Dalang Harus Perempuan, Begini Sejarah Kentrung Bate Dulu untuk Dakwah Islam Kini Jadi Hiburan Warga Tuban
Pertunjukan kesenian ini biasanya digelar pada hari-hari besar
Pertunjukan kesenian ini biasanya digelar pada hari-hari besar
Dalang Harus Perempuan, Begini Sejarah Kentrung Bate Dulu untuk Dakwah Islam Kini Jadi Hiburan Warga Tuban
Kentrung Bate adalah seni pertunjukan yang lahir di Desa Bate, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kesenian ini lahir dari sejarah panjang. Dulunya bertujuan untuk media penyebaran Islam.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Apa yang dimaksud dengan batuan? Batuan merupakan kumpulan mineral. Mineral adalah kristal tunggal yang terdiri dari unsur-unsur seperti silikon, oksigen dan karbon.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Apa yang dimaksud dengan "Tari Batin"? Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Mengenal Kentrung
Kata Kentrung berasal dari kata “ngre’ken” yang berarti “menghitung” dan ngantung yang artinya “berangan-angan”. Secara harfiah, kata Kentrung berarti mengatur atau menghitung jalannya peristiwa dengan berangan-angan.
Sejarah
Mengutip Instagram tuban_bercerita, Kentrung Bate dipopulerkan oleh Kiai Basiman, salah satu tokoh agama di Desa Bate pada masa kolonialisme Belanda sekitar tahun 1930-an.
Mengutip situs eprints.uny.ac.id, pemain Kentrung Bate pertama adalah Basiman yang mengajarkan kepada adiknya, Dasilah. Pemain Kentrung Bate saat itu yakni Basiman, Dasilah, dan Sukilah.
Setelah Basiman meninggal sekitar tahun 1900, kelompok Kentrung Bate vakum. Setahun kemudian, pemain kentrung asal Bojonegoro bernama Somo Wage menikah dengan penduduk Desa Bate bernama Tasmi yang merupakan saudaranya Sukilah. Berkat pernikahan ini, Kentrung Bate kembali eksis. Kelompok Kentrung Bate generasi kedua terdiri dari Somo Wage, Tasmi, dan Sukilah.
Tujuan
Kesenian Kentrung Bate awalnya diciptakan untuk menyebarkan agama Islam. Selain itu, kesenian ini juga digunakan untuk menyindir kolonialisme penjajah yang selalu bertindak sewenang-wenang. Seiring berjalannya waktu, kesenian Kentrung Bate menjadi hiburan bagi masyarakat.
Keunikan
Keunikan Kentrung Bate yakni dalangnya harus perempuan. Kelompok Kentrung Bate biasanya terdiri dari tiga hingga empat orang. Semua pemain berperan menjadi panjak (pemain musik), tetapi ada satu orang yang berperan ganda yakni sebagai panjak dan dalang (pencerita).
- Buruan Daftar, Ini Syarat dan Jadwal Seleksi Petugas Haji 2025 Tingkat Daerah
- Melihat Keseruan Tradisi Sedekah Bumi di Demak, Kaya Hasil Tangkapan Laut
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
- Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya
Alat musik yang digunakan dalam pertunjukan ini berupa tabuh timplung (kentheng) dan rebana. Pertunjukan kesenian Kentrung Bate ini kental dengan nuansa islami khas Bumi Wali Tuban.
Pertunjukan
Kesenian Kentrung Bate biasanya ditampilkan dalam acara-acara besar. Seperti pernikahan, peringatan hari kemerdekaan, hingga acara adat desa. Adapun tema pementasan Kentrung Bate bervariasi. Mayoritas mengangkat tentang hikayat, sirah nabawiyah, kisah rasul, para wali, sahabat, dan tokoh Islam tersohor. Banyak pelajaran tasawuf yang bisa dipetik seperti kesempurnaan hidup, purwaning dumadi, dan sangkan paraning dumadi.