Mengenal Tradisi Toktok, Aduan Sapi Musim Kemarau di Masalembu Sumenep
Tradisi Toktok masih dilestarikan oleh masyarakat saat musim kemarau.
Tradisi Toktok masih dilestarikan oleh masyarakat saat musim kemarau.
Mengenal Tradisi Toktok, Aduan Sapi Musim Kemarau di Masalembu Sumenep
Salah satu tradisi di masyarakat yang cukup unik yaitu Tradisi Toktok. Tradisi ini berasal dari Masalembu, sebuah kecamatan di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Daerah ini memiliki keberagaman adat istiadat dan budaya. Mengingat masyarakat setempat berasal dari berbagai etnis yaitu suku Jawa, Madura, Bugis, dan Mandar.
-
Apa itu Tradisi Adang? Tradisi ini diartikan sebagai memasak bersama yang terkadang diiringi ritus-ritus untuk nenek moyang. Biasanya adang diadakan untuk membantu warga yang tengah melakukan hajatan.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Manten Sapi? Salah satu tradisi unik waktu perayaan Iduladha adalah manten sapi. Tradisi ini dilakukan masyarakat Pasuruan Jawa Timur sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan pada hewan kurban yang akan disembelih. Sesuai namanya, sapi yang akan dikurbankan didandani secantik mungkin seperti pengantin. Sapi-sapi tersebut akan diberi kalung bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah.
-
Apa yang dimaksud dengan Tradisi Ngalungi Sapi? Dilansir dari Liputan6.com, tradisi tersebut ditandai dengan membuat ketupat dan lepet yang dikalungkan ke sapi. Acara tersebut digelar pada Selasa Kliwon atau Jumat Pahing yang diadakan setiap selapanan hari sekali.
-
Apa arti dari tradisi mlumah murep? Dalam bahasa Jawa, mlumah berarti terlentang dan murep artinya tengkurap.
-
Apa itu tradisi Maapam? Tradisi Maapam merupakan sebuah kegiatan yang sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, tradisi ini menjadi warisan dari nenek moyang mereka.
-
Bagaimana tradisi adu tangkas Domba Garut berkembang? Adu tangkas ini semakin populer ketika periode kepemimpinan Bupati Garut yaitu RAA Soeria Katalegawa pada tahun 1915 sampai 1929. Kemudian diteruskan oleh putranya bernama Kanjeng Dalem RAA Moesa Soria Kartalegawa.
Mengenal Toktok
Melansir dari Budaya Indonesia, Toktok adalah sebuah kompetisi antara dua sapi yang saling berhadapan (saling beradu). Sapi yang digunakan biasanya sapi jantan. (Foto : Instagram @beduhunsen)
Berbeda dari karapan sapi yang berasal dari Madura, jika karapan sapi mengadu kecepatan sepasang sapi sedangkan Toktok mengadu kekuatan tanduk sapi masing-masing dengan cara berhadapan. Dalam kompetisi ini harus ada pawang ahli. Tidak semua orang bisa menjadi “wasit” dalam tradisi Toktok karena jika bukan ahlinya maka akan berakibat fatal seperti cidera, luka, bahkan hingga menyebabkan kematian.
Sejarah Tradisi Toktok
Pada zaman dahulu, tradisi adu sapi ini dimasukkan dalam agenda kegiatan Agustusan sehingga masyarakat bisa menontonya setahun sekali setiap tanggal 17 Agustus. (Foto : Pixabay)
Saat Ini Tradisi Toktok Dilestarikan di Musim Kemarau
Tradisi ini dilaksanakan pada musim kemarau yaitu mulai bulan Juni hingga November. Musim Kemarau dipilih karena pada musim tersebut sapi tidak digunakan untuk membajak ladang sehingga masyarakat bisa memanfaatkan untuk melakukan sebuah kompetisi. Lokasi yang digunakan bernama “Jureg” yaitu lahan seluas lapangan bola dengan permukaan yang cekung. Lahan ini dipilih karena memudahkan penonton melihat Toktok.
Pergeseran Fungsi dalam Tradisi Toktok
Pada awalnya tradisi ini mirip dengan karapan sapi yang tujuannya agar para petani bersemangat untuk merawat sapi. Sebab biasanya sebelum sapi diadu akan dirawat dengan baik dengan diberikan makan yang banyak dan jamu. Perawatan yang baik membuat kondisi fisik sapi gemuk dan sehat sehingga bagus digunakan untuk membajak ladang para petani.
- Menelusuri Tradisi Ngabungbang Asal Banjar, Mandi Suci untuk Menghilangkan Hal Buruk
- Mengulik Nilai Tradisi Kepungan Tumpeng Tawon di Kebumen, Terselip Sastra Lisan
- Mengenal Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Semarang, Berawal dari Usir Harimau
- Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat
Seiring berkembangnya zaman, Toktok bernilai prestis dan ekonomis. Sapi yang biasa bertarung memiliki nilai harga yang mahal. (Foto : Pixabay)
Makna Tradisi Toktok
Terdapat hal positif di dalam tradisi ini yaitu sikap toleransi ketika ada banyak orang berkumpul untuk menonton. Mereka menjalin keakraban untuk saling tolong - menolong antar masyarakat (Foto : Pixabay)