4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Empat mayat ditemukan membusuk di Desa Lumpatan, Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (20/12). Mereka masih satu keluarga yang terdiri dari pria HR (50) ibunya JR (70), serta dua anaknya, MA (12) dan AU (5).
- Mendidih Keluarga Korban Dengar 4 Pembunuh & Pemerkosa Divonis Ringan: Binatang!
- Sebelum Tewas Dicekik, Pria di Bekasi Dua Kali Diracun Istri Bersama Anak dan Pacar Putrinya
- Bapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
- Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Mereka tinggal di sebuah rumah panggung kayu dalam kebun sawit yang jauh dari permukiman. Kebun itu dikabarkan telah dijual korban tetapi mereka diberi izin oleh pembeli untuk menumpang tinggal di sana.
Dari informasi, mereka sudah lama berdiam di kebun itu tetapi tetap bersosialisasi dengan warga kampung. Terlebih korban HR sehari-hari mencari nafkah sebagai pedagang ponsel keliling.
HR mengurus ibunya yang sudah renta dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu. Mantan istri memutuskan bekerja sebagai asisten rumah tangga di Singapura.
Plt Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin Iptu Dedi Kurniawan mengatakan, dugaan perampokan disertai pembunuhan tidak diketahui warga karena rumah korban jauh dari pemukiman. Alhasil penyidik harus kerja ekstra untuk mengungkap pelaku.
"Ya memang tinggal di kebun, jauh dari kampung," ungkap Plt Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin Iptu Dedi Kurniawan, Kamis (21/12).
Dari hasil olah TKP, motor jenis Honda Beat milik korban tak lagi di tempat. Penyidik menemukan sebuah mobil di garasi yang diduga milik korban.
"Barang yang hilang baru terdata motor yang biasa digunakan anaknya sekolah," kata Dedi.