4 Rekan Ditangkap Kasus Pemerasan, Anggota Ormas Bikin Ribut di Depan Polres
Sejumlah petugas kepolisian kemudian keluar dan membubarkan massa. Puluhan anggota ormas itu kocar-kacir setelah petugas melepas sejumlah tembakan peringatan.
Puluhan anggota ormas kepemudaan di Kota Binjai membuat keributan di depan Mapolres Binjai, Sumut, Selasa (19/5) malam. Mereka akhirnya dibubarkan petugas kepolisian yang melepaskan tembakan ke udara.
Puluhan anggota ormas itu membuat keributan karena tidak terima 4 rekannya ditangkap polisi karena diduga melakukan pemerasan. Mereka mendatangi Mapolres Binjai dengan mengendarai sepeda motor.
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Kenapa ORARI dibentuk? Demi ketertiban pemakaian frekuensi, pada pertengahan 1967, pemerintah melakukan pemberlakuan wajib daftar bagi setiap Amatir radio dan broadcaster di Hubdam V Jaya.
-
Apa penyebab kematian RAJS? "Gelar perkara penetapan tersangka terhadap enam orang yang melakukan penganiayaan dan atau pengeroyokan (kepada RAJS)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keteranganya, Sabtu (31/8).Keenam orang yang ditetapkan tersangka adalah, I, T, S, L, A, dan Y yang mengeroyok korban dengan memukul, menendang, sampai menyabet menggunakan seutas kabel.Akibat dari tindakan para tersangka, RAJS pun meregang nyawa setelah sempat dilarikan ke RS Primaya Cilodong. Dengan kondisi luka lebam yang ditemukan keluarga pada sejumlah bagian tubuh korban.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Di mana kerangka manusia raksasa ditemukan? Apa yang disebut "Raksasa Julcuy" ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
"Jumlahnya sekitar 30 orang. Mereka berteriak-teriak dan melakukan pemblokiran di depan pintu masuk Mapolres Binjai dan selanjutnya melaksanakan kegiatan orasi," ujar Kasubag Humas Polres Binjai Siswanto Ginting, Rabu (20/5).
Sejumlah petugas kepolisian kemudian keluar dan membubarkan massa. Puluhan anggota ormas itu kocar-kacir setelah petugas melepas sejumlah tembakan peringatan.
"Mereka membubarkan diri. Kita mengamankan 3 orang peserta aksi," ujar Siswanto.
Video Beredar Luas
Video tentang pembubaran massa ormas ini banyak beredar di media sosial. Dalam video itu, anggota ormas melarikan diri setelah terdengar suara tembakan. Beberapa terlihat tertangkap.
Terkait kasus yang menjerat 4 anggota ormas yang lebih dulu diamankan, jelas Siswanto, merupakan buntut dari laporan masyarakat. Mereka dilaporkan memeras seorang kontraktor yang sedang mengerjakan proyek penahan sungai di Jalan Gatot Subroto, Bandar Senembah, Binjai Barat.
Awalnya, petugas mengamankan 11 anggota ormas, Senin (19/5). Berdasarkan hasil gelar perkara, 4 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan 7 lainnya masih berstatus saksi.
Pihak Sat Reskrim Polres Binjai masih menyelidiki dan mengembangkan kasus pemerasan itu. "Untuk situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polres Binjai dalam keadaan kondusif," pungkas Siswanto.
(mdk/eko)