari raya terbesar kedua bagi umat Islam.
Setiap tahunnya, umat Islam memperingati Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Momen setahun sekali ini kerap dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi pahala, salah satunya dengan menjalankan amalan sunnah.
-
Apa saja amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di Hari Raya Idul Adha? Ada enam amalan sunnah yang bisa dilakukan menyambut Hari Raya yang juga dikenal dengan sebutan Lebaran Haji ini. Sunnah di Hari Raya Idul Adha bisa dilakukan untuk menambah pahala bagi seluruh umat Islam di dunia.
-
Mengapa mandi Idul Adha dianggap sunnah dalam Islam? Dijelaskan dalam buku berjudul Bimbingan Praktikum Ibadah (2019) bahwa setiap orang yang melakukan mandi sunnah akan diberikan pahala dan tidak disiksa bagi yang meninggalkannya.
-
Bagaimana cara mandi sunnah Idul Adha? 1. Membaca niat mandi bersih Idul Adha. 2. Membasuh tangan sebanyak tiga kali dengan air mengalir. 3. Membersihkan semua najis dan kotoran pada tubuh terutama bagian lipatan. 4. Berwudhu untuk menyucikan tubuh. Jangan lupa lakukan ini! 5. Mengguyur seluruh anggota tubuh dari atas kepala hingga bawah dengan air mengalir. 6. Siram anggota tubuh dimulai dari sebelah kanan, lalu kiri. 7. Setelah itu, lanjutkan seperti mandi pada umumnya hingga bersih.
-
Apa saja amalan yang dianjurkan saat hari raya Idul Adha? Amalan hari raya Idul Adha sunah namun memberikan banyak keutamaan. Tinggal beberapa hari lagi, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha. Ini adalah hari peringatan besar untuk merayakan ibadah haji, di mana banyak muslim di seluruh dunia datang ke tanah suci untuk memenuhi panggilan haji dari Allah SWT. Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan salat Idul Adha tepat pada tanggal 10 Zulhijah. Baik umat muslim yang menjalankan ibadah haji maupun yang tidak, disunahkan untuk melakukan ibadah ini. Di samping itu, terdapat beberapa amalan hari raya Idul Adha lain yang baik untuk dikerjakan.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Bagaimana cara pelaksanaan sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjemaah dan terdapat khotbah setelahnya. Adapun tata cara sholat Idul Adha ialah sebagai berikut:1. Membaca niatushalli sunnata li 'idil adha rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'alaArtinya:"Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala." 2. Takbiratul ihram3. Membaca Doa IftitahKabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina. Artinya:"Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri." 4. Takbir sebanyak tujuh kali dan boleh mengangkat tangan ketika takbir. Lalu, membaca kalimat tasbih seperti berikut:Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbarArtinya:"Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar"Selain bacaan di atas, Anda juga bisa membaca bacaan lainnya tentang pujian yang ditujukan pada Allah SWT. 5. Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah6. Kemudian membaca surat lainnya7. Ruku' dengan tuma'ninah8. I'tidal dengan tuma'ninah9. Sujud dengan tuma'ninah10. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah11. Sujud kedua dengan tuma'ninah12. Bangkit dari sujud dan bertakbir 13. Takbir lagi sebanyak lima kali, di antara takbir membaca kalimat tasbih sama seperti sebelumnya14. Membaca surat Al Fatihah15. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Apabila Anda menjadi seorang makmum, cukup menyimak surat lainnya pada imam membacakan suratannya.16. Ruku' dengan tuma'ninah17. I'tidal dengan tuma'ninah18. Sujud dengan tuma'ninah19. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah 20. Sujud kedua dengan tuma'ninah21. Duduk tasyahud dengan tuma'ninah22. Salam23. Mendengarkan khotbah
Idul Adha juga dikenal sebagai hari raya kurban karena pada hari tersebut dilaksanakan kegiatan kurban dan ibadah haji di Tanah Suci. Amalan sunnah Idul Adha yang banyak dijalankan adalah puasa sunnah Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Disamping itu, masih ada lagi beberapa amalan sunnah Idul Adha lainnya yang disarankan untuk dilakukan. Berikut amalan sunnah Idul Adha selengkapnya.
