6 Fakta menarik buaya muara Kojek, berpisah setelah 21 tahun bersama keluarga Irwan
Kojek, buaya muara yang sudah jadi binatang peliharaan bagi keluarga Irwan akhirnya harus berpisah pada Minggu 4 Januari 2018. Buaya muara ini diambil dari kediaman Irwan di Sempur, Kota Bogor oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah I Jawa Barat. Kini kojek dirawat di Taman Safari Indonesia.
Buaya Kojek seberat 200 kilogram yang dipelihara Muhammad Irwan, warga Sempur, Kota Bogor kini dirawat di Taman Safari Indonesia. Kebersamaan kojek dan keluarga Irwan akhirnya berakhir pada Minggu 4 Januari 2018.
Proses evakuasi buaya gendut itu berlangsung dramatis. Keluarga, kerabat, hingga tetangga Irwan menangisi kepergian Kojek.
-
Kapan Letkol Eka Wira dilantik menjadi Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat? Letkol Inf Eka Wira Dharmawan saat ini tengah menjabat sebagai Pabandya Tata Laksana Sapaban 2 Minop Sapsat. Ia dilantik pada 16 Februari 2024.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
Awalnya Irwan dan keluarga tidak rela Jacky alias Kojek dibawa petugas. Setelah diberi penjelasan, buaya jenis buaya muara itu akhirnya dievakuasi. Diperlukan tidak kurang dari delapan orang untuk membantu evakuasi, meski Kojek sempat berontak saat petugas menggiringnya masuk ke dalam boks.
Petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil BKSDA Wilayah 3 Jawa Barat, Ajat Sudrajat, menerangkan binatang buaya dilindungi undang-undang, apalagi buaya muara. "Karena itu buaya ini tidak boleh dipelihara oleh perseorangan," ucap Ajat.
Menurut dia, buaya itu akan dikarantina dan dirawat hingga beberapa bulan ke depan. Apalagi kantor BKSDA tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat karantina.
Sementara dari penuturan Irwan, terungkap fakta-fakta menarik tentang sosok Kojek. Apa saja?
1. Ditemukan di Cianjur
Irwan bercerita, buaya sepanjang 2,75 meter ini awalnya ditemukan di Cianjur, Jawa Barat, 21 tahun silam. Saat itu, Kojek yang masih berukuran panjang sekitar 10 sentimeter akan dibunuh anak-anak.
"Langsung saya bayarin seharga Rp 20 ribu. Lalu saya masukin ke kantong celana untuk dipelihara di rumah," kata Irwan.
2. Makan Ikan 2 Kg per Hari
Kojek ©2017 merdeka.com/arie basuki
Sejak saat itu, lanjut Irwan, Kojek menjadi salah satu hewan kesayangannya, selain ayam, kucing, burung, dan biawak. Kojek dibiarkan berkeliaran ke sana ke mari di pekarangan rumah.
Pria paruh baya itu tidak kesulitan memberi makan Kojek. Ikan segar seminggu dua kali diberikan kepada Kojek untuk disantap.
"Sekali makan ikan 2 kg. Ngasih makannya enggak repot," ucap Irwan.
3. Dianggap Anggota Keluarga
Yang tak kalah menarik, buaya itu telah dianggap anggota keluarga Irwan. Karena sudah jinak, saudara hingga tetangganya sudah menganggap Kojek seperti binatang seperti kucing.
"Sedih juga. Tapi saya ikhlas asalkan Kojek diperhatikan di sana. Jangan disatuin dengan buaya lain karena Kojek sudah jinak," ucap Irwan.
4. Dianggap Kucing
Sementara itu, Chilli Bahtiar, perempuan paruh baya yang mengaku sudah menganggap hewan karnivora ini seperti kucing. Wanita yang akrab disapa Sita ini juga kerap memandikan, menyikat bagian mulut, leher, dan kepala Kojek. Bahkan, ia kerap berinteraksi dengan hewan yang dikenal ganas itu.
"Sudah 11 tahun saya ikut ngurus dia. Kojek enggak pernah ngamuk," ujar Chilli, warga Sentul, yang sudah dianggap saudara oleh keluarga Irwan.
5. Mandi Pakai Sabun
Irwan mengatakan, sekali memberi makan Kojek, dirinya menghabiskan uang hingga Rp 50 ribu untuk satu kg hingga dua kg ikan. Saat Kojek masih kecil, si buaya disimpan di akuarium. Namun setelah usianya menginjak lima tahun, barulah disimpan di kolam kecil.
"Suka dimandiin juga, seminggu sekali, pakai sabun cuci piring. Soalnya badannya suka lumutan, nempel-nempel dari kolam. Enggak berontak kok pas dimandiin," tuturnya.
6. Tidak Dilukai Kojek
Selama 20 tahun hidup bersama Kojek, Irwan mengaku tidak pernah dilukai buaya itu, meski sesekali ia masih merasa ketakutan dengan Kojek. Sebab itu, Irwan masih berhati-hati.
"Beberapa kali pernah matiin kucing, tapi enggak dimakan. Pernah juga enggak nafsu makan. Kalau sudah begitu biasanya dicoba terus dikasih makan, sampe mau," tuturnya, dilansir Radar Bogor.
Sumber: Liputan6
(mdk/dzm)