5 Santri di Sidoarjo Dianiaya Senior, 1 Meninggal Dunia
Petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo, Jawa Timur, mendalami kasus dugaan penganiayaan lima santri di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Seorang di antara korban meninggal dunia.
Petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo, Jawa Timur, mendalami kasus dugaan penganiayaan lima santri di Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Seorang di antara korban meninggal dunia.
Kapolresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus itu. "Mohon waktu, mohon waktu ya. Nanti kami sampaikan kepada teman-teman media," katanya saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Kamis (14/10).
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Kapan Pondok Pesantren Musthafawiyah didirikan? Didirikan Abad 20 Melansir dari beberapa sumber, ponpes ini didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa bin Husein bin Umar Nasution Al-Mandaily.
-
Kapan Pondok Pesantren Canga'an didirikan? Berdiri sejak tahun 1711, kini pondok pesantren tersebut sudah berusia lebih dari tiga abad.
-
Kapan Kiai Ageung mendirikan pesantren di Purwakarta? Mulanya, Kiai Ageung datang ke Purwakarta untuk mengenalkan Agama Islam pada 1586.
-
Apa yang menjadi ciri khas Pondok Pesantren Canga'an? Penamaan kompleks kamar santri menggunakan nama daerah di nusantara. Mulai dari Madura, Bangkalan, Jawa. Penyebutan kata Jawa pada masa Hasyim Asyari, meliputi Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia. Ada kemungkinan para santri berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sebanyak lima santri pada pondok pesantren di Kecamatan Tanggulangin dianiaya seniornya. Dari penganiayaan tersebut, satu orang santri meninggal dunia dan empat santri lainnya mengalami luka-luka.
Lima santri yang dianiaya senior yakni MZA (15 ), warga Dinoyo, Surabaya, meninggal dunia; FVR (15), warga Tegalsari, Surabaya; AMN (14), warga Sedati, Sidoarjo; KSA (15), warga Waru, Sidoarjo; dan RDK (15), warga Sedati, Sidoarjo.
Penganiayaan itu berawal dari adanya kehilangan uang milik salah seorang santri pada Minggu (10/10). Kelima korban dicurigai mencurinya. Mereka pun diinterogasi salah satu pengasuh.
Salah satu pengasuh mendapatkan keterangan atas pengakuan kelima santri. Mereka mengaku uangnya telah dibelikan jajan dan rokok. Atas hasil temuan tersebut, pihak pengasuh pondok berencana memanggil orang tua kelimanya.
Namun sebelum orang tua mereka dipanggil, Senin (11/10) malam pukul 22.00 WIB, lima santri diduga dianiaya seniornya sehingga masuk RSUD Sidoarjo. Namun korban MZA (15) nyawanya tidak tertolong.
Selanjutnya santri senior dan pengurus pondok pesantren, yang jumlahnya belasan orang, diperiksa penyidik Polsek Tanggulangin.
"Kami hanya membantu memeriksa saksi, yang menangani perkara ini adalah Satreskrim Polresta Sidoarjo. Jika ingin konfirmasi lengkap langsung ke kasatreskrim atau kapolresta saja," kata Kapolsek Tanggulangin AKP Masyhur Ade seperti dilansir Antara.
Baca juga:
Kapolresta Deli Serdang Benarkan Video Viral Polantas Aniaya Warga
Dicopot, Eks Kapolsek Percut Sei Tuan Menangis Haru Pamit ke Anggotanya
Kapolsek Percut Sei Tuan Ikut Dicopot Buntut Penetapan Tersangka Pedagang
VIDEO: Kasus Ibu Pedagang Dihajar Preman Jadi Tersangka, Kapolsek & Kanit Dicopot
Kronologi Kakek 70 Tahun di Demak Ditangkap Karena Bacok Pencuri
VIDEO: Kapolda Sumut Pertemukan Ibu Pedagang Sayur Dengan Preman yang Menghajarnya