4 Kasus pembunuhan berlatar belakang hubungan homoseksual
Terkadang karena perasaan takut dan sakit hati akan putus cinta, pasangan sesama jenis tega menghabisi nyawa kekasihnya.
Hubungan sesama jenis kerap kali menjadi sorotan di mata masyarakat dan pemuka agama lantaran hal tersebut memang menyalahi norma dan nilai yang berlaku pada umumnya. Meskipun begitu, terdapat beberapa negara yang memperbolehkan warganya untuk bisa menikah atau menjalin hubungan sesama jenis.
Di Indonesia, hubungan sesama jenis adalah satu hal yang dilarang, sehingga membuat para kaum homoseks ataupun lesbian kerap menutup diri dari kehidupan masyarakat. Karena ketertutupan ini pada akhirnya para kaum homoseks atau penyuka sesama jenis menjadi takut akan kehilangan pasangannya.
Terkadang karena perasaan takut dan sakit hati akan putus cinta, pasangan sesama jenis tega menghabisi nyawa kekasihnya atau mantan kekasihnya tersebut dengan cara yang sadis seperti kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh Rian Jombang kala itu.
Apa saja kasus pembunuhan yang berlatar belakang homoseksual yang membuat geger? Berikut 4 kasus pembunuhan berlatar belakang hubungan homoseksual:
-
Di mana pelempar tombak tertua ditemukan? Perkakas purba ini ditemukan di situs arkeologi Maisières-Canal di Belgia selatan.
-
Kapan lemang paling sering dinikmati? Ramadan identik dengan berbagai hidangan lezat yang pas untuk dinikmati ketika waktu berbuka puasa. Salah satu kuliner khas Ramadan yang tidak boleh dilewatkan adalah lemang.
-
Kapan tongtrong dibunyikan? Jika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB sore, maka tongtrong akan dibunyikan sebanyak lima kali. Begitu seterusnya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan gua tersebut tertutup? Gua tersebut diduga telah ditutup selama 3.300 tahun sejak zaman Firaun Ramses II, penguasa Mesir Kuno dengan wilayah kekuasaan yang mencakup pesisir Mediterania dan Sungai Nil.
Ogah diajak homoseks, siswa SMA tikam karyawan bandara
Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat menangkap DA seorang pelajar SMA di Kecamatan Pontianak Utara, tersangka pembunuhan atas Rudi Hartono (28) salah seorang karyawan salah satu bandara di Pontianak.
"Untuk sementara ini, pembunuhan itu dilakukan, karena tersangka tidak mau diajak berhubungan badan sesama jenis oleh korbannya Rudi Hartono di rumah korbannya," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistianto di Pontianak,
Kronologi berawal ketika korban dan pelaku tiba di Perumahan Dinas Perhubungan Gang Parkit, Jalan Ayani II, Kabupaten Kubu Raya. Ketika tersangka berada dalam kamar, tiba-tiba korban mengajak tersangka melakukan hubungan badan, tetapi tersangka tidak terima atas paksaan korban sehingga mengambil pisau dan langsung menusuk perut sebelah kiri korban.
Dia menjelaskan antara tersangka dan korban sebenarnya sudah saling kenal, tetapi hingga terjadi pembunuhan dengan sadis tersebut, hingga saat ini terus dilakukan penyelidikan. "Saat ini tersangka dilakukan penahanan di sel Mapolresta Pontianak, untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hukum selanjutnya," ujarnya.
Tak mau diajak homoan, Eko bunuh & masukkan mayat Daud ke ember
Daud Katindo (38) ditemukan tewas di dalam ember yang berada di kediamannya lantaran dibunuh oleh Wahyudi Eko Santoso (26) alias Eko warga Jalan Dg Ramang Lr 3 Nomor 4, Makassar. Kapolrestabes Makassar AKBP Fery Abraham mengungkapkan pengakuan tersangka pembunuhan mayat dalam ember pada 23 Juli 2014 kemarin.
"Pengakuan tersangka dia waktu itu di SMS oleh korban untuk datang ke kamarnya di daerah Gudang Rumah Sakit tempatnya bekerja. Setelah pelaku datang, korban pun langsung membuka baju dengan alasan gerah dan ingin dipijat oleh tersangka," ujar Fery.