1. Kumandangkan Takbir
Amalan sunnah Idul Adha pertama yang paling dianjurkan adalah mengumandangkan takbir. Takbir dapat dilakukan saat matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai imam naik ke mimbar untuk berkhotbah pada hari raya Idul Adha. Takbir kemudian dapat dilanjutkan hingga tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.
Anjuran takbir ini terdapat dalam kita Raudhatut Thalibin: فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ Artinya: Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.
2. Mandi Wajib Sebelum Salat Ied
Amalan sunnah Idul Adha kedua yang dianjurkan adalah mandi wajib sebelum salat ied. Anda dapat melaksanakan mandi wajib pada pertengahan malam atau sebelum waktu subuh. Meski demikian, diutamakan untuk dilakukan sesudah waktu subuh.
Tujuan dari amalan sunnah mandi wajib sebelum salat ied adalah untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, membuat badan menjadi segar dan bugar. Anjuran ini berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan yang akan melaksanakan ibadah salat Ied di hari raya.
3. Kenakan Pakaian Terbaik
Mengenakan pakaian terbaik pada hari raya adalah amalan sunnah Idul Adha ketiga yang dapat dilakukan. Perlu dicatat bahwa pakaian tak berarti harus pakaian yang baru dan mahal. Melainkan, pakaian paling bagus dari semua pakaian yang dimiliki. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah “taqwa”.
Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist di mana Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
4. Gunakan Wewangian
Menyemprotkan wewangian pada tubuh dan pakaian di hari raya adalah amalan sunnah Idul Adha yang ke empat. Selain wewangian, umat muslim juga dianjurkan untuk memotong rambut, kuku, dan menghilangkan bau-bau tak sedap lainnya.
Hal ini terdapat dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab: والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب Artinya: Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."
5. Tidak Makan Sejak Subuh Hingga Selesai Salat Ied
Berbeda dengan Idul Fitri, anjuran untuk Idul Adha adalah tidak makan sejak subuh hingga salat Ied. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis:
عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع
Artinya: "Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah."
Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA انَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا Artinya: "Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil."
6. Berangkat Salat Ied Lebih Awal
Ya, berangkat salat Ied lebih awal juga menjadi salah satu amalan sunnah Idul Adha yang baik dilakukan.
Hal ini bertujuan agar umat muslim bisa sampai di tempat salat dengan tenang dan tidak terburu-buru. Sambil menunggu salat Ied dimulai, jemaah bisa mengisinya dengan bertakbir dan berdzikir. Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, terlebih momen salat Idul Adha hanya dilakukan setahun sekali saja.
7. Jalan Kaki ke Tempat Salat Ied
Berangkat ke tempat salat Ied dengan berjalan kaki adalah hal yang lebih diutamakan ketimbang dengan menggunakan kendaraan. Dengan berjalan kaki, Anda bisa saling bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bermushafahah (bersalam-salaman) dengan sesama. Jadi, jika tempat salat Ied Anda dekat dari rumah dan mudah dijangkau dengan jalan kaki, ikuti amalan sunnah Rasul yang satu ini.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis: كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا Artinya: "Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan salat Ied dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat salat Ied."
8. Tempuh Rute yang Berbeda Saat Berangkat dan Pulang Salat Ied
Disampaikan dalam sebuah hadits bahwa, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari).
Amalan sunnah Idul Adha yang satu ini menyajikan banyak hikmah yang bisa diambil. Misalnya, dengan melewati jalan berbeda, Anda bisa lebih banyak bertemu dengan orang, bersilaturahmi, atau melihat kondisi sekitar yang jarang diketahui. Siapa tahu, nanti Anda akan bertemu orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
9. Ajak Wanita dan Anak-anak ke Lokasi Salat Ied
Mayoritas ulama berpendapat bahwa salat Idul Adha adalah sunnah muakkad. Rasulullah SAW pun memerintahkan agar wanita atau anak-anak tetap ikut salat Ied pada saat hari raya.
Bagi yang berhalangan, tetap dianjurkan untuk ikut mendengarkan khutbah di dekat tempat salat. Amalan sunnah Idul Adha ini menunjukkan bahwa salat Ied memiliki keutamaan dari sisi khutbah yang disampaikan.