Mengenal Kesenian Jaran Kepang Malang, Hanya Dipentaskan pada Malam Jumat Legi
Jaran Kepang Tumpang Kabupaten Malang jadi salah satu yang paling terkenal di Pulau Jawa
Kecamatan Tumpang dikenal punya banyak kelompok jaran kepang
Mengenal Kesenian Jaran Kepang Malang, Hanya Dipentaskan pada Malam Jumat Legi
Asal Usul
Jaran Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang berkembang di berbagai daerah di Jawa, termasuk Malang.
Daerah seperti Kecamatan Tumpang, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Malang, dikenal punya banyak kelompok Jaran Kepang.
-
Mengapa busana pengantin Malang Keprabon dan Malang Keputren menjadi ciri khas daerah Malang? Setiap daerah memiliki busana pengantin khas dan menjadi ciri pembeda antara daerah satu dengan daerah lain.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Dimana busana pengantin Malang Keprabon digunakan? Pada busana Malang Keprabon, mempelai perempuan mengenakan sanggul berbentuk Ukel Keprabon dan menggunakan perhiasan kepala Jamang yang menyerupai mahkota.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan wabah kelaparan terjadi di Semarang? Pada tahun 1901, muncul wabah kelaparan di Semarang dan Demak.
Asal usul Jaran Kepang tidak tercatat secara pasti dalam sejarah.
Pada masa lalu, Jaran Kepang digunakan sebagai bentuk persembahan dalam kepercayaan kepada roh yang mendiami benda-benda, terutama hewan hasil buruan.
(Foto: Kemenparekraf RI)
Perkembangan
Seiring kemajuan peradaban, masyarakat Jawa menjadi lebih agraris. Mereka memisahkan kehidupan antara hutan dan desa. Fungsi Jaran Kepang bermetamorfosis, yakni menjadi penghubung antara manusia dan roh leluhur. Jaran Kepang jadi sarana yang digunakan masyarakat untuk memohon perlindungan dan mengirim doa.
Ritual selamatan, seperti bersih desa biasanya melibatkan pertunjukan Jaran Kepang. Tujuan bersih desa adalah memohon doa dan keselamatan dari marabahaya.
Sebelum pertunjukan Jaran Kepang dimulai, pemain harus meminta izin kepada pepunden setempat. Kegiatan memohon izin ini disertai penyajian sesaji dan barang-barang sebagai syarat memanggil roh leluhur, yang dapat membuat pemain lebih mudah kerasukan. (Foto: Dok. Malangisme)
Hari Khusus
Pertunjukan Jaran Kepang di Malang sering kali dilakukan pada malam Jumat Legi. Malam ini dianggap memiliki energi magis dan spiritualitas.
Pertunjukan dimulai dengan meletakkan sesaji di daerah pepunden, diiringi suara gending-gending Jawa yang merupakan puji-pujian terhadap Tuhan. Pawang membacakan mantra-mantra di belakang panggung sebagai bagian dari upacara.
Pertunjukan dimulai dengan penari masuk ke arena, diikuti oleh pawang yang menyebar kemenyan. Pembukaan seni pertunjukan ini merupakan bentuk salam kepada hal-hal gaib dan sebagai pujian kepada Yang Maha Kuasa.
Dikutip dari laman resmi DGIP Kemenkumham RI, prosesi ini membuka ruang spiritualitas dalam pertunjukan Jaran Kepang di Malang. (Foto: Disparbud Malang)
- Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai
- Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari
- Menteri Bahlil Janji Tak akan Bongkar Makam Leluhur di Pulau Rempang
- Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Busana
Peralatan dan kostum dalam seni pertunjukan Jaran Kepang didominasi tiga warna yakni putih, merah, dan hitam. Putih melambangkan kesucian seperti bayi baru lahir, merah melambangkan permasalahan dan dinamika kehidupan manusia, sementara hitam melambangkan kematian.