Pelaku yang diminta oleh korban itupun langsung bersedia memijat punggung korban lantaran dia juga ingin meminjam sejumlah uang kepada korban. Namun, saat dia mengatakan ingin meminjam uang, korban pun meminta dirinya untuk melayani nafsu birahinya pada malam itu.
"Jadi dugaannya si korban ini memiliki orientasi homoseksual. Pelaku saat itu mau memijat korban lantaran ingin meminjam uang pada korban. Saat mengatakan ingin meminjam uang, korban pun memberikan syarat untuk melayani nafsu birahinya malam itu," kata Fery.
Kaget diminta untuk melayaninya, pelaku pun langsung marah dan menghindar dari Daud yang memintanya untuk melayani birahinya. Karena kepalang tanggung, si korban pun memaksa pelaku untuk tetap melayani nafsu bejatnya. "Pengakuan pelaku saat itu dia melawan dan menendang korban hingga jatuh dari tempat tidur," ungkap Fery.
"Sudah selesai memasukkan jenazah korban dia pun langsung pergi dan menggembok pintu rumah korban agar tidak ketahuan bahwa korban telah tewas," lanjut Fery.
Tolak oral seks, kakek di Karawaci dibunuh kekasih sesama jenis
Seorang kakek bernama Shouw Ceng Ki (75) dikabarkan tewas akibat dirampok pada Jumat (10/10) lalu. Namun menurut penyelidikan kepolisian setempat, kakek itu dipastikan dibunuh oleh kekasih sesama jenisnya. Polisi berhasil mengungkap tabir pembunuhan tersebut dan telah menangkap sang kekasih kakek itu pada Sabtu (25/10).
Kapolsek Karawaci Kompol Joni Panjaitan menjelaskan, Shouw Ceng Ki dibunuh karena menolak permintaan oral seks kekasihnya, MHD alias Heri (44), warga Kampung Kebon Pisang RT 04/02, Cisauk, Kabupaten Tangerang.
"Sudah lama pacaran, kami memang suka sesama jenis. Dia enggak mau oral. Saya kesal, dan akhirnya membunuhnya dengan cara mengikat lehernya," katanya, Sabtu (25/10).
Alumnus Unpar dibakar karena tak mau ladeni homoseks pacarnya
Pria asal Batam bernama Rudianto (23) alumnus mahasiswa Unpar Bandung ditemukan hangus di kamar kos Jalan Rancabentang II, RT 02/RW 06, Kelurahan Ciumbuluit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung pada Sabtu (4/8) lalu. Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak yang berwajib, Rudianto ternyata dibunuh oleh R (23) yang diketahui sebagai teman kencannya baru dikenal belum lama ini.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menyebut, dua insan tersebut pada Sabtu (2/8) pukul 02.00 WIB dini hari bertemu di kawasan Ciumbuluit, Bandung.
Usai melakukan kopi darat, keduanya lantas bergegas ke kamar kos korban. Di situ korban dan pelaku membicarakan bahwa keduanya menyukai sesama jenis. "Keduanya curhat, bahwa menyukai sesama jenis," ujarnya. Saat salah satu di antaranya ingin melakukan hubungan intim terjadi penolakan.
Akhirnya keduanya terlibat cek-cok, hingga menyebabkan pelaku kalap dan menghantamkan batu serta menjerat leher korban dengan kabel laptop. "Korban setelah dihantam batu lalu dijerat. Setelah korban tewas, kemudian dibakar menggunakan cairan parfum," terangnya.
"Kronologinya berkenalan dari media sosial lalu chatting pakai WhatsApp dan ketemuan," kata Mashudi di tempat kejadian perkara, Senin (4/8).
Rudianto hangus dengan 80 persen luka bakar. Adapun barang-barang yang ada di dalam kamar kos juga ikut terbakar. Di TKP polisi menemukan barang bukti berupa alat kontrasepsi. Mashudi mengaku masih mendalami apakah korban atau pelaku yang bermaksud mengajak hubungan intim.