1 Jasad diduga teroris ditemukan membusuk, diduga dieksekusi Santoso
Santoso konon semakin ketat mengawasi anggotanya setelah mereka kian terdesak.
Warga Desa Lelo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menemukan mayat laki-laki dalam kondisi membusuk di tepi sungai Lariang, Selasa (15/3). Jenazah tersebut diduga teroris yang diduga anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso.
"Hasil identifikasi dan pemeriksaan sementara, jenazah itu diduga kuat adalah anggota Santoso," kata Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, di Palu, Kamis (17/3), dikutip dari Antara.
Saat ini, jenazah memiliki tinggi badan sekitar 180 sentimeter itu dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Bhayangkara Palu, guna diautopsi dan identifikasi.
Di tubuh korban ditemukan jam tangan merek Casio, kepala bagian atas berlubang, dan di bagian pinggang ada bekas luka tembak, dan kaki luka robek.
Rudy menyatakan belum ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga. Oleh karena itu, polisi membawa seorang tersangka teroris kelompok Santoso, bernama Zaelani, yang tertangkap hidup beberapa waktu lalu untuk mengenali jenazah tersebut. Zaelani hanya mengatakan ada anggota kelompok Santoso berciri tubuh seperti itu, tetapi tidak memastikan identitasnya.
"Ada dua orang anggota kelompok Santoso yang berciri tubuh seperti mayat itu," kata Rudy mengutip penjelasan Zaelani.
Ketika ditanya apakah jenazah itu adalah korban kontak senjata dengan aparat Polri dan TNI tergabung dalam Operasi Tinombala, atau justru korban eksekusi oleh pimpinan kelompok sipil bersenjata itu, Rudy belum memastikan.
Informasi dihimpun menyebutkan, kelompok teroris pimpinan Santoso kini semakin terdesak di Dataran Napu, Kabupaten Poso. Soliditas internal mereka dikabarkan semakin lemah, sehingga besar kemungkinan Santoso mulai mengeksekusi anggota-anggotanya mulai tidak kompak.
"Jenazah lelaki itu mungkin sekali adalah salah satu korban eksekusi pimpinan mereka," kata sumber.
Santoso konon semakin ketat mengawasi anggotanya setelah mereka kian terdesak. Para anggota yang diindikasikan mulai tidak solid akan langsung dieksekusi.
Kelompok pelaku teror tersebut selama ini menganggap pemerintah, khususnya polisi, adalah 'thagut' atau penyembah berhala. Mereka pantang menyerah kepada pemerintah atau polisi.
"Mati di tangan polisi itu adalah syahid," ucap Rudy.
Kelompok Santoso yang masih dikejar di Poso oleh personel Polri dan TNI yang tergabung dalam Operasi Tinombala diperkirakan masih berjumlah 30-an orang. Tiga orang di antaranya perempuan dan empat warga negara asing asal China dari etnis Uighur.
Baca juga:
Polri memerkirakan kelompok Santoso tinggal 25-30 orang
2 Orang yang tewas di Poso dipastikan kelompok Santoso dari Uigur
Jadi Kepala BNPT, Tito Karnavian fokus buru kelompok Santoso
2 Terduga teroris yang tewas di Poso adalah WN China
Jasad 1 anggota Santoso masih ditahan, polisi berdalih masih tes DNA
2 Terduga teroris tewas saat baku tembak dengan polisi di Poso
2 Jasad terduga teroris kelompok Santoso dibawa ke Palu
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Apa yang menjadi rahasia kelezatan Soto Podjok Kediri? Adapun kunci utama kelezatan soto tersebut terletak pada bumbunya yang dibuat secara unik. Rukmini menciptakan bumbu rahasia dari campuran rempah yang dihaluskan dan disatukan lalu didiamkan selama enam bulan. Dalam bumbu yang didiamkan lama, cita rasa rempahnya akan bertambah lezat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Siapa Entong Tolo? Entong Tolo, yang dikenal sebagai bandit dari Bekasi, aktif dalam dunia kejahatan selama kurang lebih empat tahun mulai dari tahun 1904-1908,” tulis narasi di Indonesia.go.id.
-
Bagaimana Tirto Adhi Soerjo membongkar skandal pejabat daerah di Purworejo? Melalui Medan Prijaji edisi 1909, ia membongkat skandal yang melibatkan seorang pejabat daerah di Purworejo, A. Simon. TAS membongkar kolusi jahat terkait pemilihan lurah di sana.