Keramatnya Sumur Giling Bejagung Tuban, Konon Airnya Bisa Ungkap Kebohongan
Warga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Warga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Keramatnya Sumur Giling Bejagung Tuban, Konon Airnya Bisa Ungkap Kebohongan
Lokasi ini bernama sumur giling Bejagung, yang terletak di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Alat timba dari sumur ini unik, karena ukurannya yang lebih besar dari alat pengambil air di sumur pada umumnya. Inilah yang kemudian dinamakan “giling” atau penimba berbahan kayu yang berputar untuk menarik ember.
-
Kapan Sunan Bejagung Lor mendirikan Kasunanan Bejagung? Kasunanan Bejagung Sekitar tahun 1300 Masehi, putra Syekh Jumadil Kubro itu kemudian mendirikan Kasunanan Bejagung di tanah perdikan hadiah dari Arya Tejo I.
-
Siapa nama asli Sunan Bejagung Lor? Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah Keturunan Nabi Muhammad Mengutip digilib.uinsa.ac.id, Sunan Bejagung Lor memiliki nama Syekh Abdullah Asy’ari.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Usia sumur ini sudah ratusan tahun, karena pertama digali pada 1841 masehi. Tak sekedar bernilai sejarah sebagai peninggalan tokoh agama Islam Sayyid Abdullah Asy'ari bin Sayyid Jamaluddin Kubro atau Sunan Bejagung Lor.
Tempat ini juga meninggalkan cerita misteri tentang air kejujuran.
Warga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Di waktu-waktu tertentu, warga diizinkan mengambil air keramat tersebut untuk digunakan sebagai media pengobatan maupun ngalap berkah.
Foto: Youtube Haryanto Agus Channel
Sumur Tercipta dari Tongkat Sunan Bejagung
Menurut penuturan warga setempat, sumur dengan kedalaman 30 meter ini konon terbentuk sendiri melalui karomah dari Sunan Bejagung.
Saat itu, Sunan Bejagung menancapkan tongkatnya di titik yang saat ini menjadi sumur, hingga muncur lubang dan mengeluarkan air yang sangat jernih.
Uniknya, walau dilanda musim kemarau berkepanjangan dengan suhu yang panas, namun air di dalam sumur tidak pernah kering. Sumur kemudian digunakan Sunan Bejagung untuk kebaikan di masa lalu, dan mengizinkan warga untuk mengambilnya.
“Sumur giling ini dibangun oleh Kanjeng Sunan, karena waktu itu terjadi kekeringan dan hampir tidak ada sumber air di sini,” tulis di laman Pemkab Tuban.
Jadi Sumur Keramat
Kemudian, sumur ini kemudian dipercaya memiliki kekuatan yang diwariskan oleh Sunan Bejagung. Kekuatan itu di antaranya mampu mengobati penyakit, membawa keberkahan dan konon bisa membuktikan kebohongan.
Pembuktian ini terjadi pada sekitar tahun 1980-an silam, dan saat itu sumber informasi untuk membuktikan suatu masalah belum semudah sekarang.
- Cerita Sumur Tua Keramat di Tengah Sawah Serang, Tak Pernah Kering Meski Kemarau Ekstrim
- Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit
- Cara Mengatasi Air Sumur yang Keruh, Bau dan Berminyak
- Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Prosesi pembuktian ini dilakukan dengan cara spiritual, yaitu dengan memanfaatkan media air sumur giling. Kemudian air diberikan kepada pihak yang tertuduh lalu pengambilan sumpah dari orang tersebut dilakukan.
“Kepercayaan ini bertahan selama bertahun-tahun, bahkan hingga hari ini masih banyak warga yang datang, baik karena kasus rumah tangga, harta gono-gini, hingga pencurian dan banyak kasus-kasus yang tidak bisa diselesaikan secara hukum formal,” tulis lagi di laman Pemkab Tuban.
Diambil Setahun Dua Kali
Merujuk Instagram @info_tuban, setiap tahunnya sumur ini dibersihkan sebanyak dua kali. Selama pembersihan itu warga dari berbagai daerah beramai-ramai mendatangi lokasi sumur di Bejagung.
Tak sedikit yang mengharapkan keberkahan dan lepas dari kesialan setelah mendapatkan air sumur ini. Pengelola sumur kemudian membagikan air sumur kepada pendatang di sana menggunakan botol maupun jerigen.
Selain mengambil air sumur, warga juga kerap berziarah ke makam Sunan Bejagung. Biasanya waktu terbaik untuk melakukan kegiatan spiritual tersebut dilangsungkan selama dua hari, yakni Kamis Pon dan Jumat Wage.
Tujuannya serupa dengan pengambilan air yakni untuk lepas dari kesulitan hidup, mendapat selamat, dan meraih keberkahan rezeki. Terdapat juga kepentingan lainnya, salah satunya untuk karir.
Foto: tubankab.go.id